"Hmm, sebenarnya ketika appa tetap memperbolehkanmu pergi ke kota Milan dengan syarat tetap naik pesawat pribadi milik appa dan pengawalan, itu hanyalah demi supaya appa bisa menjagamu dengan baik, Seok Kyung a."
"Iya, aku tahu, tadi eomma juga berkata seperti itu kepadaku, appa. Tapi...."
"Tapi, kenapa, hmm?" Tanya Ki Joon yang mendadak bisa mendapatkan kesabaran yang entah muncul dari mana.
Ya, walaupun Ki Joon memang selalu terlihat berdebat dan beradu pendapat dengan Seok Kyung, tapi sejujurnya Ki Joon begitu mengasihi dan merindukan putrinya itu, putri satu-satunya.
"Ya, tapi ada kalanya aku butuh belajar dari pengalaman hidupku sendiri...." Kata Seok Kyung yang saat ini sedang berusaha membujuk ayahnya agar dapat menyetujui permintaannya.
Ki Joon pun menghela nafas, dirinya saat ini sedang berada di posisi yang serba salah dan bingung. Antara dirinya tetap ingin menjaga Seok Kyung tapi juga merasa tidak tega ketika melihat raut muka putrinya.
"Baiklah...."
"Yes, asik!"
Belum selesai Ki Joon berbicara, sang putri yang dari tadi masih bersandar di lengannya itu langsung berseru senang hingga memotong perkataannya.
"Hei, Seok Kyung a.... Appa belum selesai berbicara dan kamu sudah bilang asik saja." Kata Ki Joon sambil tersenyum cool dan mengusap gemas kepala putrinya sendiri.
"Yaaaa, ayo lanjutkan appa~"
"Hmm, appa benar-benar berada di posisi yang sulit, sayang.... Appa paham dengan keinginanmu tapi jujur appa tetap ingin menjagamu...."
Ki Joon saat ini tampak berpikir sambil kembali menghela nafas. Memberikan izin kepada Seok Kyung, putri satu-satunya adalah sebuah pilihan yang tidak mudah.
"Jadi, bagaimana kalau appa memberikan opsi pilihan untukmu? Atau mungkin kamu memiliki ide?"
Kali ini akhirnya Ki Joon bisa mengajak Seok Kyung itu untuk berdiskusi berdua dan di saat inilah Seok Kyung merasa bahwa dirinya memiliki kesempatan untuk mengungkapkan ide yang dia dapatkan di saat sebelumnya mengobrol bersama Ji Ah.
"Mmm, bagaimana kalau aku akan tetap pergi dengan pesawat pribadi milik appa tapi tanpa pengawalan di sana?" Tanya Seok Kyung yang langsung mengungkapkan keinginannya kepada Ki Joon dan berharap sang ayah bisa berkompromi.
Ki Joon kembali tampak berpikir, dirinya akhirnya juga berusaha mencari jalan tengah agar keinginannya dan keinginan Seok Kyung bisa terpenuhi bersama-sama.
"Oke, tapi...."
"Appa, kenapa tapi melulu?" Tanya Seok Kyung yang langsung memotong perkataan Ki Joon seraya mengerucutkan bibirnya dan menggembungkan kedua pipinya sebagai tanda bahwa dirinya sedang merajuk.
Melihat perubahan pada raut muka Seok Kyung justru membuat Ki Joon menjadi semakin gemas hingga dirinya langsung mengusap-usap wajah putrinya sendiri.
"Hei, jangan merajuk dulu. Dengarkan perkataan appa sampai selesai, oke?" Kata Ki Joon yang saat ini sedang terlihat membujuk putrinya.
"Ya sudah, aku akan mendengarkan appa...."
"Nah, begitu dong. Hmm, oke appa setuju dengan ide darimu tapi appa akan langsung menyediakan apartemen di sana sekaligus mobil untukmu. Pokoknya appa tetap mau memastikan bahwa tempat tinggalmu di sana selama beberapa bulan itu aman dan nyaman. Kalau kamu ingin mengeksplorasi kota tanpa pengawalan, hmm.... ya sudah, tidak apa-apa."
Kedua mata Seok Kyung tampak langsung berbinar senang. Ya, walaupun tidak semua permintaannya akhirnya dipenuhi oleh Ki Joon, tapi bisa mengeksplorasi kota Milan tanpa pengawalan, itu sudah menjadi sesuatu hal yang begitu menyenangkan bagi Seok Kyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Penthouse : Love in Life #2
FanfictionUhm Ki Joon x Lee Ji Ah (UmJiah) story as family :) Just fanfic 🥰 Lanjutan cerita dari The Penthouse : Love in Life.