Part 297

490 31 7
                                    

Ji Ah yang baru saja selesai menata beberapa menu makanan untuk sarapan pun ikut mendengar seruan-seruan dari Ki Joon yang membuat dirinya langsung berinisiatif menyusul ke atas untuk menghentikan suaminya itu.

"Astaga, yeobo.... Kamu akan membuat Seok Kyung menjadi semakin kesal denganmu...." Gumam Ji Ah di dalam hatinya sendiri.

Sesaat Ji Ah sempat mengobrol bersama Seok Hoon yang baru saja keluar dari ruang belajar, dirinya meminta putra sulungnya itu untuk sarapan terlebih dahulu, sementara Ji Ah langsung kembali berjalan menuju ke kamar Seok Kyung.

"Yeobo, sudahlah.... ayo, kita sarapan dulu."

Ji Ah berkata kepada Ki Joon yang kini ada di sampingnya, berusaha membujuk suaminya itu agar segala drama pertengkaran tidak semakin menjadi-jadi. Namun, Ki Joon yang merasa begitu kesal, langsung menolak ajakan Ji Ah tanpa berpikir panjang.

"Tidak sayang.... aku akan tetap menunggu sampai Seok Kyung mau membukakan pintu dan kelu....

Dan tiba-tiba.

KLEK.

Seok Kyung langsung membuka pintu kamarnya karena merasa jengah akibat ketukan pada pintu kamarnya berkali-kali tanpa henti yang dilakukan oleh Ki Joon. Tatapannya tajam ke arah Ki Joon, Seok Kyung masih terdiam dan setelahnya dirinya berganti menatap ke arah Ji Ah.

"Seok Kyung a...." Panggil Ji Ah dengan nada suaranya yang begitu lembut.

Karena Seok Kyung sedang dalam mode mengambek kepada Ki Joon maka saat ini dirinya sedang dengan sengaja bersikap cuek kepada ayahnya itu.

"Hai, eomma...."

Dan dengan cepat kini Ki Joon ikut menimbrung di tengah interaksi antara Ji Ah dan Seok Kyung.

"Seok Kyung a, appa dari tadi mengetuk pintu kamarmu berkali-kali! Kenapa kamu tidak membuka pintunya dari tadi?! Ayo, kita harus sarapan bersama di bawah!"

Ki Joon langsung berseru tepat di hadapan putrinya, membuat Seok Kyung menjadi semakin kesal, sedangkan Ji Ah hanya bisa menatap sang suami sambil menghela nafas. Nasehat yang Ji Ah berikan semalam kepada Ki Joon tentang bagaimana kedua anak kembar mereka mendadak langsung dilupakan oleh suaminya itu.

Setelah mendengar seruan dari sang ayah membuat Seok Kyung justru menatap ke arah Ji Ah sambil berkata, "Eomma, tolong katakan kepada appa kalau aku masih merasa kesal dan tidak mau sarapan bersama di bawah. Aku mau sarapan di kamar saja."

Seok Kyung saat ini benar-benar sengaja tidak mau berbicara langsung dengan Ki Joon dan membuat ayahnya ini ingin memberikan protes di depannya namun dengan cepat Ji Ah langsung mencegahnya.

"Kamu?! Kenapa tidak berbicara langsung kepada appa? Appa kan ada di depanmu!"

"Yeobo.... Sudahlah, ayo kita ke bawah dulu.... Nanti biar aku yang menemani Seok Kyung sarapan." Kata Ji Ah sambil berusaha menarik lengan suaminya itu.

"Gomawo, eomma." Kata Seok Kyung sambil tersenyum, dirinya sengaja kembali menutup pintu kamarnya dan membuat Ki Joon semakin merasa kesal hingga terus berseru-seru.

KLEK.

"Hei, Uhm Seok Kyung!!!"

"Yeobo, sudahlah.... SABAR."

Dan kini Ki Joon tampak langsung menatap Ji Ah, keduanya sedang berdiri berhadap-hadapan di dekat kamar Seok Kyung.

"Aku hanya ingin memanggilnya untuk sarapan, yeobo.... Jadi, yang aku lakukan itu salah?!!"

Kini terlihat Ki Joon yang justru berseru dan menatap tajam ke arah istrinya sendiri hingga membuat Ji Ah harus kembali menghela nafas, berusaha menjelaskan maksud dari perkataannya tadi.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang