Part 281

726 28 7
                                    

Warning 🔞

"Tidak mau!"

BLAM!

Bagaikan menulikan kedua telinganya sendiri, kini Ki Joon justru tetap melangkahkan kakinya masuk ke dalam shower box dengan sebuah senyuman yang penuh arti, membuat Ji Ah menjadi semakin waspada dan bertanya-tanya.

"A-apa yang sedang ka-kamu lakukan?" Tanya Ji Ah yang saat ini refleks berjalan mundur hingga tanpa disadari dirinya saat ini sudah berdiri tepat di bawah shower.

Ki Joon tetap berjalan mendekat, dengan tatapannya yang teduh dan tiba-tiba salah satu tangannya terlihat bergerak yang membuat Ji Ah menjadi sedikit terkejut.

Dengan nada suaranya yang tetap cool, sambil menatap ke arah Ji Ah, Ki Joon pun menjawab, "Kan sudah kubilang tadi, aku hanya ingin mengajakmu mandi bersama."

"Ta-tapi...."

Sebelum Ji Ah sempat meneruskan perkataannya, dirinya kembali dikejutkan oleh aliran air hangat yang mengalir di kepalanya akibat dari salah satu tangan Ki Joon yang sudah memutar keran shower itu.

"Aaaaaa!"

Seruan serta ekspresi terkejut yang tampak di wajah Ji Ah membuat Ki Joon tersenyum dan merasa gemas hingga dirinya langsung mengusap lembut kepala istrinya sendiri.

"Wae? Terkejut, hmm? Ayo, kita mandi dulu."

Sebenarnya yang sedang Ki Joon inginkan bukanlah mandi dalam artian yang sesungguhnya. Ya, Ki Joon menginginkan istrinya lagi saat ini. Menyerang dan berada di dalam milik Ji Ah yang hangat dan ketat itu sungguh menjadi sebuah kenikmatan yang tidak ingin Ki Joon lewatkan saat ini.

"Ba-baiklah."

Sedangkan yang ada di pikiran Ji Ah sekarang pastilah mandi dalam definisi yang sesungguhnya.

Alih-alih mengambil shampoo atau sabun, kini Ki Joon justru dengan sengaja semakin memojokkan Ji Ah sambil salah satu tangannya kembali mematikan aliran air hangat dari shower itu yang membuat Ji Ah beraut muka bingung sekarang.

"Ye-yeobo.... kenapa kamu matikan...."

Bagai tidak ingin mendengar banyaknya pertanyaan yang Ji Ah ungkapkan, kini dengan salah satu tangannya, Ki Joon langsung menyibakkan rambut Ji Ah yang panjang bergelombang itu ke belakang agar mempermudah dirinya memberikan kecupan demi kecupan yang ringan nan lembut di salah satu telinga istrinya.

"Ye-yeobo...."

Ji Ah semakin terbata-bata dan Ki Joon yang sengaja tidak mempedulikan panggilan dari Ji Ah itu kini semakin mengerjai di area telinga sang istri, memberikan kecupan-kecupan yang semakin intens di akhiri dengan jilatan yang membuat Ji Ah jadi semakin sulit untuk berpikir dan kuluman pada cuping telinga yang pada akhirnya justru sukses membuat Ji Ah mendesah pelan.

"Aaaahhh hhh,"

Senyuman di wajah Ki Joon semakin melebar. Tangan kanannya kini sigap melingkar di pinggang Ji Ah, begitu erat dan posesif yang menandakan dirinya tidak ingin melepaskan istrinya sendiri.

"Sepertinya tubuhmu juga sedang merindukan sentuhanku lagi, hmm?"

Ki Joon berbisik tepat di samping telinga sang istri, membuat Ji Ah memilih untuk tidak merespon pertanyaan dari Ki Joon karena dirinya saat ini sedang tersipu malu. Ki Joon sebenarnya sedang menggunakan waktunya untuk mengamat-amati Ji Ah.

Ketika tidak ditemukannya ada penolakan lagi dari sang istri, maka dengan yakin Ki Joon langsung melanjutkan aksinya dengan kembali memberikan kecupan di salah satu telinga Ji Ah, bibirnya lalu bergerak menuju ke lekuk leher istrinya itu, hingga akhirnya menarik dagu Ji Ah dan melahap bibir dengan lumatan dan sesapan yang berhasil mengundang gairah.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang