Part 253

703 42 19
                                    

Di waktu malam hari, 20.00 CET.

Di sebuah suite mewah, The Four Season Hotel, Praha.

Kini Ki Joon versi Dan Tae tampak sedang duduk berhadapan dengan Ji Ah di area meja makan. Keduanya sama-sama sedang terdiam dan fokus menikmati hidangan menu makan malam. Hanya terdengar suara dentingan pisau dan garpu yang saling berpadu. Ki Joon versi Dan Tae yang sangat cool dan dingin, bersama Ji Ah yang sedang merasa canggung dan gugup akibat kejadian yang tadi baru saja terjadi.

"Lain kali jangan bergerak terlalu heboh seperti itu, Ji Ah ssi. Kalau saja bukan karena perutku yang sudah merasa sangat lapar saat ini, aku pasti sudah menyerangmu tadi."

Dari tadi, perkataan yang diucapkan oleh Ki Joon versi Dan Tae ini terus saja terngiang-ngiang di pikiran Ji Ah, membuat dirinya semakin merasa salah tingkah. Dan di dalam diam, Ki Joon dari tadi sebenarnya sedang mengamat-amati raut muka Ji Ah yang akhirnya membuatnya ingin berbicara.

"Kamu...."

"Kamu...."

Di saat yang bersamaan, Ki Joon dan Ji Ah ingin berbicara dan akhirnya justru membuat perkataan mereka jadi tertahan.

"Ladies first." Kata Ki Joon versi Dan Tae dengan singkat.

"Oh, iya. Mmm, soal tadi..... mianhae, aku tidak menyadari kalau tindakan hebohku itu bisa....."

Ji Ah yang mendadak jadi tergagap karena merasa canggung dan gugup akhirnya bingung dengan bagaimana dirinya melanjutkan perkataannya sendiri hingga akhirnya Ki Joon versi Dan Tae langsung memotong perkataan istrinya.

"Ya, tidak apa-apa. Hanya saja jangan mengulanginya lagi. Ya, sebenarnya tidak apa-apa kamu mengulanginya jika dirimu ingin kita berakhir di....."

Dan kali ini Ji Ah yang langsung memotong perkataan suaminya sendiri. Tentu saja Ji Ah tahu bahwa Ki Joon versi Dan Tae paling suka mengatakannya secara gamblang tanpa beban dan hal itu akan semakin membuat Ji Ah merasa tersipu malu.

"Ah, tidak. Lebih baik aku tidak mengulanginya lagi."

"Oke." Kata Ki Joon versi Dan Tae dengan sangat singkat, padat, dan jelas.

"Mmm, lalu apa yang tadi ingin kamu katakan kepadaku?" Tanya Ji Ah sambil masih menikmati hidangan menu makan malam.

"Oh, kamu, maksudku bagaimana dengan perasaanmu? Sudah lebih baik?" Tanya Ki Joon versi Dan Tae yang entah mengapa langsung membuat dahi Ji Ah berkerut.

Alih-alih merasa senang, kini Ji Ah justru merasa bingung dengan sikap suaminya. Ya, Ki Joon dalam versi yang berbeda sangat jarang bahkan hampir tidak pernah menanyakan hal yang seperti ini, memberikan perhatian dalam hal-hal yang termasuk kecil.

Dan karena rasa penasaran yang saat ini sedang muncul di hati, di samping rasa hangat akibat perhatian kecil yang di berikan oleh Ki Joon versi Dan Tae, akhirnya Ji Ah pun langsung bertanya, "Tumben sekali kamu bertanya kepadaku seperti itu, ada apa?"

Ki Joon versi Dan Tae yang tadi sedang fokus menikmati makanannya kini menatap ke arah Ji Ah, memberikan seulas senyum sambil berkata, "Hmm, hanya ingin saja. Apakah tidak boleh jika seorang suami bertanya seperti itu kepada istrinya?"

Raut muka yang sangat cool dan santai di tambah nada suara yang begitu dingin, menjadi sebuah perpaduan yang membuat hati Ji Ah kini mulai berdebar kencang. Ji Ah langsung berusaha mengalihkan pandangannya, menutupi rasa kegugupannya.

"Oh, a-aku tidak mengatakan tidak boleh, hanya merasa penasaran saja, Dan Tae ssi. Mmm, dan perasaanku sudah lebih baik sekarang. Terima kasih." Kata Ji Ah kepada suaminya.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang