Kini terdengar deruan nafas keduanya yang belum teratur. Ji Ah masih memeluk leher Ki Joon dengan erat bahkan dirinya memilih untuk bersandar di dada suaminya itu. Ji Ah benar-benar mendadak jadi malas bergerak.
Siapa sangka pertengkaran sengit justru berbuah percintaan yang tidak kalah sengit di dalam shower box malam hari ini. Dan pertengkaran dengan Ki Joon tadi sukses membuat Ji Ah merasa tidak lagi mengantuk hingga berhasil menuntaskan satu ronde dan baru kali ini dirinya kembali merasa mengantuk. Benar-benar mengantuk.
"Aku mengantuk." Kata Ji Ah dengan suaranya yang pelan.
Ji Ah sudah menurunkan kedua kakinya dengan perlahan, namun lagi-lagi dia benar-benar menyandarkan seluruh beban tubuhnya di tubuh Ki Joon dan Ki Joon juga masih setia memeluk pinggang Ji Ah agar kedua tubuh mereka masih menempel erat.
Air hangat yang keluar dari shower itu masih mengalir, Ki Joon dengan cepat ikut membantu Ji Ah untuk mandi, mengusapkan sabun yang beraroma strawberry itu ke seluruh tubuh istrinya dan bersama-sama keduanya membilas diri di bawah aliran air hangat yang begitu menenangkan di malam hari ini.
Setelah merasa baik tubuh Ki Joon maupun Ji Ah telah bersih, salah satu tangan Ki Joon langsung bergerak mematikan keran yang ada di dalam shower box itu. Keduanya kini masih berdiri berhadapan dan Ji Ah lagi-lagi menggerakkan kedua tangannya agar berkalung di leher Ki Joon.
Dan tiba-tiba....
HAAAATCHIHHH!
Tanpa bermaksud sengaja, Ji Ah yang awalnya tadi sempat merasakan hidungnya yang mendadak menjadi gatal pun langsung tiba-tiba bersin tepat di depan wajah Ki Joon, membuat Ki Joon langsung melebarkan kedua matanya dan menampakkan ekspresi wajahnya yang terkejut.
Sangat terkejut.
Sedangkan Ji Ah, memasang raut muka yang tanpa dosa lalu menggosok-gosok di area bawah hidungnya sendiri.
"Yeobo!!!"
Kini gantian Ki Joon yang langsung berseru di depan Ji Ah.
"Wae? Tidak usah teriak-teriak seperti itu! Aku ada di depanmu dan masih bisa mendengarkan suaramu dengan sangat jelas."
Sepertinya Ji Ah masih belum paham dengan arti dari seruan Ki Joon kepadanya.
"Kamu!!!"
"Kenapa? Kamu ini kembali tidak jelas kan.... tadi cuma bilang yeobo sekarang bilang kamu. Gimana sih?!"
"Haish, kamu kenapa tiba-tiba bersin di depan wajahku?!!!"
"Ya, hidungku tiba-tiba terasa gatal dan ingin bersin, mana bisa aku tahan!"
Oh, setelah pergulatan cinta yang begitu panas rupanya tidak membuat Ki Joon dan Ji Ah menjadi berhenti memperdebatkan hal-hal yang sungguh sangat tidak penting.
"Ya, aku tahu tapi kan....."
Belum selesai Ki Joon berbicara, Ji Ah pun langsung memotong perkataan suaminya itu.
"Bukankah di dalam janji pernikahan kita, kita berjanji untuk selalu bersama-sama di saat suka dan duka, di saat sehat dan sakit. Iya kan, yeobo?"
Entah ini yang Ji Ah mendadak jadi ngebug di malam hari atau bagaimana, tapi raut muka dan perkataan polos dari sang istri benar-benar membuat Ki Joon memutar bola matanya malas. Dan saat ini lagi-lagi Ji Ah benar-benar malas bergerak dan rasanya ingin Ki Joon saja yang menggendongnya ke mana-mana di malam hari ini.
"Ya, itu memang benar tapi tidak juga dengan mendadak bersin di depan wajahku, bagaimana kalau nanti aku ikut sakit dan tidak bisa menjagamu. Aku tahu sekarang sepertinya kamu sedang flu, ayo kita sudahi saja acara mandi di malam hari ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Penthouse : Love in Life #2
Fiksi PenggemarUhm Ki Joon x Lee Ji Ah (UmJiah) story as family :) Just fanfic 🥰 Lanjutan cerita dari The Penthouse : Love in Life.