Part 342

655 28 26
                                    

Dan kini Ji Ah langsung menampakkan raut mukanya yang masih tidak percaya setelah mendengar percakapan Ki Joon dengan pihak hotel. Tentu saja pikiran Ji Ah sudah semakin melalang buana dan ke-overthinking-an pun meningkat akibat teringat dengan perubahan sikap Ki Joon kepadanya akhir-akhir ini di tambah dengan kisah drama Layangan Putus yang Ji Ah tonton semalam.

"Su-suamiku me-memesan kamar hotel? Untuk siapa???" Tanya Ji Ah di dalam hatinya sendiri.

Sementara itu, Ki Joon yang masih tidak menyadari bahwa dari tadi Ji Ah sedang ikut mendengar percakapannya itu justru tampak tersenyum senang sambil memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku celananya.

Beberapa saat kemudian.

"Ye-yeobo?"

Kini gantian Ki Joon yang tampak terkejut ketika dirinya berbalik sambil ingin berjalan keluar dari ruang kerjanya dan menemukan Ji Ah yang masih berdiri di dekat pintu ruang kerja, menatapnya dengan tatapan yang tajam.

Merasa bahwa Ji Ah tetap diam dan tidak kunjung merespon, Ki Joon pun langsung bertanya kepada sang istri, "Apa yang sedang kamu lakukan di situ?"

Dan dari tadi Ji Ah sepertinya sedang sibuk menimbang-nimbang di dalam hatinya sendiri, apakah dirinya harus segera mengungkapkan ke-overthinking-an bercampur dengan rasa kesal nan cemburu kepada suaminya itu atau dirinya menahan diri untuk sementara waktu sambil mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada Ki Joon akhir-akhir ini.

"Mmm, sepertinya aku lebih baik memilih pilihan yang kedua saja...." Gumam Ji Ah di dalam hatinya sendiri.

"Dan dari sejak kapan kamu berada di situ?"

Terdengar kembali suara cool khas Ki Joon yang memberikan pertanyaan hingga membuat Ji Ah tersadar dari lamunannya.

"Aku hanya ingin memanggilmu saja untuk menemani anak-anak karena aku mau menyiapkan sarapan."

Ji Ah sengaja hanya menjawab pertanyaan Ki Joon yang memang sedang ingin dia jawab sekaligus mencari-cari alasan agar sang suami tidak tahu dan tidak merasa curiga bahwa sebenarnya sedari tadi Ji Ah telah mendengarkan segala pembicaraan Ki Joon dengan pihak hotel lewat jalur telepon.

"Oh, oke."

Jawaban Ki Joon begitu singkat, dirinya berusaha untuk tetap cool dan berjalan mengikuti Ji Ah yang sudah keluar terlebih dahulu namun tanpa sentuhan dan kemesraan yang biasanya Ki Joon berikan di pagi hari.

"Appa!!! Sini, ayo nonton film kartun bersama!"

Dan seruan panggilan dari Seok Joon dari arah ruang keluarga yang membuat keheningan di antara Ki Joon dan Ji Ah menjadi hilang.

Kini perhatian Ki Joon tertuju pada ketiga putranya itu sambil dirinya berkata, "Oke, Joon a, ayo kita menonton film bersama. Kalian mau menonton apa?"

Dengan santainya Ki Joon tersenyum, meninggalkan Ji Ah dan dirinya berjalan lalu duduk bersama Seok Hoon, Seok Joon, dan sambil memangku Seok Jeong di sofa.

"Ah, apa ya.... Mmm, Joon mau menonton Madagascar!"

"Oh, itu hewan-hewan yang ada di kebun binatang?" Tanya Seok Hoon kepada adiknya yang langsung direspon dengan anggukan.

"Ne, hyung. Bagaimana?"

"Filmnya bagus dan seru juga. Sejujurnya, aku pernah menonton film itu tapi belum pernah menontonnya hingga selesai, jadi..... ayo, kita nonton saja."

"Aye aye! Appa, bagaimana?"

Beginilah Seok Joon yang selalu meminta persetujuan dari sang ayah, kembaran beda versi itu.

The Penthouse : Love in Life #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang