•CHAPTER 75•

77 21 3
                                    

ABAIKAN TYPO

HAPPY READING AND HAVE A NICE DAY!

•••

"ARGHHHH", jeritan yang begitu nyaring kedengaran ke seluruh penjuru rumah tatkala Jungwon menarik rambut paras bahu Haeun dan melemparnya kasar ke lantai. Menyebabkan tubuh langsing itu terbentur dengan lantai sejuk—

•••

Suasana petang hari itu lebih dingin dari hari sebelum nya. Kedinginan yang begitu mencengkam membuat tangan panjang itu menarik selimut tebal sehingga ke paras leher. Langit senja yang mula berubah gelap ditatap kosong.

Hanya pandangannya saja yang terlihat kosong dan datar tanpa sebarang perasaan namun di hati terselit sedikit perasaan risau dan gelisah yang datang tanpa diundang.

Dada nya disentuh. Merasa degupan jantung yang berdetak tidak normal. Kepulan asap terlihat disaat bibir pucat itu menghela nafas berat.

"Areum, awak kata Jungwon keluar makan malam dengan Heebin kan?", Heeseung bersuara. Dari tadi bayangan Heebin bermain di minda. Firasat nya mengatakan hal yang tidak baik akan berlaku dan entah kenapa, wajah Heebin muncul di saat itu juga.

Areum yang sejak tadi berdiri di belakang Heeseung lantas menunduk. Melihat belakang tubuh yang terbalut selimut tebal.

"Ya, abang dalam perjalanan menuju ke sini. Kenapa?"

"Suruh Jungwon patah balik. Temankan Heebin malam ni", suara berat nan dingin kedengaran di pendengaran Areum.

Dahi Areum berkerut. Hairan. Tanpa banyak tanya, Areum hanya mengangguk walau Heeseung tidak melihatnya.

Dia berbicara dengan Jungwon melalui telefon bimbit dan menyatakan hal yang Heeseung pinta ditemani Heeseung yang masih setia memandang langit.

Entah sejak bila, dia menjadi sangat taksub pada langit petang. Terlalu indah dan mendamaikan jiwa.

•••

"Arraseo! Jangan lupa suruh Heeseung makan dan kemudian makan ubat. Kamu pun budak nakal!", Jungwon langsung memutuskan panggilan secara sepihak disaat kedengaran Areum akan protes dengan ucapannya.

Jungwon terkekeh perlahan seraya memarkir kan kereta nya di perkarangan rumah Heebin. Nasib saja dia belum pergi terlalu jauh disaat Areum menelefon dan memintanya menemani Heebin atau lebih tepat, Heeseung yang meminta.

Jungwon menggeleng perlahan sambil tangan melepaskan tali pinggang keledar. Seketika Jungwon terdiam di tempatnya.

"Kenapa Heeseung minta sesuatu yang macam ni?"

Jungwon mengangkat bahu. Tanpa banyak fikir Jungwon membuka pintu kereta. Baru saja kaki panjang itu menginjak lantai, suara nyaring dari dalam rumah mengejutkannya.

"YOON HEEBIN, YOU MENGANDUNG? ANDWAEEEEE!!!! TAK BOLEH, GUGURKAN BAYI TU! YOU TAK BOLEH MENGANDUNG ANAK JAY!"

Mata Jungwon membulat besar. Suara itu benar-benar nyaring sehingga kedengaran hingga ke perkarangan rumah. Dengan pantas Jungwon menutup pintu kereta dan berlari masuk.

Jungwon sempat terkaku di depan pintu. Mata nya melihat jelas Haeun yang seakan dirasuk dan Heebin yang terus berundur dengan mata yang berkaca dan kepala yang terus menggeleng.

[JAY PARK]DESTINY:THE WORSTWhere stories live. Discover now