Pada awal pertandingan, semuanya sesuai dengan keinginan Liza. Tim mereka unggul beberapa poin didepan tim lawan. Namun pada saat berikutnya, tim Liza justru ketinggalan beberapa poin. Diakibatkan karna lawan yang berhasil membuat salah satu pemain terbaik tim Liza cedera.
"Gimana sekarang Za? Kak Stevani udah cedera, pemain handal dalam tim kita sekarang sisa lo doang. Dan ketinggalan poin kita masih jauh dari tim lawan" Jelas seorang anggota tim Liza.
Liza pun sebenarnya merasa sedikit resah, namun ia masih berusaha untuk berpikir jernih. Sebab jika mereka terkecoh oleh poin itu, maka mereka justru akan semakin terjatuh dalam permainan ini.
"Kalian harus yakin, Stevani emang cedera. Tapi bukan berarti kalian gak bisa berusaha yang terbaik buat tim kita kan? Untuk urusan pemain pengganti, nanti gue bakal coba nanya sama temen gue ada yang bisa di tim kita atau gak" Ujar Liza berusaha membuat anggota tim nya kembali semangat.
Mereka semua hanya mengangguk yakin, mereka juga tidak ingin menyerah. Apalagi setelah kecurangan yang tim lawan lakukan pada mereka.
Saat ini, kedua tim sedang istirahat. Liza memanfaatkan kesempatan itu untuk menghampiri Agnes dan Gita. Mana tau ada dari mereka yang dapat bermain didalam tim mereka. Sebab pemain cadangan tim mereka sedang tidak dapat hadir.
"Gue boleh gak minta tolong sama kalian?" Tanya Liza dengan nada memohon pada Agnes dan Gita.
Agnes dan Gita menatap heran pada Liza, sebenarnya mereka tau bahwa tim Liza sedang dalam masalah. Namun mereka tidak dapat ikut campur, sebab mereka tidak lebih hanya sahabat dari Liza saja.
"Minta tolong apa Za? Kalau bisa, kita bakal bantuin kok" Pasti Gita.
"Ada gak dari kalian yang bisa main basket? Gak papa kalau gak jago, intinya bisa main aja. Soalnya anggota kita kekurangan orang, terus pengurus juga gak mau ngurangin anggota tim lawan. Soalnya tim lawan kayaknya ada hubungan khusus sama pengurus pertandingan ini" Ujar Liza.
"Ouh,, bisa kok, Agnes pinter main basket. Dulu pas junior high School dia pernah juara dua lomba basket" Ujar Gita pada Liza.
Agnes menatap datar pada Gita. "Mirror tolong, kalau gue pinter lo apa?" Judes Agnes menatap sengit pada Gita.
Agnes dan Gita sudah bersahabat sejak umur 11 tahun. Mereka selalu bersekolah di sekolah yang sama, semenjak mereka saling kenal. Dan ketika mereka memasuki junior high school, Agnes dan Gita mengikuti ekskul basket. Hanya saja mereka sempat mengalami problem dengan anggota mereka. Sehingga mereka memutuskan untuk keluar dari ekskul itu.
"Kalian bisa kan bantuin gue? Gue mohon, tim gue gak mungkin gue buat kalah. Apalagi kalian tau tujuan besar gue sekarang kan? Pliss" Pinta Liza dengan nada lirih.
Agnes dan Gita mengangguk setuju, akhirnya kedua gadis itu pun memutuskan untuk masuk kedalam tim Liza dan menggantikan pemain yang tidak dapat ikut dalam pertandingan lagi.
Tentunya tim lawan sempat tidak setuju, namun setelah Syaqila membicarakannya dengan penyelenggara pertandingan, akhirnya Agnes dan Gita dapat ikut serta dalam tim mereka.
^^^^^
565 kata
15 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
RandomFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...