13|Di Taman

50.3K 7.2K 41
                                    

Setelah mereka memainkan pertandingan babak akhir, pada akhirnya yang memenangkan pertandingan ialah tim Liza.

"Selamat" Ujar Syaqila memberi selamat pada tim Liza yang berhasil memenangkan lomba basket itu.

Tim mereka yang berhasil mendapatkan juara tentunya memutuskan untuk merayakan kemenangan mereka. Apalagi, kini Liza mau bergabung bersama mereka, tidak seperti sebelumnya. Liza sangat jarang mau ikut bergabung bersama mereka.

Setelah mereka puas merayakan kemenangan tim mereka, mereka pun kembali ke rumah masing-masing. Liza dkk pergi menuju taman, sebab mereka sedang malas saja jika harus kembali ke apartement mereka.

Ya,, Agnes dan Gita pun tinggal di apartement milik mereka masing-masing, yang terletak tidak terlalu jauh dari apartement Liza. Masih satu block lah.

"Eh kita beli ice cream yuk, masa kita cuman duduk doang liat-liat orang gini" Ajak Gita pada Liza dan Agnes.

Liza dan Agnes pun mengangguk setuju, lagi pula benar juga apa yang di bilang oleh Liza. Tidak mungkin juga mereka hanya duduk saja ditaman itu seraya melihat-lihat orang berlalu lalang.

Ketiga gadis itu pun beranjak dari duduk mereka seraya berjalan menuju sebuah pedagang yang menjual ice cream.

Saat Liza sedang bercanda bersama Agnes dan Gita, seseorang berjalan dengan tergesa-gesa tanpa memperhatikan sekelilingnya sehingga menabrak Liza.

Brukk
Suara Liza dan orang itu yang bertabrakan.

Ice cream milik Liza terjatuh pada rumput yang terlapisi oleh tembok. Untungnya Liza tidak sampai terjatuh sebab bobot badannya ditahan oleh Agnes yang dengan sigap menahan lengan Liza.

Liza mendesis kecil, melihat ice cream coklatnya yang bahkan belum ada seperempat ia makan sudah jatuh dengan mengenaskan diatas tembok.

"Maaf dek, saya gak sengaj-" Ucapan dari seseorang yang menabrak Liza terhenti ketika ia berbalik dan menatap wajah Liza.

Liza merotasi kan bola matanya menatap jengah pada orang itu. "Kalau jalan itu liat-liat yah Kak, untung bukan saya yang jatuh, kalau saya yang jatuh udah saya pastiin Kakak gak bakal bisa tidur malam ini" Tukas Liza dengan nada sebal.

Pria yang agaknya lebih tua beberapa tahun darinya ini, menatap Liza dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

"Liza" Pria itu berujar lirih.

Liza yang namanya disebut pun mulai menatap pria itu dengan lebih teliti. Beberapa detik berikutnya, Liza menyadari siapa pria itu. Ia adalah Arga, Abang dari Liza.

Tanpa aba-aba, Liza berjalan meninggalkan Arga di ikuti oleh Agnes dan Gita. Agnes dan Gita yang belum mengetahui siapa pria itu pun hanya mengikuti Liza saja.

Sedangkan Arga sendiri menatap Liza dengan tatapan rindu yang terpancar dari wajahnya. "Kamu udah beneran berubah dek" Batin Arga.

Ia menatap punggung sempit Liza yang perlahan semakin menjauh. Liza saat itu memang hanya menggunakan kaos oblong hitam dengan celana olahraga panjang saja. Dengan rambut yang ia ikat biasa. Arga menatap perubahan yang benar-benar besar pada Liza.

Sebenarnya jujur saja, Arga lebih menginginkan adiknya yang dulu. Entah mengapa, perasaannya saat berada di dekat Liza yang sekarang berbeda dengan Liza yang dulu. Sedikit rasa lebih nyaman saat ia berada di dekat Liza yang cupu dulu.

Namun walau begitu, ia tidak ingin terlalu memperdulikan hal itu. Sebab ia juga bersyukur atas perubahan adiknya, dengan begini, mungkin orang tuanya akan dapat menerima Liza.

Walau belum tentu Liza mau kembali bukan?

^^^^^

568 kata
16 Oktober 2021

Zila Or Liza?? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang