46|Kabar Besar?

18.1K 2.6K 89
                                    

"Woahh, jadi lo udah nikah sama Arvi, Nes?" Tanya Liza dengan nada ejekan.

Plakk
Agnes memukul pelan lengan Liza. "Sembarangan banget sih lo, gue sama Arvi itu tunangan doang, itupun karna dia tiba-tiba dateng ngelamar dirumah, mana pas itu Bunda gue emang lagi maksa banget, supaya gue cepet nikah" Jutek Agnes.

Agnes sejak masa SHS, memang sudah tidak menyukai Arvi, bukan dalam artian benci. Namun ia tidak menyukai Arvi, karna pria itu suka sekali mempermainkan siswi di sekolah mereka. Bahkan para mantan Arvi membuat circle karna telah termasuk sebagai mantan Arvi.

"Iyain dehh, kalau lo sendiri gimana Ta? Udah ada gandengan apa gimana nih?" Tanya Liza dengan penasaran pada Gita kali ini.

Sedikit info, kini mereka sedang berada di apartemen Gita. Mila sendiri, sudah berada di mansion keluarga Arcitia. Gadis itu kembali lebih dahulu, karna ia sudah merasa lelah mengikuti Liza ber jalan-jalan sepanjang hari.

"Gak ada, gue pacaran sama Agas, tapi udah putus minggu lalu" Balas Gita dengan enteng.

Gita sudah tidak sependiam dulu, pada orang-orang. Walau ia masih tidak dapat menyamai Agnes ataupun Liza yang sangat pandai bersosialisasi dengan semua orang.

"Ckck,, Agas temennya Evan yang pendiem itu bukan sih? Yang pernah berantem sama Arvi dulu" Tanya Liza mencoba mengingat sosok Agas. Dan dibalas anggukan oleh Gita.

Liza mangut-mangut. "Kalau Evan sendiri gimana? Dia udah punya gandengan belum? Dia kan dulu, udah jadi temen kita juga" Tanya Liza lagi.

Agnes dan Gita saling pandang. Tersirat rasa bersalah dimata mereka.

"Gue lagi nanya woy" Cercah Liza.

Gita menghela napas. "Huft, gue bakal kasih tau, tapi lo jangan kaget ok?" Pinta Gita dan di angguki oleh Liza.

Nada serta raut wajah Gita dan Agnes nampak nya sangat berbeda dari sebelumnya. Raut wajah mereka, menyiratkan sebuah kekhawatiran yang jelas. Dan itu membuat Liza berpikir yang tidak-tidak, walau ia tetap berusaha berpositif thinking.

"Evan,,,, koma Za" Ujar Gita dengan nada lirih.

Degg
Perasaan Liza menjadi campur aduk. Jujur saja, sebenarnya alasan utama Liza kembali ke Indonesia itu, untuk menemui Evan. Sebab Liza ingin mengetahui, apa pria itu sudah memiliki pasangan atau belum. Namun ia malah mendapat kabar yang tidak mengenakkan. Harusnya dulu, ia tidak membuat orang-orang di tempat itu, lost contact dengan dirinya. Liza menyesal.

"Lo bercanda?"

Liza rasanya sangat tidak terima mendengar apa yang di ucapkan Gita, Liza mencintai Evan.

Iya!! Liza mencintai Evan, Liza menyayangi Evan. Karna itu ia tidak pernah mau mencari gandengan lain selama di Aussie, padahal disana begitu banyak pria yang menginginkan dirinya.

Entah bagaimana caranya, Liza bisa menaruh hatinya dengan begitu mudah pada Evan. Hanya dalam kurun waktu yang cukup singkat, namun siapa yang dapat memprediksi perasaan orang lain?

"Udah berapa lama?" Lirih Liza dengan nada sumbang.

Agnes menatap Liza dengan tatapan bingung. Liza yang menyadari tatapan Agnes pun memperjelas pertanyaannya.

"Udah berapa lama, Evan koma?" Ujar Liza memperjelas pertanyaannya.

"Kurang lebih lima bulan" Ujar Agnes.

Sudah selama itu ternyata Evan terbaring di rumah sakit dengan alat-alat medis di tubuhnya? Dan dirinya, bahkan tidak mengetahui itu semua? Liza kecewa dengan dirinya sendiri. Sebab tidak dapat mengetahui kabar besar ini, padahal Evan itu first lovenya Liza, tepatnya Zila.

"Kenapa Evan bisa koma?" Tanya Liza lagi.

"Kecelakaan" Kali ini Gita lah yang menjawab. Sebab Agnes nampaknya tidak dapat berkata-kata lagi, mata Agnes sudah mulai berlinang air mata juga. Mengingat bahwa Evan itu sudah termasuk sahabatnya juga.

^^^^^

Haloo semuaa, menurut kalian cerita ini, makin lama makin ngebosenin kah? Pliss jangan bosen:'(
Cerita ini udah hampir end loh, dan endnya mungkin akan sedikit berbeda dengan ekspektasi kalian.
Author perkiraan sekitar belasan chap lagi terus end;')

552 kata
04 November 2021

Zila Or Liza?? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang