"Aku gak mau kembali ke tubuh asli aku, aku mau di sini aja" Ujar Zila pada Liza.
Wajah Liza yang tadinya teduh, berubah menjadi datar. "Apa maksud kamu Zila? Bukannya kamu mau kembali ke tubuh kamu yang asli? Itu kan keinginan kamu? Tapi kenapa kamu malah mau tetap di tubuh itu?!" Tanya Liza dengan nada datar dan setengah membentak.
Zila tersenyum miring, sebuah seringaian yang sangat jarang Zila perlihatkan, kini Zila tunjukkan pada Liza.
"Anda sebaiknya tidak usah berpura-pura lagi, tadi itu hanya sebuah tes kecil dari saya. Dan Anda tidak lolos, yang berarti Anda itu bukan Liza. Anda tidak perlu berpura-pura menyerupai Liza lagi di hadapan saya. Sebab saya tau, Liza itu gadis yang sangat lembut jadi dia tidak mungkin membentak ataupun memaksakan kehendaknya" Sengit Zila tanpa jeda panjang.
Sosok itu tersenyum penuh arti dan mengubah dirinya secara perlahan. Sosok Liza yang sebelumnya Zila lihat, kini telah tergantikan degan sosok arwah yang terlihat menyeramkan.
Rambut arwah itu sebagian tertutupi oleh darah berwarna hitam yang menyengat. Tulang hidung sosok itu patah, sudut bibirnya mengeluarkan cairan hitam yang sepertinya juga darah. Mata gadis itu berwarna putih tulang dengan setitik warna merah pada bagian tengahnya. Tulang pipi sosok itu terlihat semakin jelas ketika seringain sosok itu semakin meninggi.
Dengan pakaian compang-camping yang sudah tertutupi oleh cairan hitam. Belatung keluar dari bagian kepala sosok itu yang juga mengeluarkan cairan hitam pekat.
Jari kurus atau tepatnya lebih terlihat seperti tulang, namun masih terdapat daging yang menempelinya perlahan naik dan membelai wajah Zila. Namun Zila menepis jari itu dengan kasar. Hingga terdengar suara retakan.
"Bagus kalau kamu sudah tau, sekarang serahkan tubuh itu pada ku hihihi~" Ujar sosok itu di akhiri dengan cekikikan khas setan durjana. Gak
"Anda pikir Anda siapa? Saya tidak akan menyerahkan raga itu pada Anda sampai kapan pun. Jangan bermimpi, arwah pembangkang seperti Anda yang terobsesi ingin berada di alam fana sehingga tidak dapat kembali ke alam baqa di mana Anda seharusnya berada. Tolong sadar dirinya yah hantu" Julid Zila.
Arwah itu menatap geram pada Zila.
Arwah itu sepertinya tidak senang akan penolakan Zila. Namun Zila tetaplah Zila.Bohong sebenarnya jika mengira bahwa Zila tidak merasa ngeri, namun ia berusaha menutupi itu semua dengan tampang datar dan pandangan sinis nya.
Menurut Zila, buat apa takut sama arwah? Orang dia juga udah pernah mati kok, kalau mau takut itu, harusnya sama Tuhan yang udah ciptain kalian. Bukan sama setan pembangkang, menurut Zila.
"Kamu tidak usah banyak bicara, lebih baik berikan batu kristal yang ada didalam dada kamu itu pada ku. Atau aku akan merebutnya dengan paksa, yaitu dengan membunuh mu" Ancam arwah itu dengan mutlak.
"Cih, ngapain Anda ngancam saya? Sesama arwah gak usah sok keras. Eh tapi kita gak sama yah, Anda arwah pembangkang kalau saya mah mantan arwah doang" Decih Zila dengan pedas.
Arwah itu hendak memasukkan tangannya yang ternyata bisa memanjang itu pada dada Zila, namun dengan cekatan Zila menahan tangan itu, dan memelintir tangan panjang itu.
"Nih arwah pas hidup pasti suka nyuri, makanya tangannya bisa panjang gini" Dumel Zila dalam hati.
"Gak sia-sia gue dulu pas masih jadi anak Mommy, latihan taekwondo sampe sabuk hitam, walau gak pernah ke gunain sih. Tapi sekarang bisa dong, buat bela diri gue" Batin Zila berbangga diri.
Zila melawan arwah itu, seperti halnya melawan manusia biasa. Sebab ternyata mereka disana seperti dua orang arwah yang memiliki kekuatan yang setara, sehingga tidak perlu merasa cemas akan kekuatan fisik. Sebab Zila yang sedari tadi menyerang ataupun menangkis arwah itu masih tidak kehabisan energi. Justru ia merasa semakin bersemangat.
^^^^^
Di tempat author lagi hujan, mana deres kilat" gitu jadi enak buat bobo, (ada yang sama gak?) jadi maaf up nya lama hiks:')
Sekarang author lagi ngetik satu bab lagi, kalau bisa selesai nanti author up589 kata
29 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
RandomFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...