Dering ponsel terdengar memenuhi kamar apartement yang luas itu, Liza yang sedang baru saja usai mandi segera mengambil handphone itu untuk melihat siapa yang menelfon nya malam-malam begini.
"Halo Za" Sapa seseorang dari balik sanbungan telepon itu.
"Halo juga kak Qila" Sapa Liza balik. Liza mengetahui nama dari sang pemanggil, sebab pada kontak sang penelfon telah terdapat nama yang tertera disana.
"Kakak mau nanya sesuatu sama kamu Za, maaf banget akhir-akhir ini Kakak sibuk banget sama turnamen. Kakak mau ngasih tau, dua minggu lagi bakal ada turnamen basket, kamu mau ikut gak? Kakak harap sih kamu mau ikut, kan udah lama kamu gak ikut turnamen. Tapi itu semua masih tergantung sama kemauan kamu kok" Ujar Syaqila, gadis yang menelfon Liza.
Liza yang sebenarnya adalah Zila tidak terlalu pandai bermain basket sebenarnya, sebab ia dulu hanya berfokus pada mata pelajaran tertulis ataupun seni. Namun tidak dengan bagian olahraga. Tapi apa salahnya mencoba dan latihan benar bukan?
"Boleh kok Kak, cuman udah lama Liza gak main, jadi kayaknya harus banyak latihan dulu" Ujar Liza.
Seseorang yang di seberang sana terdengar sedang terkekeh. "Kamu tenang aja, soal latihan nanti Kakak sendiri yang bakal nemenin kamu latihan, intinya sekarang kamu mau ikut kan?" Tanya Syaqila dari seberang dengan semangat.
Liza mengangguk, walau ia tau bahwa Syaqila tidak akan mengetahui apa yang ia lakukan. "Iya Kak, Liza bakal ikutan kok. Cuman nanti latihannya mungkin dibagi gak papa yah Kak? Soalnya mungkin Liza bakal ikut seleksi olimpiade sains yang diselenggarain bulan depan" Ujar Liza.
Syaqila menjawab dengan pasti, "Kamu tenang aja, soal itu bisa diatur kok. Yang penting kamu udah mau ikut. Oh iya, turnamen ini bakal disorot media yah, jadi mungkin nanti bakal jadi turnamen besar. Kamu gak papa kan kalau kena sorot?" Tanya Syaqila dengan suara yang agak ragu dari seberang.
"Gak papa kok, Kak" Balas Liza dengan pasti.
Setelah selesai membicarakan tentang turnamen olahraga yang dimaksud oleh Syaqila, Liza pun memutuskan untuk memasak makan malam yang akan ia konsumsi malam ini.
°°°°°
Hari ini, Liza akan mengikuti turnamen basket yang di ikuti oleh perkumpulan anak basket yang diikuti oleh dirinya.
Agnes dan Gita tentu saja sudah datang untuk mendukung sahabat mereka sedari tadi. Mereka sudah duduk anteng di kursi penunggu tim.
Agnes dan Gita awalnya kaget mengetahui bahwa Liza yang dulunya cupu ternyata sudah berkali-kali memenangkan piala penghargaan hasil pertandingan basket.
"Kamu ketua dari tim ini Liza, kamu yang bakal pegang kendali penuh tim kamu. Menangkan tim kalian yah" Ujar Syaqila menyemangati anggota tim yang ia latih.
Syaqila tidak mengikuti turnamen ini sebab ia memang hanya seorang pelatih dalam perkumpulan mereka, sedangkan Liza yang awalnya hanya anggota biasa menjadi orang penting dalam kelompok sebab gadis itu telah membuat kelompok mereka membawa kembali banyak medali emas.
"Pasti, kalian semua harus semangat, tapi jangan paksain diri kalian ok? Inget buat main sportif yah" Ujar Liza mengingatkan para anggotanya.
Para gadis itu mengangguk semangat, mereka pun saling tos dan berjalan bersama menuju lapangan basket yang akan mereka gunakan untuk bermain.
Liza yang sebelumnya tidak terlalu pandai bermain basket, kini telah menjadi pandai. Sejak dua minggu lalu, ia telah banyak latihan bersama Syaqila, dan tentunya itu sangat berpengaruh pada dirinya yang sekarang.
"Kita harus menang, demi nama baik kelompok dan tujuan utama gue" Gumam Liza seraya menghela napas pelan.
^^^^^
554 kata
14 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
De TodoFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...