Pukk
Bahu Liza di tepuk oleh seseorang, Liza sontak saja terbangun, dengan napas yang menderu."Huuuh huuuh, gue tadi mimpi?" Gumam Liza yang menyadari bahwa dirinya sedang duduk di sofa ruang rawat Evan.
"Lo mimpi apa sampai keringetan gitu Za?" Tanya Gita dengan penasaran.
Liza tadinya, berniat untuk menjaga Evan, namun ia malah ketiduran di sofa. Dan sialnya, Liza mengalami mimpi yang benar-benar buruk seperti tadi. Liza memimpikan Evan meninggal.
"Tadi, gue mimpi buruk Ta, bener-bener buruk. Gue mimpi Evan mening-" Ucapan Liza terpotong oleh Gita.
Gita menutup mulut Liza yang hendak mengutarakan mimpinya. "Shut, gak boleh nyeritain mimpi ke orang Za. Apalagi mimpi buruk, bisa aja jadi kenyataan" Ujar Gita.
Liza mengangguk, setelah itu Gita pun melepaskan tangannya yang menutup mulut Liza.
Keadaan Evan sekarang sudah membaik, sungguh. Ketika tadi Ibu dari Evan meminta Gita melepaskan semua peralatan medis yang Evan kenakan, sebuah keajaiban muncul.
Keadaan Evan yang awalnya biasa saja, menjadi sedikit lebih baik. Karna hal itu, orang tua Evan membatalkan niat mereka untuk melepaskan peralatan medis pada tubuh putra tunggal mereka.
.
"Gue dimana?" Gumam seorang pria dengan style kantoran nya di tengah taman bunga tulip yang bermekaran indah.
"Gue kan kecelakaan tadi, tapi kok sekarang malah ada di taman gini sih? Mana disini gak ada orang lagi" Gumam pria itu lagi.
Pria itu adalah Evan, entah bagaimana caranya, jiwa Evan tertarik ke tempat itu dengan sendirinya. Ketika Evan mengalami kecelakaan, karna itu, sekarang Evan mengalami koma.
~~~~
Sudah cukup lama, Evan berada di dalam sana. Namun rasanya, Evan baru berada ditaman itu kurang lebih lima menit. Padahal di dunia nyata, sudah terlewatkan lima bulan.
Sebuah kelopak bunga yang tadinya jatuh menerpa wajah Evan, berubah menjadi sebuah sosok yang cantik, Evan sangat mengenali rupa dari sosok ini.
"Liza?" Lirih Evan menatap Liza yang sedang tersenyum ke arah dirinya.
"Kamu harus pulang, disini bukan tempat kamu. Dia udah balik, dia nungguin kamu disana" Ujar sosok arwah yang tak lain adalah arwah Liza, kearah sebuah lubang putih yang berputar di sebelah kanan Evan berdiri.
Evan menggelengkan kepalanya. "Gak, kamu ada disini Za, dan aku cuman pengen sama kamu. Aku mohon, jangan tinggalin aku" Pinta Evan dengan suara memohon.
Liza tersenyum manis menanggapi Evan. "Bukan aku yang kamu mau, tapi 'dia', dan 'dia' ada di sana. Kalau kamu mau ketemu 'dia', berarti kamu harus masuk kedalam lubang putih itu" Ujar Liza.
Saat Evan hendak berbicara. Liza mengangkat tubuh Evan, dan terbang ke arah lubang putih yang di tunjuk Liza barusan. Tepatnya, arwah Liza.
Liza menjatuhkan tubuh Evan ke dalam lubang putih yang mengeluarkan cahaya berkilauan kebiruan itu.
"Huft, selesai. Tugas aku, semuanya udah beres. Sekarang aku bisa tenang deh" Gumam Liza setelah lubang putih itu menelan Evan dan tetituo secara perlahan.
Sedangkan Evan sendiri, tubuhnya seakan tertarik oleh sebuah magnet yang ada didalam lubang putih itu.
Hingga akhirnya, kesadaran Evan dapatkan, didalam tubuhnya sendiri. Dengan Liza yang duduk menjaganya dengan kepala yang di tumpukan pada bangsal rumah sakit, sebab gadis itu ternyata sedang tertidur. Sepertinya Liza sedang kelelahan.
^^^^^
Evan gak jadi meninggoy hehe, maap udah buat kalian mikir macem-macem:')
540 kata
05 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
RandomFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...