47|Harus Rela

17.8K 2.5K 94
                                    

"Dia Evan?" Monolog Liza dengan menatap sendu seseorang yang sedang terbaring tak berdaya dengan alat medis yang dipasangi pada badannya.

Gita menganggukkan kepalanya sebagai balasan. Beberapa hari lalu, setelah Liza mengetahui bahwa Evan mengalami koma, Liza memaksa Gita untuk mengantarkan dirinya pada Evan.

"Kenapa gak ada keluarganya yang datang jenguk?" Tanya Liza dengan nada sendu.

"Mereka udah nyerah Za, mereka udah nyerah satu bulan lalu. Tepat, pas detak jantung Evan bener-bener hilang. Tapi gue sama Agnes gak ngebiarin para pekerja disini nyerah. Gue berusaha bujuk Paman gue, biar Evan tetep dirawat di rumah sakit ini. Walau keadaannya masih gak ada perkembangan" Jelas Gita.

Agnes sedang tidak bersama mereka, sebab Agnes pagi ini, harus mengikuti sidang seorang client nya.

"Separah itu? Gue boleh masuk gak Ta?" Tanya Liza, walau kesannya seperti memaksa sebenarnya. Sebab tatapan Liza begitu memohon.

Gita yang tidak tega, mengizinkan Liza masuk kedalam sana tentu saja, untuk menemani Evan juga tentunya. Siapa tau, muncul sebuah mukjizat setelah Liza masuk kedalam sana bukan? Misalnya, Evan yang keadaannya sedikit meningkat.

°=°=°=°

"Van, gue Liza. Gue dateng jengukin lo, lo dengerin gue gak? Gue udah balik dari Aussie, maaf karna pergi dan gak pernah ngabarin lo, lo gak kangen apa sama gue?" Lirih Liza.

Jari lentik Liza ia satukan dengan jari besar milik Evan. Tangan Evan terasa hangat, namun mata pria itu tidak terbuka.

"Gue kangen sama lo Van, hiks. Plis bangun, jangan tinggalin gue. Evan jangan tinggal Iza, Iza gak bakal sanggup. Iza sayang sama Evan, Evan denger kan Iza bilang apa? Iza tau, Evan pasti lagi mimpi indah kan disana? Tapi emangnya Evan gak mau bangun gitu, buat ketemu sama Iza? Udahan yuk tidurnya" Isak Liza.

Gita tidak ikut masuk menemani Liza di dalam sana. Sebab Gita tau, bahwa Liza memerlukan waktu privasi nya bersama Evan.

Berhari-hari, Liza selalu menemani Evan di rumah sakit. Gadis itu dengan rutin datang dan mengurus Evan, bahkan Liza sesekali menginap di rumah sakit, sebab ia tidak tega meninggalkan Evan sendirian.

Hingga pada hari itu, hari dimana keluarga Evan datang menjenguk Evan. Dan mereka bertemu dengan Liza.

Tepatnya, keluarga Evan datang untuk meminta pihak rumah sakit, agar melepaskan alat medis pada tubuh Evan, sebab mereka telah menyerah menunggu Evan yang tak kunjung terbangun.

"Maksud Tante apa? Tante mau pihak rumah sakit lepasin alat medis Evan? Terus Evan dibiarin pergi gitu aja?! Maaf aja Tan, tapi saya gak mengizinkan Tante lakuin itu semua!"  Larang Liza ketika Ibu dari Evan mengutarakan niatnya pada Gita.

Liza tau, ia tidak berhak melarang keluarga Evan melakukan itu semua. Namun, apa salah jika Liza tidak ingin melepaskan harapan terakhir agar dirinya bisa bertemu dengan Evan dan berbincang dengan pria itu seperti dulu lagi? Liza belum sanggup menerima kenyataan, jika Evan memang harus pergi.

"Tante paham, kalau kamu gak rela lepasin Evan. Karna dia teman kamu, dan kalian udah lama gak ketemu. Tapi Tante juga gak bisa tahan Evan terlalu lama, jiwa dia disana gak akan tenang. Justru dengan alat medis ini, dia bakal merasa sakit, dan Tante gak mau anak Tante ngerasain rasa sakit terus menerus" Pinta Ibu dari Evan.

"Omong kosong Tante, andai Tante beneran tau apa yang saya rasain, Tante gak akan maksa buat lepasin semua alat medis itu dari tubuh Evan! Evan belum meninggal Tante! Evan cuma tidur, dia belum ninggalin Liza! Dan dia gak akan ninggalin Liza! Itu janji Evan ke Liza pas dulu kita berdua sepakat buat jadi sahabat!" Teriak Liza dengan keras.

"Cukup! Tante dan keluarga Tante sudah pasrah, kalau memang Evan harus pergi. Dan kamu juga harus seperti itu!" Bentak Ibu Evan.

Sebenarnya Ibu Evan juga tidak sanggup akan apa yang ia katakan barusan, namun ia harus berpegang teguh pada keputusannya. Ia tidak ingin, putranya terus merasakan rasa sakit di dunia ini, dengan berbagi alat medis rumah sakit yang pasti membuatnya tidak nyaman.

^^^^^

Hikss kalau cerita ini sad end ada yang setuju gak? Atau ada yang lebih milih happy? Author juga masih mikirin mau buat end apa:')

631 kata
04 November 2021

Zila Or Liza?? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang