Agnes dan Gita yang ditatap seperti itu oleh teman segenknya Evan, tentu saja merasa tidak nyaman. "Ngapain lo berdua liatin kita kayak gitu!" Bentak Agnes dengan nada tinggi pada kedua pria yang menatap dirinya dan Gita dengan pandangan aneh.
Arvino Juan Malfoy dan Bagaskara Aiden Terana, merekalah kedua pria yang menatap bak pedofil pada Agnes dan Gita.
"Lo berdua cantik-cantik tapi galak elah, jangan gitu dong. Lagian, kita gak beneran berantem kok, kita cuman lagi latihan aja" Tukas pria dengan name tag Bagaskara Aiden T.
Liza menatap jam tangan, yang tersampir indah pada pergelangan tangan sebelah kirinya. Liza memutuskan untuk beranjak dari duduknya, seraya menghampiri Agnes dan Gita. Bermaksud untuk meminta Agnes dan Gita agar mengikuti dirinya kembali ke kelas saja. Sebab sebentar lagi, jam kedua pelajaran mereka akan dimulai.
"Nes, Git, udah yuk. Balik aja kita ke kelas, bentar lagi bel bunyi ini, kalau kalian mau. Gue terima deh tantangannya si Tasya itu, gimana?" Tawar Liza dengan berbisik pada Agnes dan Gita.
Agnes dan Gita yang mendengarnya sontak tersenyum sumrigh menatap Liza, sedangkan Liza hanya meringis melihat keduanya. Akhirnya, Agnes dan Gita pun meninggalkan rooftop itu atas permintaan Liza. Menurut Liza, sekarang belum saatnya mereka bertengkar dengan perkumpulan pria itu.
Tanpa Liza sadari, seorang pria dari kerumuman pria itu menatap Liza dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Sebuah senyum tipis terpatri dari wajah pria itu, sangat tipis. Hingga teman-temannya pun tidak ada yang menyadari senyum itu.
°°°°°
"Jadi, lo mau kan nerima tantangan dari Tasya, Za?" Tanya Agnes dengan nada penuh harap pada Liza. Liza menanggapinya dengan anggukan. Sebab mau bagaimanapun, ia sudah berjanji pada kedua gadis itu.
"Bagus, kalau gitu nanti sepulang sekolah. Kita mampir kerumah gue, kalian kan tau, Mbak gue itu pinter banget soal make-up dan kecantikan gitu. Dia pasti bisa ngasih tau, style sama make-up yang pas buat lo pake diacara nanti" Tukas Agnes dengan semangat.
Lagi dan lagi, Liza hanya mengangguk mengiyakan. Ia tidak dapat melawan juga. Agnes itu tipe gadis yang keras kepala, jadi percuma saja berdebat jika pada akhirnya ia yang akan menang juga.
Benar saja, sesuai ucapannya tadi. Kini Liza dkk sedang berada di halaman kediaman keluarga Agnes.
Agnes dengan riang membawa Liza dan Gita memasuki rumahnya, kediaman keluarga Agnes tidak terlalu megah, namun juga tidak biasa saja. Mungkin keluarga Agnes memasuki jejeran 10 besar pengusaha ternama di negara mereka.
"Adek pulang!" Teriak Agnes dengan riang seraya menyapa beberapa orang maid yang ia lewati. Begitupun dengan Liza dan Gita tentunya.
"Ehh anak curut Mamah udah pulang!" Balas Mamah Agnes balik berteriak.
"Mah, Mbak Zeni udah balik belum?!" Tanya Agnes dengan suara cempreng nya pada sang Mamah yang sedang sibuk dengan buku novelnya diruang keluarga.
"Udah, dia ada dikamarnya. Lagi ngerjain skripsi katanya" Balas Mamah Agnes, kali ini dengan tidak berteriak lagi.
Agnes membalasnya hanya dengan deheman saja. Ketiga gadis itu pun naik ke lantai dua, dimana kamar Agnes berada. Beruntungnya, kamar Agnes bersebelahan dengan kamar Mbaknya yang memang mengambil jurusan kecantikan. Sehingga mereka tidak perlu susah-susah berjalan cukup jauh lagi, untuk sampai ke kamar sang Kakak.
Setelah mereka menyimpan tas mereka, Liza dkk pun memilih untuk menemui Kakak Agnes yang berada di kamar sebelah.
^^^^^
557 kata
22 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
RandomFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...