14|Apartemen Agnes

51.4K 6.4K 280
                                    

"Tadi itu siapa Za? Kok lo kayak gugup atau gak nyaman gitu deket dia?" Tanya Agnes penasaran.

"Abang Liza" Jawab Liza singkat.

Agnes dan Gita tentu saja merasa kaget mendengar itu, mereka tidak menyangka bahwa pria tadi itu adalah Abang Liza. Memang sih, pria tadi terlihat tampan. Pas menjadi Abang dari Liza sendiri yang memang cantik.

Liza dkk masih berada di taman itu, mereka masih  ingin menyegarkan pikiran mereka. Ditambah Liza yang tadi bertemu Arga, itu menambah beban pikiran dari Liza.

Sedangkan disisi lain, Arga yang sedang berada didalam perpustakaan campusnya melamun memikirkan adiknya, Liza.

"Tadi itu Liza kan? Adek gue makin cantik. Gak kerasa udah tiga tahun gue gak ketemu sama lo dek. Semoga secepatnya gue bisa bawa lo balik ke rumah" Batin Arga menatap kosong pada buku yang ada didepannya.

Arga sedang bersandar dibalik rak buku, ia duduk di lantai yang beralaskan karpet berbulu indah. Tidak perlu merasa khawatir akan kotor pada celananya, sebab karpet itu dijamin bersih. Para murid yang masuk ke perpustakaan diharuskan melepas alas kaki mereka sebelum masuk, karna itu tanpa ragu Arga duduk di atas karpet itu.

°°°°°

"Mas tadi itu Liza yah?" Gumam Erva yang teringat akan pertandingan yang baru saja ia saksikan bersama suaminya, Damar.

"Iya" Jawab Damar seadanya.

Erva menatap kosong pada dinding, "Dia gak boleh di kenal orang-orang, kita harus cegah dia gapai kepopularitasan Mas, aku gak mau Liza di kenal sama semua orang" Ujar Erva dengan nada dingin.

Damar mengangguk setuju, suami istri itu memang sangat kompak. Bahkan untuk menghalangi kebahagiaan putri mereka, mereka pun siap melakukan apapun.

"Harus, Mas akan kerahkan bawahan Mas untuk membantu menjatuhkan nama Liza" Ujar Damar.

Kembali lagi pada Liza dkk.

Liza dkk kini tengah berada di apartemen Agnes. Mereka memutuskan untuk kembali ke satu apartement saja, lagi pula besok mereka libur. Jadi tidak masalah jika mereka tidak kembali ke apartemen masing-masing.

"Za, lo gak ada niatan buat pulang gitu ke mansion utama keluarga lo? Atau gak nemuin nenek lo gitu" Tanya Gita pada Liza.

Gita bukannya ingin mengusir, hanya saja ia masih bingung. Mengapa Liza tidak pernah menemui neneknya, padahal dari apa yang mereka dengar dari Liza sendiri. Neneknya itu sangat menyayangi dirinya.

Liza menghela napas pelan. "Huft, gue bukannya gak pengen nemuin nenek gue di sana Git, tapi gue rasa sekarang itu bukan waktu yang pas. Apalagi gue denger kabar dari orang-orang, keadaan nenek gue disana itu lagi gak bagus. Penyakitnya sering kambuh, makanya gue gak bisa kesana" Balas Liza.

Gita mengangguk mengerti. Setelah mereka selesai makan malam, ketiga gadis itu pun memutuskan untuk berbincang sebentar diruang tamu apartemenya Agnes sebelum mereka tertidur. Mereka tidak berniat untuk berjalan-jalan kemana pun malam itu, pasalnya badan mereka terasa sangat lelah.

"Kalian mau kan bantuin gue? Gue mohon Git, Nes. Gue perlu bantuan kalian buat balas mereka, sekaligus buat cari tau alasan mereka ngejahatin Liza selama ini. Mau yahh" Pinta Liza pada Agnes dan Gita.

Agnes dan Gita mengangguk pasti, mereka tentu saja akan membantu sebisa mereka untuk Liza. Apalagi, Liza sudah mereka anggap selayaknya saudari mereka sendiri.

"Kita pasti bakal bantuin lo, tenang aja. Gue bakal bilang ke Daddy gue, supaya dia bisa ngorek informasi dari rekan-rekan atau bawahannya" Tukas Gita.

"Gue juga, gue bakal ngasih tau Ayah sama Bunda gue. Supaya mereka bisa bantu cari tau soal keluarga lo. Lebih dalam lagi, tapi menurut gue sih yah. Mereka itu sayang sama Liza, cuman kayaknya ada sesuatu yang bikin mereka gitu sama Liza" Tambah Agnes.

Liza mengangguk dan tersenyum manis, sekarang akan lebih mudah ia menemukan alasan dari perilaku keluarganya. Serta mendapat akses aman untuk keluar masuk dari mansion itu nanti.

^^^^^

601 kata
17 Oktober 2021

Zila Or Liza?? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang