"Bisa gak kasih aku waktu buat mikirin pilihan aku Za? Soalnya, aku belum bisa nentuin sekarang. Tolong?" Tawar Zila. Liza mengulas senyum, seraya menganggukkan kepalanya.
"Ok, aku kasih kamu waktu buat milih selama tiga hari yah. Aku harap setelah tiga hari kedepan, kamu bisa nentuin pilihan kamu" Balas Liza menyetujui tawaran Zila.
°°°°°
Zila terbangun dari tidurnya, dengan nafas terengah-engah, bayangan yang ia dapatkan di mimpinya terus berputar. Bayangan, dimana dirinya yang bertemu dengan Liza.
"Huuh huuh,,, tadi itu mimpi apa? Apa itu pertanda, kalau gue bisa balik jadi Zila lagi? Kalau iya, gue pasti bakal jadi Zila. Gue gak akan nyesel, pasti!" Gumam Liza pasti.
Matahari telah mulai naik, memang tumben sekali Liza bangun kesiangan seperti ini. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Untungnya Liza dapat bersiap dengan cepat. Kini gadis itu tengah berada di dalam mobil yang ia kendarai menuju sekolahnya.
"Kalian udah dari tadi sampainya?" Tanya Liza ketika melihat Agnes dan Gita yang telah terduduk diatas motor mereka masing-masing.
Agnes dan Gita menggeleng sebagai balasan. "Gak kok, baru 10 menit lalu kita sampai" Tambah Gita. Liza mengangguk mengerti.
Setelah mereka berbincang sebentar, dan Liza telah selesai mengunci mobilnya, mereka pun pergi kearah kantin sekolah. Sesuai dengan janji Liza semalam, yang berkata akan mentraktir Agnes dan Gita makan hari ini. Karna ia sedang merasa bahagia.
"Mbak, Agnes pesen bakso jumbo tiga sama bubur ayam satu porsi yah, sama es teh anget satu plus jus alpukat dua okk" Tukas Agnes pada sang ibu kantin yang sedang berjaga.
Gita melongo menatap Agnes, yang benar saja, Agnes ini seperti seorang teman yang, diberi hati tetapi minta jantung.
"Lo yang bener aja Nes, itu semua mau lo abisin nanti? Mending lo pesen bakso biasa satu aja sama es teh, terus es teh anget apaan njir?" Tanya Gita sewot pada Agnes.
"Ya gapapa kali Ta, mumpung di traktir ya puasin diri lah, ehh es teh anget itu maksudnya es teh aja, typo gue tadi" Balas Agnes dengan enteng.
Gita memukul kepala Agnes dengan sedikit keras hingga menimbulkan desisan dari Agnes.
"Lo bener-bener gak tau diri yah. Serah deh. Mbak, saya pesen mie ayam aja yah satu sama keripik singkong sebungkus, minumnya latte aja" Ujar Gita pada sang Mbak penjaga kantin.
Kini, Liza lah yang menatap datar pada Gita. "Lo mau makan keripik singkong sama mie ayam, terus minumnya latte, sehat lo? Mending kalau mau latte, lo pesen dessert atau cake aja" Tukas Liza dan di tambah anggukan oleh Agnes.
Gita menyengir, "Hehe iya sih, abisnya udah kebiasaan gue dirumah, kalau makan apa-apa ya minumnya kopi, bukan teh botol sesro" Balas Gita.
Liza hanya menggeleng lelah menanggapi kedua sahabatnya yang benar-benar absurd ini.
Setelah mereka memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan, mereka pun berjalan menuju salah satu bangku kantin yang kosong.
Tidak berselang lama, tiga buah mangkuk mendarat di meja mereka bertiga. Namun mangkuk dan minuman itu bukan pesanan Liza dkk.
Liza dkk menatap sengit pada tiga orang pria yang meletakkan mangkuk mereka di meja mereka.
"Ngapain sih kalian ke sini?! Gak ada gitu meja lain di sini?" Tanya Agnes sengit.
Ketiga pria itu menggedikkan bahu mereka. "Gak ada tuh" Balas salah satu dari mereka dengan tenang.
"Tau gini, mending makan diluar aja, masih mending di pedagang kaki lima, dari pada harus semeja sama anak setan kayak kalian" Sindir Agnes.
^^^^^
552 kata
27 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
RandomFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...