Hingga pada akhirnya, belatung yang terus menerus keluar dari kepala sosok itu bergerak mendekati Zila. Zila tidak dapat menahan hewan-hewan itu, sebab mereka begitu banyak.
Sebuah cahaya tiba-tiba saja muncul ketika mata Zila terpejam. Zila yang bisa merasakan cahaya itu, sangking terangnya hingga manembus tangan Zila yang berusaha menahan cahaya terang itu.
Ternyata, yang muncul ialah Liza. Namun kini penampilan Liza, berbeda dari sebelumnya lagi. Kini penampilan Liza dapat dikatakan baik.
Dengan gaun putih, sebuah mahkota bunga kecil yang tersampir di atas kepalanya, dengan badan yang bersih tanpa kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya. Sosok Liza ini lah, yang Zila temui ketika ia pertama kali berada di dalam tubuh Liza.
Liza membawa sebuah benda berlian berwarna biru bersinar lalu mengarahkannya pada sosok itu, hingga akhirnya sosok itu tersedot masuk kedalam berlian itu. Berlian yang awalnya berwarna biru bersinar itu, berubah menjadi berlian hitam dengan warna pekat.
"Dia udah terkurung di dalam sini Zila, kamu tenang aja, aku Liza. Maaf telat datang bantuin kamu. Ini mungkin terakhir kali aku bakal muncul di hadapan kamu, karna tugas aku udah selesai secara keseluruhan. Sekarang terserah kamu mau gimana" Ujar Liza dengan tenang.
Zila mengerjab beberapa kali.
"Kalau kamu mau kembali ke keluarga kamu dengan raga aku, aku gak masalah. Atau kalau kamu mau buat orang tua aku menyesal pun, aku gak masalah. Karna aku udah lepasin semuanya, sekarang jalani hidup kamu dengan baik. Jangan pikirin lagi, kalau raga itu bukan milik kamu. Kamu mau mengubah identitas sekali pun boleh kok" Tambah Liza.
"Kamu emangnya gak mau kembali ke raga kamu lagi? Kalau kamu yang minta, aku bakal balikin kok Za" Balas Zila.
Liza nampak menggelengkan kepalanya dengan mantap. "Gak usah, aku udah bahagia di atas sana, tolong kasih tau keluarga aku aja kalau kamu udah siap jujur ke mereka. Supaya mereka tetap bahagia, dan sekali setahun supaya datang ke pemakaman kamu, dan nyapa atau do'ain kamu. Karna do'a dan sapaan mereka buat kamu, bakal kesampaian ke aku" Tolak Liza dengan halus.
Setelah mengatakan hal itu, dan sekalian berpamitan dengan Zila, Liza pun menghilang diikuti oleh angin yang menerpa wajahnya.
Setelah Zila memejamkan matanya, ia pun kembali ke tubuh Liza. Ternyata tadi ia bermimpi lagi, namun Zila yakin, bahwa mimpi tadi bukan sekadar bunga tidur. Sebab ia begitu merasakan kehadiran Liza barusan.
"Aku bakal jujur secepatnya Za, supaya mereka bisa tau kalau anak mereka yang sebenernya udah pergi. Dan orang tua kamu nyesel, seenggaknya mereka bisa berubah sifat, karna aku ragu kalau orang tua kamu udah beneran berubah" Gumam Liza seraya menatap jam yang tertempel di dinding kamarnya.
Jam menunjukkan pukul 02 pagi, itu artinya ia masih memiliki waktu untuk tidur kembali jika ia ingin. Namun Liza tidak melakukan itu.
Liza justru beranjak menuju meja belajarnya dan mengeluarkan laptop yang terletak di dalam laci meja belajarnya.
Liza mulai mencari data-data yang ia inginkan, baik dari yang terkecil hingga terbesar sekali pun Liza cari tentang keluarga Revlandi. Khususnya tentang Damar dan Erva.
Liza memang sudah memaafkan orang tua Liza, namun ia masih ingin sepasang suami-istri itu merasakan sedikit derita akibat perbuatan mereka. Bagi Liza, walau dirinya pergi bersama Rio dan Clau sekalipun, itu belum cukup untuk membuat Damar dan Erva merasakan penderitaan yang diinginkan oleh Liza.
"Gue tau, gak seharusnya gue sejahat ini sama mereka. Tapi ini semua gue lakuin, semata-mata karna gue pengen orang tua lo berubah Za, bukan ke gue doang. Tapi ke semua anak-anak nya, supaya mereka gak berbuat seenak mereka. Dan mikirin perasaan dari orang yang ada di sekitar mereka juga. Maafin gue yah Za?" Lirih Zila.
^^^^^
592 kata
29 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
عشوائيFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...