55|Calon Mertua

15.5K 2K 37
                                    

Liza kini tengah berada di rumah Evan, hubungan Evan dan Liza sudah membaik kok, karna ternyata apa yang di ucapkan Evan tentang perempuan yang ia temui di taman itu, memang benar sepupu Evan saja.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tapi tolong percaya sama apa yang aku bilang nanti yah? Dan aku bakal terima apa pun keputusan kamu nantinya" Ujar Liza.

Evan mengangguk. "Ngomong aja" Ujar Evan mempersilahkan Liza untuk berbicara.

"Huft, aku gak tau mau mulai dari mana, tapi satu yang perlu kamu tau yah Van, aku bukan Liza" Tukas Liza.

Kening Evan mengkerut, pria itu tidak mengerti akan maksud ucapan dari Liza, namun ia tidak ingin memotong ucapan Liza.

"Aku Zila, bukan Liza. Aku cuman mau jujur, karna aku gak mungkin nutupin siapa aku, aku bingung jelasinnya gimana. Tapi intinya, Liza bukan Zila. Dan Zila bukan Liza, aku Zila, bukan Liza" Sambung Liza.

"Jelasin" Tukas Evan dengan mutlak.

Liza pun mulai menceritakan semuanya, mulai dari dirinya yang meninggal dengan tidak estetik, dan tentang dirinya yang berada di tubuh Liza. Tidak ada yang terlewatkan dalam cerita Liza, Liza menceritakannya dengan pasrah.

Bagaimana pun akhirnya, Liza akan menerima semuanya. Jika Evan tidak ingin menerimanya, dan memilih untuk meninggalkan dirinya. Maka ia akan menerimanya dengan lapang dada. Sedangkan, jika Evan menerima dirinya, maka Liza akan sangat bersyukur.

"Hmm, jadi ini alasan kamu gak pernah mau nerima lamaran aku? Denger Za, mau kamu Liza atau Zila, aku tetep bakal terima kamu. Karna aku sayangnya sama kamu, aku gak perduli kamu siapa Za" Balas Evan.

"Jadi?" Tanya Liza dengan hati-hati.

"Kalau kamu beneran mau terima lamaran aku, aku bakal seneng banget Za. Karna aku bodoamat sama siapa kamu, intinya aku maunya kamu" Ujar Evan dengan pasti.

Liza hendak memeluk Evan, Evan pun membalas pelukan Liza dengan hangat. Tidak ada, rasa janggal lagi dalam hati Liza. Sebab dirinya, telah mengungkapkan segalanya pada Evan.

"Jadi sekarang, kamu mau gimana?" Tanya Evan yang sedang mengelus lembut surai blonde milik Liza.

"Apanya?" Tanya Liza.

"Kamu mau gak jadi Nyonya Anderson?" Tanya Evan dengan kesungguhan.

"Kamu inget kan, umur kita udah gak mungkin lagi sama yang namanya pacaran, aku gak mau nunggu lagi. Makanya, aku langsung lamar kamu, buat jadi Nyonya besar keluarga aku aja, gimana?" Tanya Evan lagi.

Liza terdiam, pipi Liza memerah, hingga Evan terkekeh melihat rona merah pada pipi Liza.

"Aku mau, jadi menantu yang siap gantiin posisi Nyonya besar keluarga Anderson yang sekarang, bareng kamu" Balas Liza dengan tenang.

Evan memeluk tubuh Liza, yang begitu pas dalam dekapannya. Keuwuan yang mereka tebar di dalam ruangan itu, begitu pekat, hingga membuat author sendiri pening🤧

.

"Jadi, ini perempuan yang udah buat balok es kita, cair Bund?" Tanya seorang pria dewasa dengan pahatan wajah tegas pada sang istri dengan pahatan wajah menawan, walau sudah berumur.

Tipikal sugar mommy dan sugar daddy lah mereka ini.

Wanita itu mengangguk pelan. Dengan senyum elegan nya, ia berjalan dengan anggun mendekati Liza yang duduk dengan anggun pula di sofa lainnya.

"Coba Liza berdiri sebentar" Pinta Bunda dari Evan.

Bunda dari Evan memang sudah cukup dekat dengan Liza. Namun tetap saja, Bunda Evan ingin meneliti seberapa baik dan layak lagi Liza untuk menjadi menantu dari keluarganya.

Liza berdiri dari duduknya dan menatap tegas penuh wibawa wajah Rose, Bunda dari Evan.

Dylarean Ferelix Anderson dan Rosella Elvasa Anderson. Mereka adalah orang tua dari Evan sendiri.

Rean adalah mantan CEO dari perusahaan yang kini telah Evan kembangkan. Evan sendiri, telah menggantikan sang Ayah sebagai CEO dari ADS corp. Sedangkan Rose sendiri, ialah seorang wanita sosialita yang memiliki nama besar pada perkumpulan ibu-ibu sosialita.

Terlepas dari itu, Rose juga seorang pemilik dari salah satu sekolah tari ternama, yang selalu mengeluarkan lulusan terbaik setiap tahunnya.

^^^^^

612 kata
09 November 2021

Zila Or Liza?? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang