"Dokter! Ada apa dengan putri saya? Kenapa dia kejang-kejang?!" Tanya Clau pada sang dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat Liza.
Bukannya apa, namun sang dokter pun tidak tau harus mengatakan kondisi dari Liza dengan cara bagaimana pada Clau.
"Kenapa diam aja!" Bentak Clau tidak sabaran.
"Huft, maaf Nyonya. Tapi Nona Liza, tidak dapat kami selamatkan. Baru saja, pasien menghembuskan napas terakhirnya. Kami sudah berusaha sebaik mungkin, namun Tuhan berkehendak lain" Tukas sang dokter dengan nada lirih.
Degg
Mereka semua mematung. Bahkan Erva yang berada disana pun ikut mematung.Erva sudah bangkrut, kini ia hanya dapat bergantung pada suaminya. Karna itu, ia rela ikut ke rumah sakit untuk menjenguk Liza yang merupakan Zila.
Namun, sebuah senyum kecil terukir pada wajah Erva. Wanita itu pastinya merasa sangat bahagia, sebab apa yang ia inginkan kini telah menjadi kenyataan. Kematian dari Liza, tepatnya Zila.
"Gak!" Teriak seorang pria dengan suara bassnya.
Pria itu adalah Evan, Evan baru saja tiba. Bahkan tadi di kantornya, ia membatalkan dengan paksa meeting yang sedang ia lakukan dengan klien pentingnya. Hanya dengan mendengar kabar bahwa kondisi Liza memburuk.
"Gak mungkin, calon istri saya meninggal. Dokter jangan bercanda, ini gak lucu tolong! Bilang kalau ini semua bohong Bunda, Mommy?" Bantah Evan yang tak tenerima jika Liza meninggalkan dirinya.
Mereka semua hanya dapat terdiam, tidak ada yang mengeluarkan suara. Hanya keheningan yang melanda mereka, rasanya sangat menyedihkan. Gadis yang sering sekali memamerkan senyum manisnya pada mereka, kini telah pergi untuk selamanya.
"Kita boleh masuk kan dok?" Pinta Rio dan diangguki oleh sang dokter.
Mereka semua kini telah berada di dalam ruangan bernuansa putih dengan aroma obat-obatan yang menyeruak kuat didalamnya.
Diatas sebuah bangsal yang cukup luas, terdapat seorang gadis dengan mata terpejam erat, kulit putih pucat, dan tanpa adanya hembusan napas yang terdengar darinya.
Liza telah benar-benar pergi, meninggalkan banyaknya kenangan untuk orang-orang. Dela, Arga, dan Else melihat mayat dari Liza dengan mata berkaca-kaca siap menumpahkan buliran krystal bening.
Hampir mata dari semua orang yang ada di dalam sana, menatap kosong. Tidak semuanya, sebab Erva sendiri menatap bahagia pada mayat Liza.
"Kamu ninggalin aku Za? Kamu lupa sama janji kita, buat nikah dan hidup bahagia Za? Aku pengen nagih janji kamu Za!" Ujar Evan dengan mengguncangkan lengan dari Liza.
Evan menangis tersedu-sedu melihat mayat dari sang tunangan yang terkapar lemah. Evan terus berceloteh pada Liza, walau ia sadar bahwa ia tidak akan mendapatkan balasan apa-apa dari mayat Liza.
Ela menatap Erva yang nampak senyum-senyum sendiri. Ela pun berjalan mendekati Erva dan menampar pipi dari wanita itu tanpa segan ataupun ragu.
Plak
Suara tamparan itu menggema keras di dalam ruang rawat Liza. Tubuh Erva sedikit tersungkur kebelakang akibat tamparan itu."Ini semua karna kamu Erva! Saya gak akan biarin kamu bahagia, camkan ucapan saya, kamu gak akan pernah bahagia. Kamu sekarang pasti lagi seneng kan? Karna rencana kamu untuk bunuh Liza berhasil, tapi saya janji Erva. Saya bersumpah atas nama makam putri saya, Zila, bahwa saya akan membuat kamu menyesal karna telah melakukan ini semua. Sebentar lagi, kamu akan memilih untuk mati dari pada hidup tapi begitu sengsara" Sumpah Ela dengan kilatan tajam dari matanya.
Tepat setelah mengatakan hal itu, hujan turun mengguyur bumi yang begitu gersang dengan polusi-polusi hasil perbuatan manusia.
Ela akan menepati janjinya, bahwa ia tidak akan segan membalas apa yang dialami oleh Liza dengan setimpal pada seseorang yang telah membuat Liza mengalami semua ini.
Dan sekarang, Liza meninggal. Karna itu, Ela berjanji akan membuat Erva juga memilih untuk meninggal, dari pada harus hidup dengan kesengsaraan. Ela tidak akan pandang bulu dalam membalaskan dendamnya. Apalagi dendam atas putri yang begitu ia sayangi.
^^^^^
Hiks maap baru up, soalnya baru bangun hehe:')
Huhuu Liza meninggal😭🤧
617 kata
16 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
RandomFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...