Tak berselang lama, Rilda pun datang. Ketika Rilda sampai di apartemen Liza, wanita lansia itu langsung memeluk seorang pria lansia yang juga berada di dalam apartemen Liza.
"Mereka siapa Nek?" Tanya Liza dengan nada penuh tanya pada sang Nenek.
Rilda menatap Liza seraya menghela napas pelan. "Perempuan ini Mommy kamu sayang" Tukas Rilda dengan lembut pada Liza.
Liza diam, ia berusaha mencerna maksud dari ucapan Rilda. "Dia Bibi kamu tepatnya" Sambung Rilda yang seakan mengerti akan pandangan Liza.
Liza sekarang mengerti, hampir saja tadi, ia berpikir bahwa wanita paruh baya ini adalah Ibu kandungnya.
"Terus, kenapa Liza manggil Bibi, Mommy? Kan Mamah Liza itu, Mamah Erva" Tanya Liza dengan aktingnya.
Liza berakting, bahwa ia masih menganggap Erva Mamahnya, bahkan setelah apa yang Erva lakukan pada dirinya. Padahal sebenarnya, Liza sangat muak menyebut Erva sebagai Mamahnya sekarang, setelah apa yang dilakukan oleh Erva pada Liza selama ini.
"Kamu manggil Mommy itu Mommy, karna dulu Mommy sendiri yang minta sayang. Mommy gak mau, kamu dikucilkan oleh orang tua kamu. Khususnya Mamah kamu, sikap Erva dan Damar sudah keterlaluan ke kamu" Jelas wanita itu.
Claudia Isabella Arachad dan Neurioz Kalandra Arachad, itulah nama dari Bibi dan Paman dari Liza.
Di antara para Paman dan Bibi Liza, hanya Clau dan Rio saja yang menyayangi Liza. Clau dan Rio tidak memiliki putra ataupun putri, namun mereka sudah menganggap Liza layaknya putri mereka sendiri. Apalagi dengan sikap Damar dan Erva pada Liza selama ini, itu membuat Rio dan Clau sangat menginginkan Liza.
"Jadi, kalian satu-satunya Paman dan Bibi Liza, yang sayang sama Liza? Dan kakek ini, suami Nenek yah?" Tanya Liza dan dibalas anggukan oleh Rilda.
Liza memejamkan matanya sejenak, jujur saja ia cukup lelah sekarang. Rasanya Liza ingin segera menghampiri kasurnya dan tiduran disana.
Setelah mereka berbincang beberapa saat, kini Clau dan Rio memilih untuk kembali menuju apartemen mereka. Ternyata Paman dan Bibi Liza itu, memiliki apartemen yang dekat dengan milik Liza. Bahkan apartemen mereka bersebelahan.
Apartemen milik Liza nomor 24 sedangkan milik Paman dan Bibi Liza nomor 23.
"Kakek sama Nenek mau pulang ke mansion, atau ke apartemen Paman sama Bibi? Atau mau disini aja?" Tanya Liza pada Devan dan Rilda.
"Kita bakal ke apartemen juga sayang, soalnya Nenek males kalau balik ke mansion sekarang. Di sana itu ngebosenin, lagian kita juga punya kok apartemen yang deket dari sini, yang nomor 29, itu punya Kakek" Balas Rilda dengan santai.
Setelah mengatakan itu, Rilda dan Devan pun beranjak meninggalkan Liza di dalam apartemennya sendiri. Mereka tau, bahwa Liza pasti membutuhkan ruang untuk, berpikir juga.
°°°°°
"Lengket banget badan gue, huft mending mandi aja deh" Gumam Liza seraya menyambar handuknya dan berjalan menuju kamar mandi minimalis namun nyaman milik Liza.
Liza bisa saja membuat kamar mandi yang mewah, mengingat kamar mandi Liza di apartemennya itu berukuran sangat luas. Namun, Liza tidak terlalu menyukai sesuatu yang berlebihan.
^^^^^
Yang penasaran siapa perempuan itu, sekarang udah tau kan? Dia itu cuman Bibi' nya Liza doang, tapi sayangnya ke Liza udah setara sama sayangnya ke anak kandungnya sendiri:')
576 kata
23 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
De TodoFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...