Didalam ruangan dengan nuansa putih, dengan aroma obat-obatan yang menyeruak didalamnya. Seorang gadis sedang terbaring dengan berbagai alat medis yang melekat pada tubuhnya.
Gita sedang sibuk mengecek kondisi dari pasien yang tak lain adalah sahabatnya sendiri, Liza, yang habis mengalami kecelakaan cukup parah.
Untungnya, Liza segera dilarikan kerumah sakit terdekat. Sehingga Liza tidak mengalami luka yang begitu berat.
Gita sendiri, yang sebenarnya tidaklah memiliki tugas berjaga, terpaksa harus berangkat kerumah sakit. Ketika mendengar nama sahabatnya disebut.
"Lo kenapa bisa kecelakaan sih, padahal lo itu jarang banget ngebut kalau lagi nyetir. Ini malah gak fokus, sampai kecelakaan" Gumam Gita yang sedang menatap wajah indah Liza yang terlelap dalam pingsan nya.
Klek
Pintu ruangan itu terbuka, datanglah seorang pria yang membuat Liza mengalami kecelakaan. Pria itu adalah Evan."Gimana keadaan Liza?" Tanya Evan dengan nada khawatir. Sungguh Evan merasa sangat khawatir, bahkan tadi Evan sendiri pun hampir kecelakaan sebab ia begitu terburu-buru diperjalanan menuju rumah sakit. Begitu mendengar Gita menghubungi dirinya.
Gita menatap Evan yang keadaannya benar-benar kacau, rambut Evan acak-acakan. Keringat bercucuran pada tubuhnya, pakaian dari pria itu juga sudah kusut.
"Udah stabil, kita tinggal tunggu Liza nya sadar aja. Lo temenin Liza yah, gue mau keluar dulu, soalnya gue masih ada pasien di sebelah" Pamit Gita dan di balas anggukan oleh Evan.
Setelah itu, Evan pun duduk disamping bangsal yang ditempati oleh Liza. Evan menggenggam tangan kecil Liza, hingga berselang beberapa saat, Liza pun terbangun.
"Eunghhh" Lenguh Liza.
Perlahan, mata Liza yang terpejam, terbuka. Liza mengerjapkan beberapa kali matanya untuk menyesuaikan pencahayaan ruangan dengan penglihatannya.
Liza menatap Evan yang menggenggam tangannya dengan sesekali melayangkan kecupan lembu[ pada jari gadis itu.
Liza sontak saja, menarik tangannya dan menepis tangan Evan yang hendak menggapai tangannya lagi.
Pandangan Liza kosong, ia menatap Evan dengan pandangan mata yang kosong. Liza bahagia, sebab mengetahui bahwa orang pertama yang ia dapati ketika terbangun adalah Evan.
Ingin sekali ia memeluk pria itu, namun disaat bersamaan, ia juga ingin menampar pria itu dengan kuat. Sebab telah membohongi dirinya.
"Ngapain kamu ke sini?" Tanya Liza dengan nada lembut, dan senyum manis pada wajahnya. Walau sebenarnya dalam hatinya, Liza mengumpati pria itu.
"Aku khawatir sama kamu Za, Gita nelfon aku dan ngasih tau kalau kamu kecelakaan. Makanya aku buru-buru kesini" Jawab Evan dengan lantang.
"Yakin kamu?" Tanya Liza.
"Yakin lah, aku sayang sama kamu Za, gak mungkinlah aku gak khawatir sama kamu" Balas Evan langsung.
"Kalau gitu, kenapa bohong sama aku?" Tanya Liza to the point.
Evan sepertinya mengerti dengan ucapan Liza. Karna itu, pria itu lantas berlutut di hadapan Liza seakan memohon.
"Maaf, tadi aku gak lagi sama Bunda, tapi kamu jangan salah paham dulu. Karna perempuan itu sepupu aku" Jelas Evan tanpa ragu.
Sebenarnya, dari matanya Evan tak menunjukkan sebuah kebohongan, namun Liza masih kurang percaya.
"Apa yang bisa buat aku percaya sama ucapan kamu? Bisa aja, kamu cuman ngebual aja" Balas Liza.
"Aku gak bohong, kalau perlu aku telfonin dia nih? Atau aku panggil dia langsung ke sini? Sama Bunda sekalian, biar kamu percaya" Tanya Evan hendak mengeluarkan ponselnya.
Liza tidak menghalangi Evan, ia membiarkan Evan menelfon sepupunya dan Bundanya untuk datang ke rumah sakit itu.
Liza tau, bahwa kepercayaan dan saling keterbukaan adalah kunci keharmonisan sebuah hubungan. Dan untuk membuktikan kejujuran dari Evan, agar dirinya percaya bahwa perempuan itu memang sepupu Evan, bukankah tidak salah jika ia setuju Evan meminta perempuan yang katanya sepupunya itu untuk datang.
^^^^^
Uwu, tenang aja, hubungan Evan sama Liza gak author kasih problem yang berat-berat kok, soalnya author juga gak terlalu suka kalau udah bahagia beberapa saat, terus tiba tiba masalah besar dateng. Kayak pilem di indosiar & sinetron di escetepe aja(눈‸눈)
608 kata
08 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
RandomFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...