71|Penyiksaan

13.7K 1.4K 21
                                    

Srett
Suara tebasan pisau yang mengalun pada ruangan gelap.

"Aakkhhh" Pekik seorang wanita lansia yang merasakan darah pada bagian dagunya perlahan menurun membasahi lehernya.

Seringaian nampak pada wajah wanita lainnya yang melakukan perbuatan ini, pada wanita lainnya yang merasakan perih pada dagunya.

"Teriak lebih keras Erva!" Bentak wanita lain yang tak lain adalah Ela.

Ya,, kini Ela dan Erva tengah berada di ruangan gelap bak sebuah gudang. Namun sebenarnya, ruangan ini adalah ruangan penyiksaan yang Ela tata sendiri, khusus untuk para musuhnya.

Ela telah menculik Erva, tepat pada malam setelah dikuburkan nya tubuh Liza. Malam itu, tanpa membuang waktu, Ela menculik Erva untuk disiksa seperti apa yang telah ia janjikan sebelumnya. Yaitu untuk membuat Erva menderita dan tersiksa dalam sisa hidupnya, sehingga ia memilih untuk meninggal dari pada harus hidup, namun dengan penyiksaan yang berat ini.

"Lepaskan saya Ela!" Pekik Erva pada Ela dengan keras. Sudah berhari-hari ia memekikkan hal yang sama pada Ela. Namun Ela selalu tidak memperdulikan nya, bahkan Ela terkesan menikmati darah yang menetes dari tubuh Erva, dan teriakan serta pekikan memelas wanita itu.

"Berteriak lah terus menerus Erva, tapi saya tidak akan pernah rela melepaskan kamu. Karna kamu, saya kehilangan putri saya untuk kedua kalinya. Terima saja nasib kamu sekarang, saya memang tidak berhak menentukan nasib kamu. Tapi saya akan pastikan, agar selama saya hidup, saya tidak akan membiarkan kamu keluar dari ruangan ini" Balas Ela dengan seringaian devilnya.

"Tapi bukan hanya saya yang melakukan itu semua Ela! Bahkan Rasya juga ikut serta dalam rencana itu!" Bentak Erva dengan suara melengking nya.

"Memang, Rasya memang terlihat. Tapi dia melakukan ini semua karna dia salah paham. Justru kamu! Seharusnya kamu menentang keinginan kamu, untuk melakukan itu semua. Apalagi Liza itu putri kandung kamu, memang arwah Zila yang berada di dalam tubuh Liza. Tapi tubuh Liza, tetaplah tubuh gadis yang kamu lahirkan Erva!" Bentak Ela dengan tegas.

"Sekarang saya tidak akan memberikan balasan pada Rasya atas apa yang telah ia perbuat. Karna dia sekarang, masih mencari kebenaran tentang masa lalu, yang harus dia temukan sendiri. Tapi begitu dia sudah mengetahui segalanya, maka suami saya akan memberi dia balasan seperti apa yang saya lakukan pada kamu sekarang!" Tambah Ela.

Tubuh Erva sudah di penuhi oleh luka-luka. Baik luka lebam, irisan pisau ataupun cutter, serta luka cambukan pun ada. Kondisi Erva sekarang, sudah benar-benar memprihatinkan, namun Ela lagi-lagi berusaha tidak memperdulikan nya.

Katakan Ela jahat dan kejam. Tapi itu memang dirinya, Ela tidak akan bersikap baik seolah ia telah memaafkan Erva, padahal dirinya begitu menyimpan dendam pada wanita itu, atas apa yang telah ia lakukan.

Ela tidak takut untuk masuk kedalam penjara. Jangan lupa, dirinya dan suaminya adalah CEO dari perusahaan besar. Dan lagi pula tidak mungkin seorang pun polisi dapat mengetahui keberadaan dari Erva sekarang. Sebab ruangan penyiksaan Ela terletak di dalam hutan.

Ctashh
Kini Ela melayangkan cambuk nya pada tubuh Erva, tanpa memberi ampun ataupun waktu untuk beristirahat pada Erva. Ela terus menyerang Erva dengan membabi-buta. Bodo amat dengan imagenya sebagai wanita baik hati, ceria, pemaaf dan sebagainya. Jika itu sudah menyangkut buah hatinya. Maka Ela akan berubah menjadi seorang iblis yang siap menyakiti siapa saja yang berani ber main-main dengan putrinya.

.

"Maafin Mommy La, Mommy berubah lagi. Mommy kembali jadi wanita iblis seperti dulu, tapi Mommy lakuin ini semua karna Mommy mau dia ngerasain apa yang pantas dia rasain, atas apa perbuatan dia ke kamu. Kamu dia buat meninggal La, sedangkan dia cuman Mommy siksa" Lirih Ela menatap bunga dandelion yang bermekaran dengan indah disamping mansion nya.

^^^^^

568 kata
17 November 2021

Zila Or Liza?? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang