Setelah Liza dkk makan, dengan tidak tenang tentunya, mereka pun memilih untuk ber jalan-jalan kelapangan indoor sekolah mereka.
Ketiga pria yang tak lain adalah Evan, Arvi dan Agas sendiri kini telah berada di lapangan basket indoor, sebab mereka sedang latihan club.
Terdapat beberapa jenis lapangan di sekolah mereka, namun kali ini. Entah memang kebetulan atau bagaimana, Liza dkk bertemu lagi untuk yang kedua kalinya dengan Evan dkk. Di lapangan bulu tangkis.
"Kita ketemu lagi, manis" Goda Arvi pada Gita. Namun Gita hanya menanggapinya dengan datar tak bersahabat.
"Buaya kayak lo, harusnya dibuang ke rawa-rawa, bukannya dibawa ke dataran. Mengganggu orang-orang taunya" Sindir Agnes melirik tajam ketiga pria itu.
Agnes hanya melirik, sebab dirinya sedang berjalan menuju tengah lapangan dan mencoba untuk bermain bulu tangkis. Begini-begini, Agnes itu suka berolahraga juga.
Liza dan Gita menghela napas, seraya berjalan mendekati Agnes. Mereka seperti anak hilang di lapangan indoor anak bulu tangkis itu.
Liza dkk berjongkok di pinggir lapangan dengan keringat yang bercucuran pada tubuh mereka setelah bermain. Padahal, mereka hanya bermain setengah jam saja.
"Nih, buat kalian" Sebuah botol berisi air mineral dingin mendarat di kepala masing-masing dari gadis itu.
Rasa dingin dari botol membuat Liza dkk mendongak dan menyambut botol itu dengan baik.
"Itu air gue kasih buat lo minum maniez, bukan buat di tumpahin ke wajah" Gumam Agas melihat tingkah Agnes yang bukannya meminum air pemberiannya, namun malah menumpahkan air itu ke wajahnya.
Agnes hanya menatap jengah pada Agas. Setelah merasa puas menyirami wajahnya dengan air dingin, Agnes melemparkan botol kosong bekas air itu kembali pada Agas.
"Nih ambil lagi botolnya! Lain kali kalau gak ikhlas, mending gak usah ngasih. Ntar pas balik, gue beliin sekardus air gituan buat lo deh" Cercah Agnes panas.
Ayolah, ia sedang merasa gerah, dan perkataan Agas benar-benar membuatnya ingin membanting seseorang.
Agas gelagapan, baru saja berniat ingin pdkt katanya, dengan Agnes. Namun sudah mengalami masalah duluan dengan gadis itu.
"Eh gak usah Nes, gue ikhlas kok beneran. Cuman gue bilang gitu, soalnya gue takut lo nanti kehausan mana airnya udah lo abisin buat basuh muka" Tukas Agas.
Agnes hanya bergumam. Setelah mereka saling berbincang sejenak, hubungan antara Liza dkk dan Evan dkk sepertinya sedikit lebih baik dari sebelumnya. Ternyata Evan dkk tidaklah seburuk yang mereka pikir, begitupun sebaliknya.
°°°°°
"Huhuuu gue butuh duit buat beli bookcard ensiti wantusepen" Raung Gita menatap layar ponselnya dengan tatapan nanar.
"Langitt~ bisakah kau turunkan duit dan dua puluh tiga bujank kesayangan gue, serta 25% saham Lee soomay buat gue? Hikss" Rintih Gita dengan nada melow nya.
"Lo ngapain sih?" Tanya Liza melihat tingkah Gita.
"Ini loh Za, album baru boy band yang gue stan kan udah ngerilisin album baru, nah gue pen beli. Tapi ini dompet udah kosong melompong, ini juga masih nabung buat beli album sebelumnya yang belum kebeli~" Rengek Gita.
^^^^^
566 kata
28 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
CasualeFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...