68|Bodoh?

10.7K 1.4K 33
                                    

"Haha,, kamu dimanipulasi yah sama dia? Lucu kamu Rasya, kamu bahkan dipermainin sama Belinda, tapi kamu gak sadar sama sekali. Selamat, karna kamu udah buat persahabatan kita semua hancur. Dan untuk perusahaan, bahkan jauh sebelum kamu minta tolong sama kami, kami udah bantuin kamu. 10% saham perusahaan aku sendiri, dan 8% saham perusahaan Mas Leri, kita atas namakan kamu" Ujar Ela dengan senyum manis.

"Kamu gak percaya? Sebentar" Ujar Ela lagi.

Ela mengeluarkan sebuah iPad dari tas kerjanya dan menunjukkan layar iPad yang menunjukkan bahwa 10% sama perusahaannya dan 8% saham perusahaan suaminya, telah diatas namakan Rasya.

"Belum percaya Rasya? Bahkan aku punya bukti, dimana Belinda ngerencanain penculikan buat Zila putri aku, keponakan yang dulu selalu kamu timang" Tukas Ela dengan mata  berkaca-kaca.

"Kamu hebat, kamu hancurin semua kepercayaan kami. Cuman karna ucapan bohong dari Belinda. Satu lagi, orang tua kamu gak meninggal Rasya, sekarang mereka lagi di London. Mereka disana dan gak mau kamu tau, karna mereka kecewa sama kamu Rasya. Mereka kecewa, kamu lebih percaya Belinda dari pada mereka. Mereka kecewa, karna kamu nentang larangan mereka, untuk nikah sama Belinda" Sambung Ela.

"Bahkan tanpa kamu ketahui, orang tua kamu selalu pantau kamu Rasya. Cuman kamu terlalu sibuk dengan pikiran untuk balas dendam kamu, sampai gak sadar sama sekeliling kamu. Kamu terlalu fokus ke satu titik, yaitu dendam kamu, sampai kamu gak sadar sebegitu banyaknya orang yang perduli sama kamu" Tukas Ela lagi, seraya pergi meninggalkan ruangan itu.

Sungguh, Ela kecewa dengan Rasya. Sahabatnya itu, telah pergi terlalu jauh sampai lupa jalan untuk kembali. "Lo udah tersesat dalam labirin yang lo buat sendiri Rasya" Desis Ela sebelum akhirnya menghilang ditelan jarak.

Rasya sendiri, terdiam mendengar semua yang dikatakan oleh Ela barusan. Ia baru mendapatkan sebuah kejutan besar hari ini. Apa yang selama ini tidak ia perdulikan.

Benar yang diucapkan oleh Ela, ia yang mencoba menulikan perasaannya dari sekitarnya sebab ia terlalu takut di tinggalkan lagi. Ia terlalu terobsesi membesarkan semua dendamnya, sampai tersesat dalam labirin dendamnya sendiri.

"Gue tau, lo masih punya banyak koneksi Rasya. Lo pasti bisa cari tau semuanya sendiri kan? Lo cari tau semuanya, sampai ke akarnya lo cari. Kalau lo udah temuin apa yang menurut lo benar, baru lo temuin Ela. Gue tau, lo sahabat baik dia, dia gak akan bisa benci sama lo. Tapi dia kecewa sama lo. Inget, denger kata hati lo Rasya. Jangan pake ego terus, karna dendam lo, banyak yang menderita selama ini" Ujar Leri seraya berjalan meninggalkan Rasya.

Leri berjalan mendekati bangsal sang putri, Rose sedari tadi terdiam melihat pertengkaran Rasya dan Ela. Rose tau bahwa itu adalah masalah pribadi. Namun jika ia langsung keluar, bukankah itu tidak sopan. Dan jika ia meminta izin keluar, maka akan merusak suasana.

Rasya berjalan keluar dari ruang rawat Liza, namun sebelum benar-benar keluar. Ia melirik pada Liza sebentar, gadis yang sedang dalam kondisi koma itu.

Wajah Liza memang tidaklah semirip Zila. Namun perilaku gadis itu begitu mirip dengan keponakan yang selalu ia gendong dulu. Keponakan yang selalu ia buat tertawa menggemaskan dulu. Hanya dulu, sampai saat dimana Belinda datang.

Rasya harus segera mencari tau kebenarannya. Ia menyesal telah larut dalam dendamnya.

^^^^^

Author up 3 chapter:') ada yg seneng gak?

548 kata
15 November 2021

Zila Or Liza?? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang