"Kalian gagal?" Suara berat itu membuat orang-orang yang ada di dalam sana menjadi merinding. Suara berat yang terkesan membunuh.
"Huft, saya maafkan kalian. Sekarang keluar, sebelum saya berubah pikiran dan membasmi kalian satu persatu" Ujar orang yang tak lain adalah Rasya.
Saat mereka semua hendak keluar, sebuah pisau kecil menancap tepat pada punggung mereka dan menembus dada mereka. Pisau itu tipis namun panjang, dan menembus pada jantung mereka tepat.
Salah satu orang yang masih dapat mampu untuk sedikit bergerak, mengalihkan pandangannya untuk menatap pria yang baru saja melayangkan pisau tajam pada dirinya dan teman-temannya.
Ia dapat melihat tatapan datar dari Rasya, tidak ada tatapan marah, emosi, atau bahkan sedih. Hanya tatapan datar yang dapat menusuk siapapun yang melihatnya.
"Maaf, tapi saya tidak suka sebuah kekalahan" Gumam Rasya seraya berjalan meninggalkan ruang gelap dimana dirinya dan para bawahannya berada. Ia tidak memperdulikan mayat para bawahannya, menurutnya, biarkan saja mereka. Lagipula mereka sendiri yang tidak becus dalam bekerja.
Sedangkan disisi lain, Ela tengah tersenyum menatap apa yang terlihat kan oleh layar iPadnya.
"Hahaha,,, kamu gagal lagi Rasya. Anda akan segera hancur Erva, bahkan suami Anda sendiri tidak akan dapat menyelamatkan Anda. Rasya, semoga kamu cepat sadar, jangan pergi terlalu jauh Rasya" Gumam Ela menatap malang pada layar iPadnya yang menampilkan kondisi Rasya sekarang.
.
"Sepertinya memang aku sendiri yang harus turun tangan. Semua bawahan ku tidak ada yang becus dalam bekerja" Monolog Rasya menatap datar layar laptopnya.
Rasya berjalan menuju lemari yang terletak di dalam ruang kerjanya, dan menyambar sebuah jas hitam dengan kemeja putih dan celana hitam yang senada dengan jasnya dan berjalan menuju kamar mandi, untuk mengganti pakaiannya.
Rasya keluar dari kamar mandi dengan balutan kemeja putih dengan bintik-bintik hitam pada kainnya dan dibalut dengan jas hitam serta celana kain hitam.
Aura ketampanan Rasya menguar, walau Rasya memiliki sifat yang kurang baik sekarang. Namun tak dapat dipungkiri, bahwa tampang Rasya memang sangat memukau. Perpaduan antara Ayahnya yang berdarah asli Turki dan Ibunya yang berdarah asli Ukraina.
Rasya mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menuju suatu tempat, kurang lebih sejam ia mengendarai mobilnya, akhirnya ia pun sampai ditempat yang dituju nya.
Rumah sakit, tempat dimana Liza sedang dirawat sekarang. Entah apa rencana yang ada di dalam otak Rasya hingga mengendarai mobilnya menuju ketempat, dimana orang yang ia anggap musuh sedang berada.
Rasya melangkah masuk dengan pasti dan berjalan menuju ruangan dimana Liza sedang dirawat. Rasya tentu tidak sulit untuk mengetahui ruangan mana yang ditempati oleh Liza.
Klek
Suara pintu ruangan yang dibuka oleh Rasya.Seseorang yang berada di dalam sana menatap bingung pada Rasya. Yang berada di dalam sana ternyata Rose, Bunda dari Evan. Hanya ia seorang diri yang menjaga Liza saat ini, sebab semua orang sedang sibuk-sibuknya hari ini. Dan hanya ia yang senggang, sebab tidak bekerja di dalam perusahaan seperti Clau dan Ela yang bekerja di perusahaan warisan orang tua mereka.
Ela dan Clau memang tidak menggabungkan perusahaan warisan dari orang tua mereka dengan perusaan suami mereka. Sebab suami mereka sendirilah yang menolak, bukannya apa. Namun mereka tidak ingin kerja keras dari orang tua istri mereka menjadi tidak terlihat jika digabungkan dengan milik mereka sendiri.
Bukankah baik sekali, suami-suami ini? Jika perusahaan istri mereka ada masalah, maka mereka akan membantunya. Namun jika perusahaan mereka yang mengalami sedikit kendala. Mereka tidak akan membiarkan istri mereka membantu mereka.
^^^^^
Komennya sepi banget huhuu:'(
554 kata
14 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
RandomFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...