"Anda siapa yah?" Tanya Rose dengan sopan pada Rasya. Rose memang sudah mengetahui bahwa pria bernama Rasya dan wanita bernama Erva yang telah membuat Liza kecelakaan. Namun, ia belum mengetahui bagaimana sosok dari Rasya sendiri.
"Saya Rasya" Balas Rasya dengan singkat. Tepat setelah mengatakan hal itu, mata Rose membola. Ia menatap tajam pada Rasya.
"Ngapain anda kesini! Anda sebaiknya pergi, sebelum saya memanggil penjaga untuk mengusir Anda!" Pekik Rose dengan tatapan penuh emosinya.
Rasya menghela napas pelan. Rasya todak mengindahkan ancaman Rose, dan memilih untuk berjalan mendekati bangsal dimana Liza sedang tertidur dengan damai.
"Saya sebelumnya ingin meminta maaf, karna saya sebelumnya telah berbuat kurang menyenangkan pada keluarga kalian. Namun kalian pasti tidak tau alasan saya melakukan itu, karna itu, saya ingin menunggu Leri dan Ela sebentar, sebelum saya meninggalkan tempat ini" Jelas Rasya pada Rose.
Rose yang belum percaya sepenuhnya pada Rasya, pun memilih untuk diam namun terus memantau gerak-gerik dari Rasya. Mana tau pria itu tiba-tiba saja berbuat nekat.
Tidak berselang terlalu lama, pintu ruang rawat dari Liza kembali terbuka oleh seseorang. Kali ini, orang yang dinanti-nanti oleh Rasya lah yang muncul.
Leri dan Ela. Leri dan Ela nampak agak terkejut melihat kedatangan Rasya, namun detik berikutnya mereka memilih menampilkan senyum mereka pada Rasya.
Senyum itu bukanlah senyum palsu, melainkan senyum tulus yang mereka utarakan pada sahabat mereka itu. Walau tepatnya, mungkin mantan sahabat.
"Kamu ngapain disini Rasya? Bukannya kamu sangat pantang melihat wajah kami?" Tanya Ela terus terang pada Rasya.
Rasya tersenyum manis pada Ela, mungkin jika wanita diluar sana yang melihatnya, mereka akan terpukau dengan senyum tampan itu. Namun tidak dengan Ela, sebab dirinya telah kenal dengan senyum pria-pria tampan. Suaminya saja sudah termasuk kategori pria tampan.
"Aku kesini karna pengen minta maaf, maaf karna udah lakuin ini semua ke keluarga kalian. Aku jujur, nyesel karna udah berbuat jahat ke kalian dan naruh dendam gak berguna ini ke kalian" Ujar Rasya pada Ela dengan raut bersalahnya.
Ela dan Leri agak terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Rasya. Namun mereka menampiknya dengan raut wajah datar.
"Kamu yakin?" Tanya Leri dengan suara datarnya. Rasya mengangguk pasti sebagai balasan.
Leri tersenyum sinis. "Tapi sayangnya, aku gak percaya Rasya. Gak mungkin, sebuah dendam bisa dilupain gitu aja, dalam waktu sekejap. Dendam kamu, ke kami sudah bertahun-tahun Rasya, jadi jangan harap kami bakal percaya dengan mudah" Ujar Leri.
Rasya terdiam, namun tangannya mengepal. Walau kilatan matanya nampak biasa saja, namun aura yang dikeluarkan oleh pria itu tidak dapat berbohong. Bahwa pria itu tengah merasa tidak senang sekarang.
"Kenapa? Diam kan? Lebih baik kamu keluar sekarang Rasya!" Pinta Leri pada Rasya. Leri masih menahan dirinya, dengan tidak menyeret sang mantan sahabat dengan tangannya sendiri sekarang.
"Apa kalian udah lupa? Aku sahabat kalian dari masa JHS, tapi kalian malah dengan mudahnya nuduh aku?" Tanya Rasya.
"Gak Rasya, kami bukan lupa. Bahkan kamu yang lupa sama persahabatan kita! Selama bertahun-tahun, kamu dendam sama kami, yang bahkan gak tau apa akar permasalahannya! Kamu selalu berusaha ngacauin kehidupan kami Rasya, tapi kamu selalu gagal. Kenapa? Kenapa baru sekarang kamu mau berubah? Disaat apa yang udah kamu lakuin, baru kamu minta maaf? Di saat kita bener-bener udah kecewa sama kamu? Sekarang kamu keluar!" Bentak Ela dengan suara tinggi.
"Aku gak salah dalam hal ini, kalian pengen tau, alasan aku dendam sama kalian? Denger ini baik-baik" Balas Rasya dengan suara yang begitu tajam.
^^^^^
563 kata
15 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Zila Or Liza?? [TAMAT]
De TodoFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!! Hiks:'( Proses penerbitan [Part masih lengkap] Naskah yang di wattpad lanjut ke s2. Tapi yang dikirim pada editor, sudah lengkap! Dan pastinya agak berbeda dengan yang di wattpad Azila sang gadis berusia 25 tahun yang m...