20|Kesayangan Nenek

40.5K 5.5K 42
                                    

Tssskk
Suara pintu kamar yang digeser oleh Liza. (Maap, Author gak tau gimana nulis suara pintu yang kalau mau dibuka itu di geser geser itu loh).

Didalam sana, seorang wanita lansia dengan rambut disanggul keatas nampak sedang memainkan tab nya dari atas kasur Queen Size nya.

Berthilda Emilya Revlandi, nama dari Nenek Liza. Rilda terkenal didalam keluarganya dengan sikapnya yang lembut, namun begitu tegas jika sudah menyangkut sesuatu yang penting.

Rilda sangat menyayangi Liza, entah mengapa, bukan hanya dirinya. Namun suaminya pun begitu. Karna kasih sayang dari Rilda dan suaminya lah yang memicu para anggota keluarga lainnya, merasakan keirian.

Devanne Ehnar Revlandi, nama dari Kakek Liza. Devan dan Rilda sangat menjaga Liza sejak Liza masih bayi. Bahkan mereka menjaga Liza melebihi orang tua kandung Liza sendiri.

Devan dan Rilda menganggap, bahwa Liza adalah permata berharga dalam keluarga mereka. Sebab ketika Liza lahir, Rilda mengalami sebuah mimpi. Mimpi dimana suatu saat, cucunya itu akan mengalami perundungan dan berbagai masa sulit. Hingga akhirnya Liza menyerah dan mengorbankan segalanya, hanya demi kelangsungan keluarga mereka.

Dan benar saja, apa yang dilihat oleh Rilda dalam mimpinya menjadi kenyataan, cucunya tidaklah memiliki kilauan seterang para sepupunya. Sehingga ia mengalami perundungan dalam lingkup pertemanannya.

Rilda dan Devan telah berusaha menjaga Liza sebisa mereka. Namun mereka bisa apa, ketika orang tua kandung dari Liza ingin menjaga putri mereka sendiri? Tentu saja Rilda dan Devan hanya dapat berdiam diri dan tidak melarang mereka.

Rilda yang sedang membaca berita pada tab nya, mengalihkan perhatiannya kearah pintu yang terbuka. Cucunya yang begitu ia rindukan muncul dan tentu membuat Rilda merasa kaget, namun diselingi rasa bahagia.

"Nenek" Gumam Liza menghampiri Rilda dan langsung memeluk tubuh ringkih dari Neneknya.

Rilda yang masih blank hanya terdiam merasakan badannya yang didekap oleh seseorang. Zila yang berada didalam tubuh Liza, memang tidak memiliki seorang Nenek. Ia memilikinya, namun tidak pernah bertemu. Baik dengan Nenek ataupun Kakeknya dari pihak Daddy ataupun Mommynya.

"Cucu kesayangan Nenek" Gumam Rilda seraya membalas pelukan Liza. Setelah aksi peluk memeluk itu usai, Liza dan Rilda pun duduk diatas kasur Rilda yang nyaman dan saling berbagi cerita menyenangkan.

"Nenek mau kan bantuin Liza? Buat balik ke mansion ini? Liza gak tahan sama mereka Nek, sekali aja Liza mohon?" Pinta Liza menanyakan pendapat Rilda atas apa yang ingin ia lakukan.

Mungkin kesannya Liza terlalu terbuka, namun ia ingin mendengar pendapat Neneknya tentang keinginannya untuk membalas orang-orang yang menyakitinya dulu.

Rilda nampak tersenyum pias. "Nenek bisa apa kalau itu keinginan kamu Za? Apapun langkah yang kamu ambil, Kakek dan Nenek cuman bisa dukung. Kamu udah dewasa, dan kamu pasti tau arti dari jalan yang kamu pilih. Kalau kamu mau balas mereka, silahkan Nak, gak akan ada yang larang kamu. Justru Kakek dan Nenek bakal seneng kalau kamu udah mau berani natap mereka seperti sekarang" Ujar Rilda dengan nada lembut.

Liza menghela napas lega, beruntung Rilda mau menerima keputusannya. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi. Namun intinya sekarang keputusannya sudah mendapat dukungan lebih, dan ia sudah selangkah lebih dekat lagi dengan tujuannya.

Waktu dengan cepat berjalan, kini malam telah tiba. Rilda, yang biasanya memilih makan didalam kamarnya. Kini memilih untuk makan dimeja makan bersama yang lainnya, tentu itu atas permintaan Liza.

Devan, Kakek Liza sedang tidak ada di kediaman mereka. Sebab Devan sedang berada di kediaman putrinya yang pertama. Adik perempuan pertama dari Arga, putranya.

Namun pagi tadi, Devan menelfon Rilda dan berkata bahwa sebentar lagi dirinya beserta keluarga anak kedua mereka akan kembali.

^^^^^

570 kata
20 Oktober 2021

Zila Or Liza?? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang