(01) sakit

46.3K 1.5K 9
                                    

hai🤗
Ini adalah cerita pertama ku🥲
Jadi masih banyak belajar.
Jangan lupa folow dulu sebelum baca.
Follow juga akun author:
Ig: wp.alisaolaf
     Alisasalsa_1407
Just for happy, no sad-sad club😂
Selamat membaca. Luvv

"Salwa mana?" Tanya seorang pria kepada seorang gadis yang sedang menunggu di depan ruang rawat inap.

"Salwa ga butuh lo,"ujar gadis itu dengan suara ketus.

"Lo lebih milih dateng ke acara ulang tahun leya dari pada bawa pacar lo ke rumah sakit, bener kan?," tukas acha sahabat salwa.

Wajah samudra merasa bersalah. "Gue ga tau kalo salwa bakal sakit lebih parah karena gue tinggal."

"Harus nya lo bisa jaga perasaan salwa, pacar lo itu salwa, BUKAN LEYA! ucap gadis itu lalu pergi meninggalkan samudra sendiri dengan rasa bersalah nya.

Samudra membuka knop pintu, dilihat nya salwa sedang tertidur pulas, ia berjalan mendekat ke arah salwa dan mengusap puncak kepala salwa.

"Acara nya udah selesai?"tanya salwa yang terbangun karena merasakan usapan halus di bagian puncak kepala nya.

"Gue baik-baik aja, kalo lo mau balik lagi juga gpp," sambung salwa.

"Gue bakal di sini, sampai lo boleh pulang ke rumah," ucap samudra.

"Gue udah boleh pulang kok!"ujar salwa dengan ketus.

Salwa menatap lekat ke arah samudra. "Lo cinta sama leya?" tanya salwa to the point.

Samudra menggelengkan kepala nya. "Lo pacar gue," ujar samudra.

Salwa tersenyum smirk. "Gue cape sam," ujar salwa singkat namun yakin lah bahwa hati nya sedang menahan air mata yang ingin jatuh.

Samudra dapat melihat kesedihan dari balik mata salwa.

Salwa membuka selimut yang menutupi tubuh nya, lalu ia turun dari brankar.

Samudra dengan sigap berjalan dan mempapah salwa dengan kedua tangan nya, namun salwa menepis kasar kedua tangan sam.

"Gue bisa sendiri, dan lo ga perlu anter gue pulang," ujar salwa dengan tegas.

Salwa berjalan meninggalkan samudra yang berada di belakang nya, ia tidak bisa menahan emosi nya, untuk kali ini biarlah ia mengalah.

"Salwa", panggil seseorang, ia
menghentikan langkah nya dan melihat ke arah suara.

Biru. Dia yang memanggil salwa, ia berjalan menyusul salwa yang berada di depan nya. "Lo udah boleh pulang?", Tanya biru.

Salwa menganggukan kepala nya. "Lo ngapain di sini?" tanya salwa yang merasa heran karena biru berada di sini.

"Gue abis jenguk temen gue," ucap biru.

"Lo mau pulang?" lanjut biru.

Salwa menganggukan kepala nya. "Kalo gitu gue duluan ya," pamit salwa.

Biru menahan tangan salwa. "Gue anter ya", ujar biru menawarkan bantuan.

Salwa tampak berfikir, jika nanti samudra tau mungkin ia akan marah. "Makasih tawaran nya, gue bisa sendiri."

Biru menghela nafas gusar. "Gue tau lo takut sam marah kan?, tapi dia sendiri acuh dan ga mikirin perasaan lo kalo dia lagi sama leya, terus kenapa lo harus mikirin perasaan dia?"

"Kalo gue ngelakuin itu, tanda nya gue sama sam ga ada beda nya," ucap salwa mencoba menjelasan kan kepada biru.

"Terus lo ga cape, selalu di nomor dua kan sama samudra?" tanya biru.

"Gue emang cape, tapi gue belum nyerah", ujar salwa yang terlihat mengukir senyum di bibir nya, nama biru yakin bahwa salwa sebenarnya menyimpan jutaan perih di hati nya.

Biru pasrah, salwa memang keras kepala ia akan memperjuang kan milik nya. "Kalo gitu lo tunggu sini, biar gue hubungin acha untuk jemput lo." perintah biru.

Salwa mengaguk setuju, lalu ia berjalan menuju kursi tunggu.

.....

Taksi sudah berjalan sekitar 3 menit yang lalu, salwa dan acha sibuk dengan pikiran meraka masing-masing. "Samudra ga anter lo pulang?", tanya acha memecahkan keheningan di antara mereka.

Salwa sempat melirik acha yang berada di sebelah nya beberapa detik kemudian titik mata nya fokus pada pandangan depan. "Gue yang ga mau di anter", balas salwa.

"Kenapa, lo marah sama dia?" ujar acha dengan wajah datar.

"Gue cuma kecewa."

Acha menggelengkan kepala yang menendakan ia tidak mengerti jalan pikiran salwa. "Sal, mungkin kalo gue udah jadi lo, udah lama gue putusin sam."

"Lo ga ada di posisi gue, jadi lo ga akan tau gimana rasa-nya," ujar salwa dengan dada yang menahan rasa sesak.

Acha membawa salwa kedalam dekapan nya, ia bisa merasakan salwa yang sedang terisak di dalam dekapan nya.

"Lo mau ngindep aja di rumah gue, nanti lo bisa pinjem baju sekolah gue?" tawar acha, karena ia tahu jika nanti salwa pulang ke rumah dengan kondisi seperti ini, mungkin ia akan jauh lebih rapuh, telebih-lebih ada leya di rumah nya.

Salwa menatap acha, beberapa detik kemudian ia menganggukan kepala nya. Lalu Acha melebarkan kedua tangan nya ke arah salwa membiarkan salwa berada di dekapan nya.

"Makasih selalu ada untuk gue," ujar salwa.

"Always," ucap acha tersenyum.

Yippie😋
Jangan lupa vote⭐

Sampai jumpa.
Salam cinta dari author, samudra, dan salwa.
Jangan lupa follow.

Jangan lupa follow!!
Ig: Wp.alisaolaf
       Alisasalsa_1407








SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang