Bagian Enam Puluh Enam

777 56 4
                                    

"Keknya dress yang ini bagus deh buat kamu sama sahabat kamu" Kenzi melihat dress yang ditunjuk Kevin di lemari kaca. Dress yang berada di lemari kaca berarti dress limited edition.

"Pasti tinggal satu sayang" ucap Kenzi memasang wajah cemberut.

"Enggak kok nona, stocknya masih ada yang mirip seperti itu, dari brand yang sama, hanya beda model dan motifnya saja. Namun tetap menggunakan berlian dan bling asli dari Amerika" mata Kenzi pun berbinar mendengar ucapan penjaga toko itu.

"Langsung langsung, bungkus ketiganya" ucap Kenzi dengan semangat.

"Sayang kamu bawa atm mereka ga? Gila banget kamu kalau beliin semuanya sendiri" Kenzi mengangguk. Kevin pun melotot tak percaya melihat anggukan Kenzi.

"Berarti bener?" Kenzi mengangguk lagi. Kevin kembali terkejut.

Kenzi tersenyum, "Lagian nih ya, aku gapernah beliin mereka kek barang bener-bener branded dan penting kea dress ini. Mumpung kemarin perusahaan aku menang tender mewah, yang mengalahkan Algeas Group" ucapnya sambil terkekeh. Kevin pun langsung kesal mendengar kesombongan dari tunangannya itu, memang benar nyatanya bahwa perusahaan yang dirintis Kenzi sangat pintar dalam tender. Mereka menyimpan banyak senjata dan persiapan untuk memenangkan hati investor.

"Selamat deh buat yang menang kemaren, tapi jangan lupa bahwa Algeas Group juga menang tender di produk kedua ya, sebagai produk yang akan diluncurkan setelah produk--" ucapan Kevin terpotong setelah Kenzi mengucapkan sesuatu,

"Setelah produk make up by QA GROUP yaitu perusahaan aku sendiri hahaha" tawa Kenzi memenuhi penjuru toko sampai beberapa pengunjung dan juga penjaga toko menjadikannya pusat perhatian.

Kevin dengan cepat menutup mulut Kenzi dengan tangannya, akan tetapi dengan jahilnya Kenzi menggigit telapak tangan Kevin.

"Aww sayang sakit" ucap Kevin sambil mengibaskan tangannya yang digigit Kenzi tadi.

"Lagian kamu pake acara nutup mulut aku, kan kalau aku rusuh disini tinggal aku tutup aja tokonya kalau mereka berani negur aku" dengan entengnya Kenzi mengatakan hal itu sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Kamu tuh ya" ucap Kevin sambil menatapnya tajam.

Di lain tempat.

"Parfumnya udah kebeli semua, udah dalam mobil ini sampe ga muat hahaha" tawa Alya membuat Reyhan mengulum senyum manisnya.

Reyhan beralih untuk menggenggam tangan Alya, kemudian mencium keningnya.

"Mulai sekarang, sekretaris gue ini jadi pacar gue! Gaada penolakan dan harus menerima kenyataan" ucapan Reyhan sukses membuat Alya melemah seperti ingin pingsan.

"Is it dream?" Reyhan menggeleng. Sekretaris yang sudah berstatus pacarnya itu benar-benar lemot dan menggemaskan.

"Not dream babe, this is real" Alya mengerjapkan matanya berkali-kali.

Alya langsung sadar dan memeluk Reyhan. Mencium wangi melon khas parfum Reyhan dan mengeratkan pelukannya.

"Dan sampai kapanpun, aku akan selalu memeluk kamu seperti ini baik dalam keadaan susah maupun senang. Alya sayang Reyhan" ucap Alya dengan manis. Dibaliknya, Reyhan tersenyum tipis dan kembali mengeratkan pelukan mereka.

Di kamar hotel Kenzi.

"Sayang kalau kamu disini dikiranya kita ngapain lagi" ucap Kenzi usai melempar bantal kearah Kevin. Kevin kemudian menatapnya jahil,

"Emangnya mau sekarang? Gapapa kali ya?" dan sekali lagi, bantal hotel pun mendarat di kepala Kevin tanpa aba-aba.

"Jangan ngadi-ngadi! Jangan sampe kamu aku cincang kek bawang putih" ucap Kenzi sambil mengarahkan garpu yang didekatnya ke arah Kevin.

Bad Girl VS Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang