Bagian Dua Puluh Lima

7.4K 248 16
                                    

Hari ini tepat saatnya untuk Kenzi berangkat ke Jerman. Kenzi mengecek semua barangnya sebelum ia melakukan check-in. Kevin sibuk membantu Kenzi merapikan barang-barangnya.

Greya datang tepat sebelum Kenzi masuk untuk check-in.

"Kenzi! Maaf gue telat" Greya langsung berlari dan memeluk Kenzi. Kenzi tersenyum karena Greya sudah datang.

"Ken, jangan lupa hubungin kita setiap lo ngelakuin apapun" ucap Jessica.

"Nah, kalo perlu lo lama-lama ya, disana" ucap Greya tiba-tiba. Semua orang mebatap Greya kebingungan.

Greya panik, "Maaf-maaf, maksud gue jangan kelamaan disana" ucap Greya sambil tersenyum.

"Lo aneh, Grey" ucap Jessica dalam hatinya.

Greya menunjukkan deretan gigi putihnya, "Maaf. Tadi cuma salah bilang kok" Jessica ragu mendengar pernyataan dari Greya.

Kenzi tersenyum.

"Gue pergi ya?" semua orang melambaikan tangan pada Kenzi saat ia sudah menjauh dari pandangan mereka.

Semua orang pulang kembali kerumah setelah melihat pesawat Kenzi telah berangkat menuju Jerman.

Kevin menyalakan TV setelah kembali kerumahnya sekitar 1 jam yang lalu setelah dia sempat singgah di rumah  Rean untuk bermain bersama sahabatnya. Kevin terkejut usai menonton berita mengenai jatuhnya pesawat yang dinaiki Kenzi.

Kring kring

Nada dering ponsel Kecin berbunyi sebagai tanda ada orang yang menelponnya. Kevin langsung mengangkatnya.

"Halo?" ucap Kevin dengan suaranya yang agak serak.

"Vin? Kenzi gapapa kan?! Itu bukan pesawatnya kan?! Nggak Vin, enggak" teriak seseorang dari seberang sambil menangis.

"Itu pesawatnya. Tapi gue yakin dia gapapa" ucap Kevin. Air mata Kevin mulai menetes. Ia segera mematikan telponnya dengan orang tadi. Orang yang menelponnya tadi adalah Jessica, sahabat Kenzi.

Tuut tuut tuut

Kevin segera mengambil jaket dan kunci mobilnya. Ia segera meninggalkan rumah dan mencari tahu kabar tentang Kenzi.

Skip.

"Pesawat dengan nomor penerbangan 07273489104 tujuan Jerman telah mengalami kecelakaan sekitar 20 menit yang lalu dan diperkirakan tidak ada korban yang selamat" ucapan operator bandara tadi membuat Kevin lemah seketika.

Kevin terduduk lemas ditengah-tengah keramaian dengan air mata yang mulai menetes mengingat wanita yang dicintainya telah mengalami kecelakaan pesawat.

Kevin merasa sarafnya telah mati setelah memastikan kabar kecelakaan Kenzi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kenzi membawa kopernya berniat untuk pulang kerumahnya setelah kejadian tadi. Untung saja Tuhan menyelamatkan nyawanya sehingga dia masih bisa bernafas saat ini.

Kenzi mencari-cari taksi yang biasanya ada di bandara namun tidak satupun dilihat olehnya. Malah yang menarik perhatiannya ada seorang laki-laki yang terduduk diantara banyak orang yang lalu lalang melewatinya.

Kenzi segera berlari berniat menolong orang itu sebelum ia ditabrak orang lewat atau diinjak. Setelah sampai dibelakang lelaki itu, Kenzi berjongkok dan menepuk bahu lelaki itu. Cowok itu merasakan ada yang menepuk bahunya sehingga dia berbalik dan melototkan matanya.

Kenzi terkejut melihat orang yang didepannya saat ini. Ternyata orang itu adalah orang yang dicarinya selama ini yaitu Kevin. Ya, cowok itu adalah Kevin Algeas Mahardika.

Bad Girl VS Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang