Kenzi yang sedang asik mengobrol denagn Jessica seketika terkejut dengan panggilan yang masuk di ponselnya.
"Gue angkat telfon dulu" Jessica mengangguki ucapan Kenzi. Kenzi keluar dari ruangan Jessica dan mengangkat telfon yang masuk ke ponselnya itu.
"Besok gue kesana, Zee. Lo urus aja semuanya" ucap Kenzi saat sedang telfonan dengan Zee.
Kenzi mematikan telfonnya dengan Zee. Zee rupanya menelfon untuk memberi kabar bahwa REZON Company besok akan kembali untuk mengurus bisnis dengan QA Group.
Saat Kenzi berbalik, Kenzi terkejut karena menabrak tubuh seseorang. Orang itu adalah Kevin.
"Sibuk amat" Kenzi mengelus-elus dadanya karena terkejut atas kedatangan Kevin.
"Lo ngagetin gue tau gak?!" keluh Kenzi. Kevin hanya tersenyum sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.
"Balik yuk? Kan malem kita mau jalan" Kenzi memutar bola matanya malas mendengar perkataan Kevin. Kenzi terpaksa mengangguki ucapan Kevin karena ia sudah terlanjur berjanji.
Kenzi dan Kevin kembali kedalam ruangan dimana Jessica dirawat. Kenzi dan Kevin pamit duluan pada Jessica dan yang lainnya. Semua orang mengiyakan pamitan mereka dan Kenzi juga Kevin pun pulang dengan mobil terpisah.
Skip.
Saat Kenzi baru saja memasuki rumah, Kenzi terkejut melihat Kevin yang berjalan sempoyongan dengan wajah pucat. Kenzi segera berlari masuk tanpa membuka sepatunya dan menangkap tubuh Kenzo yang hampir terjatuh.
"Enggak mabuk" gumam Kenzi saat mencium bau mulut Kenzo.
"Pasti denyut jantungnya!" Kenzi sangat panik dan cemas dengan keadaan Kenzo. Kenzi merangkul Kenzo dan membawanya menuju kamarnya.
Setelah Kenzo direbahkan dikasurnya, Kenzi membuka alas kaki yang belum dibuka dari kaki Kenzo. Setelah itu, Kenzi memeriksa suhu tubuh Kenzo dan ternyata suhu tubuh Kenzo baik-baik saja sesuai suhu tubuh normal orang lain.
Kenzi membuka laci meja yang ada disamping kasur Kenzo. Kenzi mengambil obat dan membuka satu per satu bungkusan obat itu. Sudah ada 3 tablet dan 1 kapsul obat ditangan Kenzi. Kenzi mengambil susu yang tadi dibawakan oleh pelayan atas perintahnya.
Kenzi membuka kapsul obat itu dan memasukkan serbuk obat dalam kapsul itu kedalam susu tadi. Kenzi kemudian mengaduk-aduk susu itu dan ditutup Kenzi menggunakan penutup gelas.
Kenzi mengambil air putih dan membangunkan Kenzo yang memejamkan matanya untuk istirahat.
"Kenzo, bangun dulu" Kenzo pun memperbaiki posisinya menjadi duduk dan meminum obatnya.
"Udah enakan?" Kenzo mengangguk pelan. Kenzi memberikan susu yang tadi dibawa pelayan kepada Kenzo untuk diminumnya.
"Minum dulu" Kenzo meminum susu itu sampai setengah gelas lalu kembali Kenzi tutup dengan penutup gelas setelah Kenzo meminumnya.
"Gue udah ngasih tahu lo tiap saat, jangan lupa buat minum obat lo. Yang tau soal ini cuma keluarga besar kita aja. Apalagi Della pas tahu nanti, dia bisa shock. Lo mau Della shock?" Kenzo menggeleng.
"Enggak kan? Makanya dengerin gue, Kenzo" Kenzo mengangguki ucapan Kenzi. Kenzo memeluk Kenzi dengan erat dan Kenzi membalas pelukan kembarannya itu.
"Saat lo sakit, gue juga sakit. Saat lo sedih, gue juga sedih. Saat lo bahagia, maka gue juga bahagia. Kita sedarah dan sama, cuma beda jenis kelamin aja. Apa yang lo rasain gue juga rasain, Ken. Saat denyut jantung lo lemah lagi, dada gue juga tiba-tiba sakit" ucap Kenzi sambil memeluk erat Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...