Bagian Tujuh

16.7K 577 7
                                    

"Della, udah kali belanjanya" ucap Kenzi dengan nada melas.

"Ini tuh masih banyak yang bagus bajunya. Nih, lihat nih, bagus kan?" ucap Della menunjukkan pada Kenzi sebuah dress berwarna peach dengan motif bunga dan panjang sampai dibawah lutut.

"Gak" ucap Kenzi singkat. Kenzi sudah terlalu bosan dengan kebiasaan Della yang selalu belanja kelewat lama. Bahkan bukan kelewat lama, tetapi sangat lama.

"Ken, bilang bagus kek baju tadi. Gue kan bakal seneng" ucap Della mengerucutkan bibirnya.

"Fladella Jeniffer Claen, gue bosen disini. Udah sejam lo bolak-balik bolak-balik cuma mau nyari dress doang susah amat" keluh Avi.

"Bentar lagi, Ken" ucap Della.

"Bentar lagi dalam kamus lo itu sama dengan sejam dalam kamus gue" gumam Kenzi.

Della kembali memilih-milih dress yang disukainya dan membelinya. Sejam lamanya Kenzi kembali menunggu Della selesai berbelanja. Kenzi sudah terlalu larut dalam kebosanan.

"Del, satu menit kedepan lo gak selesai, gue pastiin lo gak bakalan pulang bareng gue!" ucap Kenzi dengan kesal.

"Iya, iya, Ken. Gue selesai" ucap Della langsung berlari ke kasir.

Setelah Della selesai, mereka pun berjalan pulang.

"Ken" rengek Della.

"Apa?" tanya Kenzi dengan wajah datarnya.

"Jangan nge-triplek dong! Gak baik nge-triplek sama saudara sendiri" ucap Della.

Saudara. Iya, saudara. Kenzi sudah menganggap Della seperti saudaranya sendiri dan begitupun orang tua Kenzi yang sudah menganggap Della seperti anak mereka sendiri.

"Yaudah, apa?" tanya Kenzi.

"Makan" ucap Della mengelus-elus perutnya yang rata.

"Ck. Dasar gajah" ucap Kenzi.

"Sembarangan lo ngomong" ucap Della menoyor kepala Kenzi.

"Kita makannya entar habis gue selesai nyalon" ucap Kenzi pada Della.

"Lo mau nyalon jadi apa? Nyalon jadi lurah? Atau camat? Atau gubernur? Atau apa gituh?" tanya Della dengan kepolosan diwajahnya.

"Del, Del, Sekolah di New York kok otak malah bobrok sih" ucap Kenzi sambil tertawa kecil.

"Emang gue salah?" tanya Della.

"Iyalah salah. Gue tuh mau ke salon bukan mau nyalon jadi pejabat. Ngerti?"

"Ngerti kok ngerti" ucap Della menganggukkan kepalanya.

Kenzi pun melangkah bersama Della menuju salon miliknya sendiri.

"Wah, keren banget salonnya" ucap Della mengagumi desain salon tersebut.

"Iya dong, orang gue yang desain" ucap Kenzi menyombongkan diri.

"Oh"

Seorang wanita paruh baya mendatangi Kenzi dengan sebuah senyuman terukir dibibirnya.

"Wah, dalam rangka apa seorang Queen kesini lagi?" tanya wanita itu.

"Mau warnain rambut plus perawatan. Muka saya sudah berminyak karena tidak dirawat sekitar beberapa bulan, Miss" ucap Kenzi sambil tersenyum.

"Nasib, nasib, gini nih, punya temen yang punya banyak nama. Jadinya kan, manggil Queen lagi. Lama-lama gue pusing dah" gerutu Della dalam hatinya.

"Eh, ada tuan putri dari Claen juga" ucap wanita itu tersenyum ke arah Della.

"Yes Miss" ucap Kenzi.

Bad Girl VS Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang