Bagian Dua Puluh Dua

9K 305 5
                                    

"Assalamualaikum" ucap seseorang memasuki ruangan itu.

Kevin dan Kenzi menoleh serentak karena terkejut dengan kedatangan tamu di malam hari.

"Walaikumsalam" jawab Kevin dan Kenzi bersamaan.

"Eh, Rey" tegur Kevin.

"Ya?" tanya Reyhan dengan singkat.

"Daritadi datengnya?" tanya Kenzi sambil tersenyum.

Reyhan menggaruk tengkuknya, "Engga, barusan kok"

"Silahkan duduk, Rey" ucap Kenzi mempersilahkan.

Reyhan pun duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Kenzi memukul lengan Kevin dan membuat Kevin meringis kesakitan.

"Apaan si?!" ketus Kevin yang kesal karena dipukuli oleh Kenzi.

"Jangan bengong doang. Beliin dia minum gih" ucap Kenzi dengan sedikit berbisik.

"Aaa? Apa? Gue gak denger" Kevin semakin mendekatkan telinganya pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan Kenzi sebelumnya.

"Beliin dia minum, sana" ucap Kenzi kembali ditelinga Kevin.

"Gue gak denger" Kevin semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Kenzi.

Setelah tambah mendekat, Kenzi malah berteriak di telinga Kevin. "Beliin dia minum! Budeg amat lo!"

Kevin tersenyum menatap manik mata milik Kenzi. Dan,

Cup

Kevin mengecup pipi Kenzi dengan sangat cepat, sangat cepat secepat kilat.

Kenzi membulatkan matanya setelah dikejutkan dengan perlakuan romantis yang jarang terjadi dari Kevin.

Kenzi menatap Reyhan yang sibuk memainkan ponselnya, "Lo dateng kesini cuma buat jenguk gue doang? Gak usah repot-repot kalik"

Reyhan mengalihkan pandangannya dari ponselnya. "Gue juga rindu" ucap Reyhan pelan.

Kenzi memang tahu bahwa suara Reyhan saat mengucapkan itu sangatlah kecil tetapi Kenzi tetap bisa mendengarnya.

"Lo tadi bilang apa? Gue gak denger dengan jelas soalnya" ucap Kenzi.

Reyhan salah tingkah, "Nggak. Nggak papa kok. Gak ada apa-apa" ucap Reyhan dengan keringat yang bercucuran di dahinya.

"Gue kirain elo bilang sesuatu" ucap Kenzi sambil tersenyum.

Ceklek

Kevin masuk dan meletakkan satu botol minuman jga sekantung snack yang dibelinya tadi.

"Nih buat lo" ucap Kevin sambil menaruh semua barang itu diatas meja tepat didepan Reyhan.

Kevin berjalan menuju kursi disamping brankar Kenzi. Kevin pun duduk di kursi tersebut.

Kevin menggenggam tangan kiri Kenzi sementara Kenzi memainkan ponselnya.

"Besok kita pulang ya?" pinta Kenzi tiba-tiba.

Kevin mengerutkan dahinya, "Apa? Emangnya lo udah sembuh?" tanya Kevin.

Kenzi menganggukkan kepalanya.

"Oke kita pulang. Tapi lusa, lo baru boleh masuk Sekolah. Kalau besok, belum gue bolehin" ucap Kevin melarang Kenzi.

"Emang lo siapa gue?" tanya Kenzi.

"Pacar" ucap Kevin dengan suara besar dan jelas.

Reyhan memalingkan wajahnya dari ponsel yang ada ditangannya dan langsung terkejut usai mendengar apa yang dikatakan Kevin.

Bad Girl VS Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang