Kenzi turun bersama Della kembali menuju lantai bawah. Tatapan mata Kevin tidak berpaling dari Kenzi saat ia melihat Kenzi mulai turun melewati tangga. Sungguh bidadari yang turun dari surga.
Nila mendekati Kevin dan menyenggol bahunya, "Terkadang ya, musuh itu bisa jadi pacar loh" ejeknya.
Sedangakan Kevin hanya bisa tersenyum malu-malu untuk menutupi kebahagiaannya saat melihat Kenzi didandan secantik itu.
Dress putih tulang dengan motif biasa namun terlihat glamour, sepatu dengan hak 5 cm, makeup tidak terlalu tebal, bulu mata yang lentik dan panjang, alis hitam yang agak tebal, ditambah debgan rambut yang diikat asal lalu anak rambutnya diatur di bagian pelipisnya.
"Kita pergi?" tanya Della.
"Ayo" ucap Asty dengan semangat.
"Kita mau kemana? Kenzi belum minta izin sama mama dan papa" ucap Kenzi dengan wajah polosnya.
"Kenzi, kita akan pergi ke satu urusan dan pertemuan besar. Orang tua kamu juga ada disana" ucap Nila menjelaskan.
Kenzi hanya membuka mulutnya menganga membentuk huruf O. Kevin menatap Kenzi dengan wajah datarnya. Ada beberapa kemungkinan yang memungkinkan mengapa Kevin melakukan hal itu.
1. Karena Kevin ingin menjaga martabatnya didepan Kenzi.
2. Karena Kevin malu untuk dilihat mengagumi kecantikan Kenzi.
3. Karena Kevin memang hanya tertarik sesaat pada kecantikan Kenzi.
Kevin menatap kedua mamanya secara bergantian lalu bertanya pada kedua mamanya itu bersamaan.
"Kita udah boleh berangkat? Takutnya telat" ucap Kevin menepuk-nepuk arloji yang terpasang di pergelangan tangannya.
Mereka semua berangkat bersamaan menuju tempat tujuan mereka yang sebenarnya. Saat beberapa menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai didepan sebuah hotel megah dan berkelas atas. Mereka keluar dari mobil dan bersiap masuk kedalam hotel itu.
"Kenzi, kamu gandengan sama Kevin ya. Kevin, jangan lupa gandeng Kenzi" ucap Nila menggoda Kenzi dan Kevin dengan mengedipkan sebelah matanya.
Kenzi mengerutkan dahinya dan menaikkan satu alisnya pada Kevin seolah bertanya, "Maksudnya apa?"
"Lo, jangan jauh dari gue. Karena bukan cuma keluarga Algeas dan Lernard aja yang hadir disini" ucap Kevin sembari menautkan jari-jarinya dengan jari-jari tangan milik Kenzi.
Kenzi mengangkat tangan yang telah bertautan itu dan mengerutkan dahinya kebingungan.
"Kenapa sih harus gandengan?" tanya Kenzi seperti tak suka dengan apa yang direncanakan.
"Karena lo akan jadi tunangan gue" jawab Kevin singkat. Kevin kemudian menarik tangan Kenzi bersamanya, otomatis, si pemilik tangan juga ikut tertarik mengikuti kemana kaki Kevin melangkah.
Mereka semua masuk kedalam hotel itu dan bertegur sapa pada keluarga-keluarga terpandang lainnya.
"Hoy!" ucap Greya mengangetkan Kenzi dari belakang. Kenzi terkejut bukan main dengan kedatangan Greya tanpa sepengetahuannya dan dari belakang.
"Astaga, lo bikin gue kaget!" keluh Kenzi.
Kenzi berusaha melepaskan tangannya yang digandeng Kevin. Namun, gandengan itu sangat kuat dan erat sampai-sampai Kenzi pun tidak mampu untuk melepaskan tangannya sendiri.
"Ups, gue salah fokus nih ke tangannya" ucap Greya yang sedang meliha tangan Kevin dan Kenzi bergandengan.
Kevin menarik tangan Kenzi dan membuat Kenzi juga ikut tertarik. Semua orang mereka sapa dengan senyuman dan salam hangat. Dan pada akhirnya, sampailah mereka pada puncak acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...