Bagian Enam Puluh Sembilan

604 43 4
                                    

4 tahun kemudian

Bagaimana mungkin dalam sebuah jarak tidak ada masalah? Kevin dan Kenzi menjalani dua tahun pertama dengan baik, namun perlahan masalah kembali bermunculan. Mulai dari kesibukan Kevin lah, janji untuk bertemu di negara lain yang tidak ditepati lah, sampai masalah sepele seperti Kenzi yang tidak mengangkat telfon Kevin ataupun sebaliknya menjadi akar pertama dari timbulnya permasalahan.

Bahkan, hari ini Kevin menjadi sangat frustasi karena hari ini tepat dua minggu Kenzi tidak menghubunginya. Bahkan sekedar menelepon atau mengirim pesan whatsapp padanya saja tidak. Apalagi mau mengupdate kabar di sosial medianya, juga tidak mungkin. Kevin bingung harus apa. Mudah, jika ia memang mau menemui Kenzi. Uang? Tidak menjadi masalah.

Namun yang menjadi masalah adalah kerjaannya di kantor. Siapa yang akan ia percayai untuk memegang perusahaan yang sedang memuncak pendapatannya ini? Tidak ada. Ia percaya semua orang, namun ia merasa tidak bertanggung jawab jika harus meninggalkan perusahaan ini demi cintanya.

Tok tok

"Masuk"

"Permisi pak, ini berkas untuk meeting tiga puluh menit lagi" ucap Emily, sekretaris Kevin yang datang dengan pakaian tidak sopannya, jika ada Kenzi, pakaian wanita itu namanya pakaian kekurangan bahan.

Entah kenapa, ia merasa tidak nafsu dan bahkan ia ingin muntah sekarang juga jika melihat tubuh Emily yang terbentuk dari pakaian kurang bahannya itu.

"Oke. Pergi" Emily pun mengangguk dan melenggang pergi dari ruangan Kevin. Ia sudah sangat terbiasa dengan sikap Kevin. Sudah 2 tahun lamanya ia menggantikan sekretaris lama Kevin yang berhenti karena sudah menikah.

"Selalu saja, tidak pernah melihat tubuhku yang seksi ini, dan apakah dia buta?! Padahal bibirku ini sangat menggoda!" kesal Emily selagi menghentakkan kakinya keluar dari ruangan Kevin.

"Bokong sapi lebih montok dari bokong lu, mata kunti lebih indah dari mata lu, body kasir Indomaret lebih menarik dari lu, dan bibir doer punya bebek lebih menggoda dari bibir lu" ucapan menohok itu menusuk hati Emily sampai kedasarnya. Tau itu suara siapa? Suara Rean. Rean sekarang bekerja bersama Kevin.

Semenjak ia menikah dengan Greya, ia menjadi merubah wataknya yang sangat dingin melebihi Kevin menjadi sedikit berkurang. Apalagi didepan Emily yang selalu berusaha menggoda Kevin, sayangnya Kevin malah ingin muntah. Oh iya, jangan lupa, saat pernikahan Rean dan Greya, Kenzi sempat datang ke Indonesia walau hanya beberapa hari karena ia sibuk skripsian saat itu.

Ceklek

"Kan sudah saya bil--" ucapan tegas Kevin terpotong saat melihat siapa sosok yang baru memasuki ruangannya itu.

"Masih belum dikabarin?" Kevin mengangguk lesu.

"Iya! Kesel gua BANGSAT!" Kevin meneriakkan kata terakhirnya tepat didepan wajah Rean.

"Ludah lu nyampe di hati gue, nusuk hati gue sial" Kevin memutar bola matanya malas usai mendengar gurauan Rean.

"Si Kenzi punya cowok baru" ucapan Rean seakan menjadi malapetaka baginya.

"TAU DARIMANA LU, BANGSAT?!" Kevin maju dan bersiap untuk meninju Rean,

Bugh

"Lagi,"

Bugh

"Sekali lagi coba,"

Saat akan melayangkan pukulannya, pintu terbuka dan menampakkan Kenzo.

"Gila lu! Lepasin Rean!" Kevin pun melepas paksa Rean.

"BANG! LU MIKIR GAK?! 4 TAHUN GUA NUNGGU KEMBARAN LO ITU! SAKIT JIWA KALIAN?! 4 TAHUN BUKAN SEBULAN DUA BULAN, TAPI 48 BULAN GUA NUNGGU DIA! DETIK DEMI DETIK, MENIT KE MENIT, MANA ADA GUA BERPALING ATAU MIKIR CEWEK LAEN?! GAK ADA!" Kenzo terdiam.

Bad Girl VS Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang