Sejam setelah pertandingan antara tim Reyhan dan tim kelas 11 IPA berlangsung, akhirnya mengumumkan hasilnya bahwa tim Reyhanlah yang menang dengan skor yang sangat jauh. Semua orang bersorak ria terutama kelas 12.
"Karena setelah ini ada pertandingan putri putaran pertama, sedangkan kita putaran kedua, jadi gue putusin kita makan bareng aja dulu di kantin. Gimana?" semua anggota tim setuju dan Kenzi pun langsung mengambil jaketnya dan memakainya.
Baru beberapa langkah Kenzi berjalan, ia merasa tangannya dicekal dari belakang. Kenzi berbalik dan langsung menarik kaki orang itu dengan kaki kirinya dengan teknik yang bagus. Alhasil orang itu terjatuh dan betapa terkejutnya Kenzi melihat bahwa orang itu ternyata adalah Kevin.
"Astaga!" teriakan Kenzi membuat orang disekelilingnya memperhatikan mereka.
"Sial! Sakit bokong gua anjir" Kenzi merasa sangat bersalah dengan kejadian itu.
"Gue minta maaf banget. Gue gak sengaja" Kenzi mengulurkan tangannya dan diterima oleh Kevin. Karena badan Kevin terlalu berat untuk Kenzi, alhasik Kenzi kalah dan ia terjatuh di dada bidang milik Kevin.
Semua flash dari kamera para siswa siswi yang menonton pun menyala dan menunjukkan bahwa mereka sedang mengabadikan momen mesra itu.
Kevin dengan cepat berteriak agar semua siswa dan siswi itu menghentikan gerakan mereka. Setelah mereka bubar, Kenzi berdiri dari tumpuannya di badan Kevin dan begitupun juga Kevin.
"Lo kenapasih? Selalu gangguin gue? Gak bisa apa kalau nyari gue chat aja? Harus lo cekal gue kek tadi hah?!" bentak Kenzi dengan mata elangnya.
"Gue cuma mau kasih ini. Jatuh dan gue tau ini kalung lo" Kevin memberikan kalung yang ditemukannya kepada Kenzi. Ya, benar. Kalung itu adalah kalung milik Kenzi. Kalung pemberian Kevin yang paling ia jaga selain daripada cincin pertunangan mereka.
Dengan tangan gemetar, Kenzi mengambil kalung itu dan berterima kasih pada Kevin dengan wajah datarnya.
"Makasih" Kenzi kemudian pergi meninggalkan Kevin, sedangkan Kevin masih terdiam kaku karena kebingungan mengapa Kenzi sangat dingin kepadanya.
Setelah mengingat kembali, ia baru ingat mengapa Kenzi selalu memakai kalung itu, karena kalung itu pemberian dari dirinya sendiri.
"Apa Kenzi masih sayang sama gue?" tanya Kevin pada dirinya sendiri.
Skip.
"Kalian pesan apaan? Biar gue yang pesenin" tanya Greya sambil berdiri di ujung meja.
"Apa aja yang penting kenyang" semua orang tertawa mendengar ucapan Syila. Ada benarnya juga.
Jessica sejak tadi terus memperhatikan Kenzi yang melamun dan tatapannya kosong. Jangankan tertawa, tersenyum saja tidak. Bahkan ini ketiga kalinya Jessica melambaikan tangannya didepan wajah Kenzi, namun tetap saja tidak terasa olehnya.
"Kenzi!" guncangan Jessica membuat Kenzi tersentak.
"Hm apa?" tanya Kenzi singkat.
" Lo daritadi diem-diem aja, kenapa sih?" tanya Jessica penasaran.
"Aman aja"
"Makanan udah dipesenin, gue pesenin elo bakso, suka? Atau mau ganti?" tanya Jessica.
"Serah aja" ucap Kenzi dengan datar.
"Tadi tumben deh Kevin sendirian. Nenek lampir dimana ya?" pikir Kenzi dalam benaknya.
"Kevin gak usah dipikirin terus. Lagian juga udah punya orang. Ingat, lo bagi dia tuh sampah doang" sindir Jessica sambil memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...