"Lusa lo berangkat kan?" ucap Kevin tiba-tiba saat ia sibuk menyetir mobil.
Kenzi memalingkan wajahnya dari menatap jendela menjadi ke arah Kevin.
Kenzi mengerutkan dahinya, "Berangkat? Kemana?" Kenzi balik bertanya pada Kevin.
Kevin tersenyum simpul lalu menggeleng pelan, "Lo kan mau pertukaran pelajar di Jerman. Masa lo segampang itu lupa? Emangnya habis digebukin waktu itu bikin lo amnesia?" tanya Kevin sambil tertawa kecil.
Ekspresi Kenzi langsung berubah menjadi datar dan dingin, "Oh yang itu, emangnya lo pengen banget gue pergi?" tanya Kenzi dengan wajah datarnya pada Kevin.
Kevin menginjak rem tiba-tiba, "Aww" ringis Kenzi setelah kepalanya terbentur.
Kenzi menatap Kevin dengan kesal, saking kesalnya, Kenzi memukul lengan Kevin dengan sangat keras.
"Lo kenapa sih?! Dendam sama gue? Sakit tau gak kepala gue!" ketus Kenzi.
Kevin tersenyum tulus, "Gue gak mudah untuk biarin lo pergi. Tapi gue juga gak egois untuk biarin elo batalin keberangkatan cuma karena gue. Gue juga pengen lihat lo pinter"
Kenzi mendengus kesal, "Jadi maksudnya gue gak pinter selama ini? Jadi gue bego?" tanya Kenzi dengan lugunya.
Kevin mengacak rambut Kenzi denfan gemas, "Dasar lugu"
Kenzi merapihkan rambutnya setelah diacak-acak oleh Kevin.
"Ayo balik" ucap Kenzi diberi anggukan oleh Kevin.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Pak, hari ini saya izin pulang cepat. Soalnya, Kenzi pulang dari Rumah Sakit hari ini" ucap Greya meminta izin guru yang sedang mengajar di kelasnya sekarang.
"Gak bisa. Memangnya kenapa kalau dia keluar dari Rumah sakit? Apa kamu harus ada disana?" tanya guru itu.
Greya menggaruk kepalanya, lalu berbalik menatap Jessica. Ia menggeleng dengan wajah lesunya. Jessica juga sudah menunduk lesu karena tidak diizinkan guru untuk pulang.
Tok tok
"Masuk jika penting, pergi jika tidak penting" teriak guru itu dari dalam kelas.
Vian masuk dan menampakkan dirinya di kelas itu. Ia membuat semua kaum hawa terkagum-kagum sekaligus bersemangat. Namun, tatapan Vian saat pertama kali masuk hanya tertuju pada seseorang yaitu Greya.
"Grey" panggil Jessica sambil berbisik.
Greya mendekatkan telinganya dekat Jessica, "Hmm?"
"Vian liatin lo terus sejak tadi" bisik Jessica.
"Gue tau. Udah ah biarin aja" ucap Greya.
Vian berdiri didepan guru yang mengajar dikelas Greya sekarang, "Pak, saya kesini mau menjemput Greya untuk pulang. Ini surat izinnya dan didalam sudah tertera perihal yang membuat saya harus pulang bersama dengan Greya" ucap Vian menjelaskan.
Guru itu langsung membaca mengenai surat itu. Ia langsung berteriak memanggil nama Greya.
"Greya!" teriak guru itu.
Greya spontan berdiri, "Siap pak!" ucapnya seperti seorang tentara.
Vian tertawa kecil melihat Greya yang bergaya seperti itu.
"Grey, kemasi barang kamu. Pulang dengan Vian sekarang" ucsp guru itu.
Mata Greya langsung membelakak terkejut dengan perkataan guru itu.
Greya segera mengemasi barangnya dan melangkah sampai berdiri disamping Vian.
Vian tersenyum menatap Greya lalu menggandeng tangan Greya keluar dari kelas. Banyak sorak-sorai dari seisi kelas setelah Vian menggandeng tangan Greya keluar dari kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...