"Mau gue bantuin gak?" ucap Kenzi sambil menahan tawanya.
Kevin memasang wajah cemberutnya, "Gak" jawab Kevin singkat.
Kenzi pergi menuju meja guru lalu duduk diatasnya.
Kenzi menatap Kevin yang sedang sibuk menyapu lantai di kelas.
"Vin, hubungan kita ini apa?" tanya Kenzi tiba-tiba.
Kevin menatap Kenzi dari kejauhan. Kevin membuang sapu yang ada ditangannya. Ia kemudian berjalan mendekati Kenzi.
Kevin menatap mata Kenzi dengan sangat lekat dan dalam. Kevin mencium kening Kenzi beberapa saat lalu beralih mencium tangan Kenzi.
"Sekarang, elo milik gue. Sampai nanti gue benar-benar menghalalkan elo, gue akan menjaga harta lo" ucap Kevin menunjuk bibir Kenzi.
Kenzi tersenyum. Tidak pernah ada seseorang yang semanis ini dengannya.
Kenzi memeluk leher Kevin tanpa turun dari tempatnya, diatas meja guru.
"Apa gue mengganggu?" tanya Alfa yang tiba-tiba muncul.
Kenzi melepaskan pelukannya dileher Kevin dan menatap Alfa dengan keberaniannya.
"Enggak. Anda butuh apa?" tanya Kenzi pada Alfa.
"Kok elo se-formal ini?" tanya Alfa tak percaya.
"Karena gue gak kenal elo siapa" jawab Kenzi dengan santainya.
"Lo gak kenal sama gue? Oh, lo lupa sama hubungan kita?" tanya Alfa sambil tersenyum sinis.
Alfa memang sengaja memancing Kenzi. Ia ingin membuat Kenzi terpuruk.
Bibir Kenzi bergetar dan tangannya pun sudah basah karena berkeringat.
"Jangan ganggu dia. Lo butuh apa?" tanya Kevin pada Alfa. Kevin menggenggam erat jemari Kenzi dan menautkan jemari Kenzi dengan jemarinya.
"Butuh dia" Alfa menunjuk Kenzi. Alfa tersenyum senang. "Lo pacarnya sekarang?" tanya Alfa setelahnya.
"Menurut lo?" Kevin menatap datar cowok didepannya ini. Sedangkan Kenzi sudah menutup matanya sejak tadi.
"Gue sayang ke dia. Jadi, mendingan lo mundur. Gue lebih mengenal dia daripada elo" ucap Alfa dengan bangganya.
"Lo pergi dari sini! Gue muak lihat wajah lo!" teriak Kenzi sambil tetap menutup matanya.
"Gue pergi? Kalau gue pergi, apa lo nggak bakalan depresi lagi?" tanya Alfa sambil tersenyum.
Kenzi menutup telinganya, "Nggak, menjauh dari gue. Gue mau tenang" teriak Kenzi terus menerus.
Kevin memeluk Kenzi yang ketakutan dan berteriak.
"Jagain dia baik-baik" ucap Alfa sebelum pergi. Alfa pun pergi tanpa meminta maaf karena sudah membuat Kenzi marah.
"Ken, lo baik?" tanya Kevin.
Kenzi melepaskan pelukan Kevin dengan kasar, ia turun dari meja guru dan berjalan dengan lunglai. Perlahan-lahan kakinya terasa lemas, kepalanya pusing, juga penglihatannya memburam. Efek dari depresinya pun muncul.
Setelah beberapa saat merasakan lemas, Kenzi pingsan di lantai tidak jauh dari tempat Kevin berdiri.
Kevin berlari mendatangi Kenzi yang sudah terkulai lemas. Ia menepuk kedua pipi Kenzi juga mengguncang badan Kenzi terus menerus.
Tanpa menunggu lama, Kevin memutuskan membawa Kenzi ke Rumah Sakit setelah melihat wajah Kenzi yang semakin pucat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...