"Selamat pagi, Kenzi" sapa Zee saat melihat Kenzi yang baru bangun dan menuruni tangga. Kenzi masih berantakan. Bahkan mandi saja belum.
Sedangkan Zee? Zee sudah sangat rapih dengan seragamnya. Kenzi memperhatikan penampilan Zee dari atas sampai bawah.
"Cantik" gumam Kenzi.
"Lo bareng Kenzo ama Della hari ini. Soalnya gue bakalan telat. Gak mungkin gue bareng elo nanti lo kebawa telat" lanjutnya."Baik Kenzi" Kenzi meminum segelas air putih kemudian kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Skip.
"Morning, semua" sapa Kenzo pada semua orang.
"Morning, tuan" jawab salah satu pelayan yang kerja dirumah Kenzo.
"Kenzi udah bangun?" tanya Kenzo. Zee langsung menjawab pertanyaan Kenzo.
"Nona Kenzi sudah bangun, tuan. Tadi dia dikamarnya" ucap Zee dengan sedikit menunduk.
"Udah, Zee. Jangan formal. Kenzi kan udah berkali-kali bilang ke elo jangan formal kek gitu. Lo sekarang sama kayak Kenzi, adek gue. Ngerti?" Zee mengangguk.
"Pinter"
"Goooood Mooooorniiiing!" teriak Della saat memasuki rumah keluarga Lernard.
Kenzo, Zee dan semua orang sudah menutup telinga mereka sejak tadi.
"Ribut, Della" tegur Kenzo. Della hanya tersenyum dengan menunjukkan deretan gigi putihnya tanpa merasa bersalah.
Kevin mengekor dibelakang Della memasuki kediaman Lernard.
"Kenzi mana?" tanya Kevin pada Kenzo.
"Dikamarnya. Bentar lagi juga selesai" Kenzo melanjutkan melahap makanannya dengan Della yang juga sibuk memakan roti buatannya.
Setelah bersiap-siap, Kenzi mengikat tali sepatunya dengan baik dan turun dari kamarnya. Gayanya tidak pernah berubah, selalu saja sama tapi selalu mempesona. Rambut diurai, anting-anting kecil dari berlian di telinganya, jam tangan berwarna putih di pergelangan tangan kanannya, tas ransel berwarna putih digandeng sebelah lengan, dan sepatu kets putih kesukaannya. Sangat menarik dan mempesona.
Setelah siap, Kenzi turun dari kamarnya untuk berangkat ke Sekolah. Kenzi melihat semua orang sibuk menyantap sarapan mereka di meja makan. Kenzi juga sangat bahagia saat melihat tunangannya pagi-pagi begini sudah terlihat oleh matanya.
Tapi tetap saja, dengan wajah datarnya Kenzi menemui semua orang. Tabiat Kenzi yang seperti kulkas sepertinya tidak akan pernah hilang dari dirinya.
"Morning" sapa Kenzi pada semua orang. Kenzo dan Della hanya mengangguk saja. Sedangkan Kevin tersenyum dengan kedatangan Kenzi.
Kenzi duduk disamping Kevin dengan Zee didepannya. Kevin mendekatkan bibirnya di telinga Kenzi.
"Mimpi indah semalam?" bisik Kevin ditelinga Kenzi. Kenzi langsung mengalihkan pandangannya menatap Kevin.
"Gue gak mimpi apa-apa" jawab Kenzi singkat.
"Dingin amat. Masih pagi juga" gerutu Kevin dalam hatinya.
"Kita berangkat duluan, Al, Kevin" ucap Kenzo dan Della sebelum bersiap ke Sekolah.
"Zee juga duluan" pamit Zee pada semua orang dan hal itu hanya diangguki Kenzi.
Kenzi kembali melahap sarapannya dengan Kevin yang duduk disampingnya. Kevin sejak tadi tidak berhenti menatap wajah Kenzi yang menurutnya selalu mempesona dan cantik di setiap saat.
"Kamu cantik banget" puji Kevin dengan senyum manisnya. Kenzi melihatnya sekilas.
"Jangan lebay" peringatan Kenzi untuk Kevin. Ekspresi Kevin menjadi datar setelah mendengar ucapan Kenzi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...