Kevin memberhentikan mobilnya tepat didepan rumah Kenzi. Kevin melirik melihat Kenzi dan ternyata Kenzi sudah tertidur sejak tadi. Dengan terpaksa, Kevin harus mengangkat Kenzi langsung ke kamarnya.
Sebelum Kevin melepaskan sabuk pengaman Kenzi, mata Kenzi terbuka dan mereka saling bertatapan.
Tak lama setelah itu, mereka berdua salah tingkah dan tidak tau harus berbuat apa.
"Lo mau gue anterin atau masuk sendiri?" tanya Kevin dari luar mobil.
"Gue bi-bisa sendiri" ucap Kenzi dengan gagap. Kenzi pun melepaskan sabuk pengamannya. Mengembalikan selimut Kevin ke kursi belakang lalu keluar dari mobil Kevin.
Sebelum Kenzi berjalan, Kenzi mengembalikan jas Kevin terlebih dahulu.
"Ini jas lo. Makasih banyak" ucap Kenzi. Kevin menerima jas itu dengan wajah datar dan Kenzi pun berjalan pergi.
Namun tak lama, Kenzi merasakan ada sesuatu yang menutupi punggungnya. Kenzi berbalik dan ternyata Kevin sudah berdiri dibelakangnya.
"Gue gak mau lo kedinginan" ucapan Kevin itu membuat jantung Kenzi berdebar Kencang.
"Ma-makasih. Gue masuk dulu" tanpa sengaja, saat Kenzi berbalik dan berjalan, kakinya tak sengaja salah melangkah dan membuatnya hampir terjatuh.
Kevin dengan sigap menahan tubuh Kenzi.
"Makasih"
"Hati-hati lo kalau jalan" Kenzi mengangguk.
Kevin menggendong Kenzi kembali kedalam mobil dan memeriksa kaki Kenzi. Rupanya kakinya sedikit luka karena high heels dan high heelsnya juga rusak karena tadi.
Terpaksa Kevin harus menggendong Kenzi dan mengantarnya sampai kamar.
"Eh lo ngapain?" tanya Kenzi kebingungan karena badannya digendong Kevin ala-ala bridal style.
"Diem! Gausah protes" Kenzi pun diam tanpa menolak.
Kevin masuk kedalam rumah Kenzi dan mengantarnya sampai didalam kamar Kenzi.
"Gue balik" ucap Kevin singkat setelah mendudukkan Kenzi di kasurnya.
"Jas lo?" tanya Kenzi.
"Simpan aja dulu" Kevin kemudian pergi meninggalkan kamar juga rumah Kenzi.
"Gue akan kembalikan Kevin yang dulu" gumam Kevin dalam hatinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi hari tiba. Matahari mulai menunjukkan sedikit cahayanya. Kenzi sudah mempersiapkan semua barangnya dan siap untuk berangkat ke bandara.
"Zee, urus semua urusan selama gue pergi. Ngerti?" Zee mengangguk sambil membungkuk.
"Semuanya baik-baik dirumah, jaga diri. Saya pergi gak lama kok" ucap Kenzi pada semua pelayan. Semau pelayan mengangguk dan membungkuk hormat. Kenzi kemudian keluar dari rumah dan memasuki mobil yang mengantarnya ke bandara.
Skip.
Kenzi sudah sampai di bandara dan Greya juga Jessica sudah ia lihat sejak ia sampai di bandara. Kenzi turun sedangkan barangnya sedang diangkat oleh bodyguardnya. Kenzi menemui Jessica dan Greya yang asik mengobrol di cafe bandara.
"Eh, Kenzi dah dateng!" ucap Greya dengan girang.
"Eh! Sini" Kenzi pun duduk disamping Jessica yang tentunya diantara Greya dan Jessica.
Kenzi memesan ice americano.
"Semuanya udah siap kan? Paspor? Dompet? Kartu kredit? Headset? Topi?" Jessifa dan Greya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...