"Karena gue mau bunuh elo" ucap orang itu dengan nada menakutkan sambil diiringi dengan sinisannya.
"Elo?" Kenzi mengerutkan dahinya terkejut dengan siapa yang ia lihat sekarang ini.
"Kenapa? Kaget? Aduh. Masih awalan ya. Maaf ya, mungkin kisah hidup lo harus berakhir tragis dengan kematian sang pemeran utama" ucap orang itu dengan menakutkan.
"Gue gak nyangka. Lo mau apa, Kel?" Nah, terjawab sudah. Orang itu adalah Kelly. Motifnya melakukan hal itu akan terjawab sebentar lagi.
"Gue? Gue mau lo mati. Lo yang udah bikin gue stress dan hampir mati karena elo yang terlalu dekat dengan cinta pertama gue" ketus Kelly tanpa basa-basi.
"Kok gue? Emang gue salah apa? Siapa yang lo maksud?" tanya Kenzi.
"Suatu saat lo akan tau"
Kelly mengambil suntikan khusus dengan cairannya yang sedikit hijau dan ia suntikkan di selang infus Kenzi.
"Dalam 30 detik, lo akan tiada. Good bye, Kenzi" ucap Kelly meninggalkan Kenzi dengan melambaikan tangannya sambil tersenyum kemenangan seperti seorang iblis.
"Tuhan, tolong Kenzi. Kevin, tolong guee" teriak Kenzi. Sesungguhnya, Kenzi tidak bisa berbuat apa-apa karena tangannya diisolasi oleh Kely dengan sangat rekat dan tidak bisa ia lepaskan.
"Sebentar aja dia lambat, gue akan tiada" panik Kenzi dalam hatinya.
Brak
Kenzi terkejut dengan mata berbinar melihat penyelamatnya datang tepat waktu. Si pelaku pun mulai berkeringat dingin dan ketakutan.
"Lo ngapain disini hah?!" teriak Kevin dari pintu.
"Gue? Gue maunya elo" jawab Kelly dengan santai tapi sejujurnya ia sedang gemetaran sekarang.
"Maksud lo?" Kenzi mengerutkan dahinya usai mendengar perkataan Kelly.
"Hey, gue bukan penjahat seperti di cerita wattpad yang sering lo baca itu. Gue bukan penjahat yang mau melepaskan mangsanya dengan mudah" ucap Kelly menatap Kenzi.
Saat Kevin selangkah maju, Kelly dengan sigap mengeluarkan pisau kecil namun sangat tajam dan pisau itu ia letakkan di leher Kenzi.
"Lo mau ngapain? Plis lepasin gue!" ronta Kenzi.
"Gak bisa dan gak akan bisa. Gue gak akan biarkan lo tetap hidup"
"Kel, kalo elo lepasin dia, gue janji akan biarkan elo pergi dan gak akn tangkep elo atau bawa elo ke penjara. Tapi, gue mohon dengan sangat, plis, lepasin dia" ucap Kevin mundur selangkah kebelakang.
"Kel, lo boleh dekat sama Kevin. Lo boleh nyuruh gue pergi menjauh. Tapi bukan ini caranya"
"Dan gue pengen cara ini berhasil"
Saat Kelly hendak menggores leher Kenzi, tangan Kenzi menahan pisau itu agar tidak mneggores lehernya. Telapak tangannya terluka dan terus meneteskan darah sedangkan Kelly terus berusaha menggores leher Kenzi.
Kevin tidak tinggal diam dan langsung melepaskan pisau tersebut dari pegangan Kelly dan Kenzi. Ia langsung mengunci tubuh Kelly dibelakang Kenzi. Sedangkan Kenzi, ia langsung membungkus tangannya dengan selimut agar tidak mengeluarkan darah terus menerus.
Beberapa saat mereka menunggu, Kelly akhirnya dibawa Rean, Aldrid, dan Desta menuju rumah sakit. Kevin masih senantiasa menjaga Kenzi yang belum siuman usai pingsan karena kehilangan banyak darah.
Flashback On
Kenzi membungkus tangannya dengan selimut dan terus mengeluarkan keringat didahinya. Ia merasa sangat pusing dan lemas. Kevin dengan segera Menelpon Rean, Aldrid, dan Desta untuk mengurus Kelly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...