Kenzi dan Kevin sudah bersiap di arena balapan. Mereka sudah bersiap untuk memulai balapan.
"Hitungan ketiga, kita mulai ya balapannya. Satu, dua, tiga" ucap salah seorang cewek yang menghitung pertanda balapan dimulai.
Kevin dan Kenzi melajukan motornya kejar-kejaran. Awalnya Kevin memimpin kemudian Kenzi melambung Kevin. Tak lama, Kevin mengambil pimpinan lalu direbut lagi oleh Kenzi.
"Dia gak mungkin cewek itu. Dia bukan cewek itu" ucap Kevin dalam hatinya sembari melirik Kenzi yang ada didepannya.
Beberapa saat kemudian, Kenzi kembali dengan memenangkan balapan. Namun, yang dipertanyakan adalah keberadaan Kevin.
"Lawan lo dimana?" tanya Greya pada Kenzi.
"Mana gue tau" ucap Kenzi menjawab tanpa basa-basi.
"Eh, temen gue mana?" Desta mendatangi Kenzi dan bertanya tentang Kevin.
"Gue nggak tau. Emang belum balik apa?" tanya Kenzi menaikkan satu alisnya.
"Lo cari temen gue! Awas sampe dia kenapa-napa" ucap Rean menunjuk Kenzi.
"Lah, yang ngajak temannya siapa yang nyari siapa. Nggak beres manusia jaman sekarang" keluh Kenzi dalam hatinya.
Kenzi pun kembali memakai helmnya dan menyalakan motornya. Namun, sebelum pergi, Jessica menahan tangannya.
"Eh, lo mau kemana?" tanya Jessica.
"Ada urusan dia" ucap Greya.
"Ya tapi bahaya. Kita ngekor aja ya?" ucapan Jessica diberi gelengan oleh Kenzi. Setelah itu, Kenzi pun langsung melajukan motornya menyusuri jalan untuk mencari Kevin.
___________________________________________Kevin jatuh dari motor saat balapan tadi. Kakinya luka dan tangannya juga. Kaca spion motornya pecah.
"Andai aja gue fokus, mungkin gue yang akan menang" Kevin menyesal telah menantang Kenzi untuk balapan motor. Ia mengakui bahwa ia memang kalah.
Beberapa saat kemudian, Kenzi datang menemuinya. Kenzi mematikan motornya dan membuka helmnya. Setelah itu, ia turun dari motor dan membantu Kevin.
"Ngapain lo kesini?" tanya Kevin dengan mengerutkan dahinya.
"Lo yang ngapain disini?" tanya Kenzi sambil menunjuk Kevin.
"Gue tadi jatoh" ucap Kevin mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Nyesel gak?"
"Nyesel untuk?"
"Nyesel ngajak gue balapan. Lo nyesel kan?"
"Nggak sama sekali"
"Bilang aja lo kesel sama gue"
"Emang"
"Mau gue bantu gak nih?"
"Nggak perlu"
"Yaudah gue balik" ucap Kenzi membalikkan badannya.
"Kalo dia pergi, siapa lagi yang mau nolongin gue" ucap Kevin dalam hatinya.
"Dalam hitungan ketiga, dia bakalan panggil nama gue. Satu, dua, tiga" hitung Kenzi dalam hatinya.
"Kenzi"
Dugaan Kenzi memang sangat tepat. Usai ia menghitungnya, Kevin memanggil namanya.
"Apaan?" Kenzi membalikkan badannya dan kembali pada posisi berdiri di depan Kevin.
"Bantuin gue. Kaki gue luka dan keseleo. Jadi, tolongin gue" ucap Kevin tanpa ekspresi.
"Gue bantu lo tapi ada syaratnya" ucap Kenzi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...