"Jadi ini adalah ruangan untuk karyawan senior, mereka mengurus mengenai segala perlengkapan dan persiapan untuk peluncuran produk terbaru. Dan untuk ruangan mewah disampingnya, itu adalah ruangan untuk karyawan junior, mereka mengurus segala kebutuhan sebelum peluncuran produk, dan ruangan terbesar di QA Group adalah ruangan ini, ruangan untuk karyawan yang dalam masa pelatihan, mereka bekerja untuk mencari ide dan gagasan terbaru mengenai produk terbaru" ucap Kenzi menjelaskan pada semua karyawan termasuk CEO QA Group.
"Mari kita naik keatas" Kenzi diikuti Zee dan para bodyguardnya serta semua karyawan REZON Company mengikuti langkah kaki Kenzi.
Setelah sampai di lantai dua perusahaan QA Group, Kenzi menjelaskan satu per satu ruangan yang ada di lantai dua perusahaan itu. Mereka semua berhenti tepat didepan ruangan CEO yang sangat megah menurut mereka jika hanya ditempati satu orang saja.
"Ini ruangan saya. Ruangan CEO. Ruangan ini adalah ruangan yang terakhir didesain oleh arsitek ternama dari Malaysia yang saya undang langsung untuk mendesain ruangan ini" semua orang ternganga termasuk Megan dan semua karyawan QA Group yang sangat terkejut dengan sejarah terbentuknya ruangan CEO.
CEO REZON Company sejak tadi memandangi Kenzi tanpa henti. Matanya seakan terkagum kepada cipataam Tuhan yang sangat indah bagaikan mutiara termewah di dunia.
"Sungguh ciptaan yang gak ada goresan" gumam CEO REZON Company itu.
"Kalian sudah mengelilingi perusahaan ini dn saya tau kalian sudah lelah. Maka dari itu, saya beri kalian kesempatan sebelum kita akan kembali ke lingkungan bisnis. Saya undur diri, permisi" Kenzi pergi diikuti Zee dibelakangnya. Zee hanya terus memegangkan kipas angin kecil ditangannya dan dipakaikannya untuk Kenzi.
CEO REZON Company tadi mnegejar kepergian Kenzi berniat untuk mengajak Kenzi mengobrol.
"Permisi," CEO itu menghentikan langkah Kenzi dan Zee. Kenzi dan Zee segera berbalik dan menatap CEO yang kelelahan itu karena berlari.
"Perlu apa?" tanya Kenzi singkat. CEO REZON Company itu hanya tersenyum sambil membiarkan keringat bercucuran di dahinya.
"Dia berkeringat" Kenzi mengeluarkan tisu dari saku jasnya dan mengelap keringat yang bercucuran si sahi CEO itu.
CEO yang diperlakukan seperti itu merasa jantungnya sedang tidak normal. Tak lama, Kenzi menyadari bahwa perlakuannya diluar batasan bisnis.
Kenzi mundur beberapa langkah secara refleks, "Maafkan saya. Anda ada perlu apa mengejar saya?"
"Begini, akan lebih baik jika kita mengenal diluar bisnis" ucapan CEO REZON Company itu membuat Kenzi menaikkan satu alisnya.
"Maksud anda? Berteman?" CEO REZON Company itu mengangguk sebagai persetujuan.
"Saya sangat berharap hubungan bisnis kita brubah menjadi pertemanan"
Kenzi tersenyum, woah, Kenzi tersenyum. Apa Zee tidak salah lihat?
"Nona tersenyum? Saya gak rabun kan?" ucap Zee dalam hatinya tak percaya.
"Tentu. Saya tidak akan menolak" ucap Kenzi. Zee melototkan matanya kepada Kenzi sebagai tanda tanyanya, Kenzi tersenyum membalas maksud dari Zee.
Kenzi dan CEO REZON Company pergi berduaan menuju Restoran terdekat dari perusahaan. Kenzi dan CEO itu pergi menggunakan mobil terpisah. Setelah sampai, Kenzi memberi tahu kepada Zee untuk tidak perlu mengikuti Kenzi sampai kedalam.
Kenzi masuk kedalam Restoran itu bersama dengan CEO REZON Company. Mereka berdua sudah mereservasi ruangan VIP khusus untuk mereka berdua. CEO REZON Company menarikkan kursi untuk Kenzi dan membiarkan Kenzi duduk terlebih dahulu sebelum ia duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...