"Udah ratusan kali gue bilang, jangan main kekerasan dan pembullyan di Sekolah" ucap seseorang yang menahan tangan Syera.
"Reyhan? Ngapain lo disini?! Pergi dari sini, Rey! Gak usah sok pahlawan deh lo!" ketus Syera yang tangannya sudah ia turunkan karena ada Reyhan menahannya. Reyhan atau biasa dipanggil Rey itu adalah Ketua Osis di Sma Algeas.
"Gue bukan sok pahlawan! Tapi gue benci kekerasan dan pembullyan yang lo dan teman-teman lo itu lakukan!" ketus Rey.
Kenzi dan semua orang dikelas itu hanya menonton pertunjukan gratis itu tanpa mau ikut campur.
"Bangs*t lo!" ucap Syera langsung meninggalkan kelss itu beserta teman-temannya.
Reyhan langsung menatap Kenzi dengan senyumannya dan entah mengapa Kevin yang melihat itu menunjukkan tatapan tidak sukanya. Bisa dibilang, seperti tatapan penuh kecemburuan.
"Lo gak apa-apa? Apa tadi dia ngelakuin sesuatu ke lo?" tanya Rey sambil mengelus pelan rambut Kenzi.
Kenzi menepis tangan Rey dan berkata, "Gue gak butuh perhatian lo. Untuk yang tadi, makasih" ucap Kenzi dengan wajah datarnya.
"Galak amat, Ken. Gue baik, makanya gue perhatian ke elo" ucap Rey.
"Mending lo pergi dari sini" ucap Kenzi kembali membaca novelnya dan memakai earphone di telinganya.
Rey pun pergi dari kelas itu dan kembali melangkah menuju kelasnya.
Bel berbunyi menandakan sudah waktunya untuk jam pembelajaran dimulai. Pagi ini kelas Kenzi akan belajar mengenai materi tentang pelajaran matematika. Dan lebih tepatnya, guru yang mengajar adalah Bu Indri, guru yang mengajar pada saat Kenzi masuk menjadi murid baru.
"Selamat pagi anak-anak" ucap Bu Indri memasuki kelas itu.
"Pagi juga, bu" jawab seisi ruangan dengan kompak kecuali Kenzi. Kenzi tak memperhatikan jika jam pembelajaran sudah dimulai dan dia masih sibuk membaca novel dengan earphone di telinganya. Dan kebetulan, Bu Indri belum menyadari bahwa Kenzi masih sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
Kelly ingin menyadarkan Kenzi namun ia bertanya pada Greya dan Jessica yang duduk didepannya terlebih dahulu.
"Grey, Jess" ucap Kelly ssdikit berbisik.
Greya berbalik, "Kenapa Kel?" tanya Greya.
Kelly melirik ke arah Kenzi yang sibuk dengan aktivitasnya dan seolah mengerti maksud Kenzi, Greya langsung menarik earphone Kenzi tanpa meminta izin pemiliknya.
Kenzi menatap tajam Greya dan membuat Greya sedikit ketakutan.
"Si singa betina udah masuk. Lo mau gitu terus?" tanya Greya.
"Apaan sih lu bertiga ribut-ribut?" tanya Jessica berbalik setelah merasa terganggu dengan keributan yang dibuat oleh teman-temannya itu.
"Tuh Kenzi baca novel trus pake earphone" ucap Greya menunjuk Kenzi.
"Terus apa salahnya?" tanya Jessica.
"Salahnya itu, singa betina lagi ngajar" ucapan Greya diberikan anggukan mengerti oleh Jessica.
"Bodo amat lah. Emang dia siapa mau ngekang gue? Kepala Sekolah juga bukan, kan?" ucap Kenzi dengan wajah datarnya.
"Terserah lo" ucap Kelly kembali fokus pada Bu Indri.
Mereka semua akhirnya kembali fokus pada materi yang diajarkan Bu Indri kecuali Kenzi. Oh, bukan hanya Kenzi yang tidak memperhatikan, tapi juga Kevin. Karena Kevin sekarang sibuk memainkan ponselnya sambil mengunyah permen karet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...