"Jangan bilang elo.." ucap Desta mencurigai Kevin.
"Jangan-jangan elo.." ucap Aldrid juga sama, mencurigai Kevin.
"Iya gue suka sama dia" ucapan Kevin membuat mereka semua melotot kaget.
"Demi apa lo?" tanya Rean.
"Demi apa aja deh. Gue serius suka sama dia" ucap Kevin sambil tersenyum.
"Seriusan lo? Lo gak sakit kan?" tanya Aldrid sambil memegang dahi Kevin.
"Ya kagak lah. Gua gak sakit, ogeb" ucap Kevin.
"Sejak kapan lo suka dia?" tanya Desta.
"Gak tau. Gue gak tau sejak kapan suka dia. Yang gue tau, sejak ada dia gue jadi sering senyum" ucap Kevin sambil tersenyum.
"Gila ya" gumam Aldrid.
"Iya, gue memang gila. Dan gue gila karena dia" ucap Kevin.
"Lah, bucin mah beda yakk" ucap Desta.
"Serah gua" ucap Kevin sambil tetap tersenyum.
"Lama-lama elo kayak orang gila tau gak" ucap Rean menggeleng-gelengkan kepalanya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Hey bitch!" ucap Syera melambaikan tangannya sambil tersenyum sinis pada Kenzi yang lewat didepannya.
"Yah, dia lagi" keluh Kenzi dalam hati. Kenzi pun memberhentikan langkahnya tepat didepan kelas IPA 2 yang merupakan tetangga kelasnya, IPA 1.
"Lo sapa gue?" tanya Kenzi menunjuk dirinya sendiri.
"Ya iyalah. Kan cuma elo yang bitch disini" ucap Syera sambil tersenyum sinis.
"Oh" balas Kenzi singkat.
"Wah, dia sok banget nih" ucap Elza.
"Iya tuh. Enak banget nih kalau jadi target. Udah lama gak main" ucap Adel.
"Sial. Gue lagi males ngurus ginian. Buruk amat nasib gue hari ini" gerutu Kenzi dalam hatinya.
"Girls! Siapin semuanya! Biar princess yang mainkan" ucap Syera sambil tersenyum sinis.
Usai diberi aba-aba, Adel dan Elza pun mengeluarkan lipstik, minuman berwarna merah, dan juga minuman berwarna orange.
"Nih inces" ucap Adel dan Elsa menyodorkan semua barang yang sepertinya sengaja mereka bawa didalam tas yang selalu digandeng Adel.
Syera pun mengambil semua barang itu. Yang pertama, ia menumpahkan minuman orange diatas kepala Kenzi membuat kepala Kenzi basah dan begitu juga nasib bajunya. Yang kedua, Syera mencoreti wajah Kenzi dengan lipstik berwarna merah darah. Dan yang terakhir, Syera menumpahkan minuman berwarna merah pada tubuh Kenzi dan membuat baju Kenzi basah serta sedikit transparan.
"Sial" gumam Kenzi.
"Gimana? Masih berani ngelawan?" ucap Syera mengangkat dagu Kenzi.
Kenzi hanya tetap menatap Syera tanpa bersuara.
"Denger ya, gue princess Syera Anastasia Girwie adalah anak dari donatur terbesar Sekolah ini dan jangan berani melawan gue!" ketus Syera.
"Astaga astaga astaga. Kenapa sih gue harus berurusan sama orang kayak kalian? Hah?! Harus kalian?!" ucap Kenzi menunjuk mereka.
"Berani-beraninya lo bitch!" ucap Syera.
"Denger ya, Syera Anastasia Girwie, bukan ayah lo yang merupakan donatur terbesar, tapi gue! Tuan Lernard Esgar Dwika lah yang merupakan donatur utama di Sekolah ini. Jangan pikir karena lo tukang bully, gue takut ke elo. Jawabannya nggak! Elo itu cewek yang gak sebanding dengan gue! Sekali lagi lo ngurusin hidup gue, jangan harap lo bisa tenang!" ketus Kenzi dengan tatapan tajamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...