Flashback On
Reyhan menyalakan mobilnya dan bersiap menuju bandara untuk menjemput Kenzi. Namun, baru saja ia mau pergi, penyakitnya pun kambuh.
"Plis jangan sekarang" gumam Reyhan sambil menahan sakit. Keringat di dahinya sampai bercucuran karena menahan sakit. Namun, ia tidak sanggup untuk berangkat ke bandara. Alhasil, ia memutar jalur menjadi ke Rumah Sakit untuk cek ke dokternya.
Sesampainya di Rumah Sakit, Reyhan langsung mengirimi Kenzi pesan lewat Whatsapp.
Maaf, gue gabisa Jemput elo
Ada urusan dadakan
Maaf banget ya😊Kenzi
Y gpp
Gue bsa plg sndiri kokSetelah menghubungi Kenzi, Reyhan pun mengabari teman-temannya.
"Halo" ucap Reyhan setelah teleponnya tersambung dengan Rean.
"Napa bro?" tanya Rean.
"Gua gabisa jemput Kenzi. Gua titip Kenzi di kalian ya"
"Lah kok bisa"
"Ada urusan mendadak dan penting"
"Ok"
Flashback Off
Reyhan mulai diperiksa oleh dokter ahli dan juga suster. Dan dokter memutuskan untuk merawat inap Reyhan. Sudah beberapa kali Reyhan membantah dan menolak di rawat inap. Tetapi, dokter dan suster bersikeras untuk merawat Reyhan dalam beberapa hari.
Karena sudah kalah argumen dengan dokter, Reyhan pun mengalah dan mulai berpikir untuk membuat alasan kepada teman-temannya jika ia tidak muncul di Sekolah dalam beberapa hari.
Skip.
Kenzi masih tetap pada posisinya yaitu dipeluk Kevin. Sedangkan waiter tadi sedang sibuk membersihkan bekas pecahan kaca yang dipecahkannya.
Saat Kenzi berniat melepas pelukan Kevin, kaki Kenzi tak sengaja tertusuk pecahan kaca yang sangat kecil dan bening. Sangat bening sampai tak bisa dibedakan antara kaca dengan lantai.
"Aww" ringis Kenzi setelah merasakan sesuatu menusuk kakinya. Dan benar ternyata, pecahan kaca itu sampai membuat kakinya mengeluarkan darah.
"Kaki lo? Kaki lo ini kena pecahan kaca. Bagusan gak gerak juga" ucap Kevin memarahi Kenzi sambil memeriksa keadaan Kenzi.
"Aw, aw. Perih amat" ringis Kenzi semakin menjadi setelah Kevin menyentuh sekitar bagian kaki yang terluka tersebut.
Kevin menghela nafasnya kasar, lalu mendongakkan kepalanya menatap Kenzi.
"Kaki lo berdarah karena sempat tergores kaca, jadi biar diobatin dulu supaya nggak perih-perih amat" Kenzi mengangguk pelan mendengar ucapan Kevin. Kenzi pun disuruh Kevin untuk duduk selagi Kevin keluar membeli obat.
Beberapa menit Kenzi dan yang lainnya menunggu, pesanan mereka pun datang bertepatan dengan kedatangan Kevin usai membeli obat.
"Ini gue pakein di kaki lo ya?" tanya Kevin kepada Kenzi segera setelah ia duduk di kursi disamping Kenzi.
Kenzi menggeleng cepat.
"Elo makan dulu. Kaki gue gapapa" ucap Kenzi menolak kebaikan yang Kevin berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy
Teen Fiction[BUDAYAKAN UNTUK FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBACANYA] Hati-hati.. cerita ini ada kata-kata kasar dan baper-baperannya banyak.. Cerita ini adalah cerita kedua karangan saya.. Menceritakan tentang kisah...