Bagian Tiga Puluh Satu

7.9K 263 11
                                    

Semua orang sibuk beristirahat dan Jessica maupun Kenzi belum juga bangun. 5 menit yang lalu dokter datang untuk memeriksa mereka berdua dan hanya Kevin yang menyadari kedatangan dokter itu. Setelah itu, dokter itu pergi dan Kevin melanjutkan tidurnya. Tak lama setelah Kevin tidur, Kenzi siuman dan menyadari bahwa ia berada di Rumah Sakit. Kenzi melihat sekeliling. Kenzi banguj dari tidurnya dan melepaskan semua alat yang tertempel pada tubuhnya. Mulai dari infus, selang bantu pernafasan, sampai alat-alat lainnya. Kenzi memeriksa keadaan Jessica. Kenzi melihat di EKG bahwa denyut jantung Jessica berdetak dengan normal. Kenzi kemudian keluar dari ruangan itu setelah mengganti bajunya dan pergi meninggalkan Rumah Sakit.

Saat Kenzi sampai di parkiran Rumah Sakit dan berniat untuk pergi, seseorang menegurnya dari belakang.

"Ehem" deheman seseorang membuat langkah Kenzi terhenti dan Kenzi berbalik. Kenzi terkejut setelah melihat siapa yang menghentikannya.

"Dokter" gumam Kenzis sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Kenakalan kamu gak ada habisnya. Kembali ke ruangan kamu, Ken" ucap dokter itu. Dialah dokter Mery. Dokter yang seumuran dengan mamanya dan juga dokter yang merawatnya selama mengidap depresi semenjak kematian mamanya.

"Dok, Kenzi gabisa balik. Males diatas brankar terus. Kenzi pergi aja ya, dok?" rayu Kenzi pada dokter Mery. Dokter Mery menggeleng, "Kembali ke kamar kamu"

"Dok, Kenzi males tau. Dipasangin ini itu lah, dokternya beda-beda lah. Dokter sendiri tau, dokternya Kenzi cuma dua, dokter Mery sama dokter John. Dokter gak bisa dong maksa Kenzi. Mama aja gak pernah ngatur Kenzi"

"Ini demi kebaikan kamu, Kenzi. Kembali ke ruangan kamu sekarang!"

"Maaf dokter"

Kenzi berari dan masuk kedalam mobilnya setelah menemukan dimana mobilnya berada. Kenzi menyalakan mobilnya dan meninggalkan Rumah Sakit itu. Dokter Mery yang ngos-ngosan dibuat Kenzi, hanya bisa menghela nafasnya setelah dilarikan lagi oleh Kenzi.

Kenzi itu cewek berbeda. Dia cewek istimewa. Dia perempuan yang berbeda dari perempuan lainnya. Kenzi mengidap depresi. Sedikit saja ma kekacauan kecil dalam hidupnya, maka pil penenang dan pil tidur lah yang menjadi temannya. Apalagi jika masalah besar yang menimpanya, Kenzi tidak akan sanggup menahannya. Kenzi akan pergi ke tempat yang jauh, tempat yang hanya dirinya sendiri.

Skip.

Kenzi sampai di perusahaannya dan memarkirkan mobilnya di parkiran khusus CEO. Kenzi turun dan mobilnya dan masuk kedalam kantor menggunakan lift bawah gedung. Kenzi sampai didalam kantornya dan kantornya masih ramai dengan para karyawan dan pelayan. Kantor Kenzi bisa disebut sebagai hotel. Kenzi menerima orang yang tidak punya pekerjaan untuk dilatih di kantornya sekitar setahun lalu diberikan pekerjaan tetap oleh Kenzi.

Kantor Kenzi masih ramai karena para karyawan yanh sudah senior, junior, ataupun masih dalam masa pelatihan, semuanya masih ada di kantor. Itu karena semua pegawai mempersiapkan kedatangan dari para pegawai dari perusahaan terkenal yaitu REZON Company. Semua orang membungkuk sebagai salam hormat kepada Kenzi saat ia memasuki kantor.

Kenzi terkesan dingin jika ada di perusahaan. Dengan alasan itulah, Kenzi saja hanya tersenyum simpul setelah memasuki kantor.

Kenzi masuk kedalam ruangannya dan benar saja, diatas mejanya sekarang dipenuhi berkas-berkas yang harus ditandatanganinya. Beberapa jam dihabiskan Kenzi untuk mengerjakan berkas-berkas itu. Kenzi keluar dari ruangannya dan pergi meninggalkan kantornya.

Kenzi berpikir untuk pulang ke rumahnya, tapi ia malas untuk melhat orang yang paling dibencinya ada dirumah. Jika ia kembali ke Rumah Sakit, semua alat yang dilepasnya tadi pasti akan dipakaikan lagi padanya. Setelah berpikir lama, ide cemerlang terlintas di benak Kenzi.

Bad Girl VS Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang