Bagian Tujuh Puluh Satu

1.1K 50 0
                                    

"Kenzi" teriak Kevin ke seisi rumahnya membuat semua orang yang sedang berkumpul di ruang keluarga menjadi memandangnya.

Kevin tersenyum senang bukan main setelah benar-benar percaya bahwa ia sudah menikah dengan Kenzi.

"Pah, maaf, Kevin ga nyadar" Lernard justru hanya tertawa kecil dengan perilaku menantunya itu.

"Mah, aku gak salah kan? Kan aku gak tau, pantes dong aku kaget?" Asty tersenyum sambil mengangguk.

"Gak salah kaget, tapi yang salah kamu bentak istri kamu, telinganya sampe sakit" keluh Nila pada Kevin.

"Lu apain kembaran gua?!" Kenzo datang dan marah melihat Kenzi yang langsung berdiri dibelakangnya.

"Ya maaf, gua mana tau itu Kenzi. Ya gua ga fokus mikirin ucapan Rean" ucapnya dengan penuh penyesalan. Jika ia memang diberitahu bahwa ia akan dinikahkan dengan Kenzi, Kevin tidak perlu memarahi Kenzi seperti tadi.

"Pokoknya aku pengen pulang" ucap Kenzi pelan namun dapat didengarkan Kevin.

Kevin pun menatap Kenzi dengan tatapan sendunya, tidak ada kesenangan dalam hidupnya malah kesedihan jika ia harus ditinggalkan Kevin.

"Maaf, aku benar-benar gak berniat untuk membuat kamu sedih. Justru aku malah senang itu kamu, maafin aku" ucapnya lirih. Kenzi pun tidak tega melihat itu semua namun bagaimana lagi, ia harus melakukan ini semua demi kelancaran kejutan kedua.

"Kenzi kekamar, pamit semuanya" Kenzi naik kekamar dengan wajah datar dan dinginnya. Kevin yang melihat itu hanya bisa memasang wajah lesu.

Kevin pun menyusul Kenzi kekamarnya untuk meminta maaf.

Ceklek

"Sayang" sapa Kevin sambil melihat ke sekeliling kamar.

"Sayang," panggil Kevin untuk kedua kalinya.

"Sa--" ucapan Kevin terpotong saat melihat Kenzi keluar dari kamar mandi.

"M-maaf" ucapnya sambil memasang wajah penuh penyesalan.

"Makan gih, keburu dingin" ucap Kenzi sambil menunjuk nampan diatas nakas menggunakan dagunya.

"Suapin" ucap Kevin dengan manja.

"Makan sendiri. Gausah manja!" ketus Kenzi.

Perasaan gue salah mulu, kesal Kevin sambil membatin.

"Kan baru nikah kok udah galak aja sayang?" protes Kevin. Kenzi menghentikan kegiatannya yang mengatur baju di lemari tadi.

"Baru nyadar kita udah nikah?" pertanyaan menohok dari Kenzi membuat Kevin dihantui rasa bersalah. Ia salah karena membuat Kenzi terluka sampai membentak Kenzi.

"Aku turun dulu, mau ambil cemilan" sebelum Kenzi keluar dari kamar, Kevin langsung menahannya dengan memeluknya dari belakang.

Kenzi yang memberontak untuk dilepaskan pada akhirnya kalah dengan tenaga Kevin yang lebih besar darinya. Kevin menaruh kepalanya di pundak sang istri dan menghirup wangi tubuh Kenzi yang ia rindukan.

Siapa yang mengira bahwa Kenzi akan bersikap santai saja? Itu tidak benar ya! Justru sekarang jantung Kenzi berdetak dua kali lebih cepat daripada yang ia rasakan saat masih pacaran dengan Kevin. Entah kenapa detakan kali ini berbeda mungkin karena belum terbiasa dengan hal intim seperti ini didalam kamar yang sama, dengan statusnya yang sudah berubah menjadi seorang istri.

"Sudah?" tanya Kenzi saat Kevin melepaskan tangannya dari perut Kenzi.

Kevin mengangguk ragu, "Iya sudah istriku"

Bad Girl VS Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang