Dengan begini kau akan selalu mengingatku sayang" bisik someone dengan suara serak serak nya yang menakutkan menurut manuel.
Karna tak sanggup menahan sakit lagi manuel pingsan dengan darah yang mengalir deras dari pipi dan dadanya itu."Lemah" decak someone lalu pergi meninggalkan ruangan berdarah itu dengan santai seakan tak terjadi apa apa.
Suasana kamar vvip itu kacau banyak darah berceceran dimana diman manuel kondisinya kini sudah sangat sekarat. Moga aja dia gak mati duluan karna kalo manuel mati critanya gak seru .
Amara sadar dan merasa pening sekali ia mencoba berdiri dan melihat ke arah manuel.
"AAAAAAAAAAAA" Amara beteriak histeris dengan tangan yang menutup mulut. Karna teriakan kencang itu Arlex dkk terbangun dari pingsan mereka dan sedikit linglung.
"Dek kamu kenapa teriak?" tanya arlex.
Amara tidak menjawab malah menunjuk ketempat tidur manuel yang bersimpah darah.
Arlex syok dan dengan tak sabaran menekan nekan tombol darurat di sebelah tempat tidur manuel.Pintu terbuka dengan kasar dokter masuk lalu segera memeriksa manuel dan membawa brankarnya dengan terburu buru ke UGD.
"Lex manuel kenapa lex kok banyak darah gitu!!?" panik venix sangat syok.
"Gue juga gk tau , gue juga baru sadar gara gara teriakan amara " arlex yang frustasi.
Amara kehilangan keseimbangan dan limbung kebelakang untung reflek venix cepat dalam menangkap tubuh Amara."Ra kamu gpp ra" kta venix menepuk nepuk pipi amara pelan dan menidurkan amara di sofa panjang.
Amara pingsan karna terkejut."Ven lo jaga Amara disini temenin dia sampe sadar , voy, ver lo ikut gue ke tempat Manuel" titah Arlex.
Venix mengangguk setuju karna tidak mungkin ia meninggalkan amara yang dalam kondisi tidak baik seperti saat ini.Sedangkan ditempat lain di sebuah ruangan minim cahaya dengan komputer menyala menampilkan video yang berisi pertunjukan yang ia buat. Penuh dengan drama , kepanikan, dan ketakutan. Sangat menyenangkan.
"Cukup menarik" gumamnya dengan seringaian.
"Selanjutnya kejutan apa yah yang bagus buat mereka.... Emm mungkin teror " katanya dengan mata penuh kelicikan dan kekejaman yang tepatri sangat jelas dimata indahnya."Aaaaa ku tak sabar rasanya melihat muka muka ketakutan mereka pasti seru deh" katanya sekali lagi dengan tersenyum smirk.
"Ayo bermain " gumamnya lalu mematikan komputer itu dan beranjak pergi menghilang ditelan kegelapan.
..........
Setelah berjuang hidup dan mati di UGD kini manuel berada di ruang ICU dengan alat alat medis yang menempel di tubuhnya , dengan kata lain kondisi manuel saat ini tengah kritis sebab ia kekurangan banyak darah untung saja stok dari masih ada di RS .
dari kaca besar Arlex , Revoy, dan verdy juga kedua orang tua Manuel yang baru tiba menatap keadaan manuel dengan sendu.
Ibu manuel menangis tersedu sedu tidak tahan melihat kondisi putranya yang kritis.
Sedangkan si ayah berusaha tetap tegar dan menenangkan sang istri yang sedari tadi tak henti hentinya menangis."Arlex sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa manuel bisa sampai seperti ini?" tanya tuan etgar ( ayah manuel).
"Saya juga tidak tau om, yang saya ingat beberapa waktu lalu ada seseorang berpakaian serba hitam masuk ke ruangan manuel. Dan tiba tiba saja satu ruangan ini penuh dengan asap om dan setelah itu saya tidak tau apa yang terjadi" jelas Arlex dengan muka gundah.
"Arlex om minta tolong sama kamu cari oramg misterius itu sampai dapat dan bawa kehadapan om " titah tuan etgar tak terbantahkan.
"Baik om saya mengerti secepatnya saya akan cari dalang dibalik ini semua" kata Arlex mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Soul Transfer Of A Killer [ Season 1 & 2]
Mystery / Thriller[ Season 1 end] Bagaimana nasib Xiera yang notabenya Queen Mafia sekaligus Psycopath kejam yang mati karna kepeleset dikamar mandi bukan nya ke akhirat, malah jiwanya bertransmigrasi keraga seorang gadis yang suka membully dan pakaiannya yang kuran...